Bab 4

1.6K 97 14
                                    

Pagi pun tiba, terdapat seorang remaja laki-laki yang sedang tertidur namun terusik karna sinar matahari pagi yang masuk ke dalam kamar tersebut.

"Eughhh" mata yang semula terpejam sekarang terbuka menyesuaikan terang di ruangan tersebut.
Beberapa menit kemudian ia terbangun lalu pergi menuju kemar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah. Setelah selesai iya pun keluar menuju ke dapur namun dihentikan oleh panggilan seseorang.

"Vian kemari kamu sarapan bersama kami" perintah gevan , Saudara kembar nya.
Gavi pun mengangguk dan berjalan menuju meja makan lalu duduk disamping Daddy nya.

Naren pun meraih piring ia mengambil nasi beserta lauk dan sayur setelah itu ia berikan kepada gavi yang diterima baik oleh anak itu.

"Selamat makan" ucap Daddy.

Setelah mereka selesai makan Daddy nya pun menyuruh mengambil obat beserta vitamin untuk gavi lalu memberikan kepada anaknya.

"Minum Vian" perintah Daddy nya.

Setelah itu Mereka pun pergi menuju kantor dan kesekolah.

"Hari ini kamu pergi sama kakak,dan mulai hari ini kamu panggil kami Abang dan kakak" perintah gevan.

"Baik kak" ujar gavi tersenyum manis yang di hadiahi senyum tipis kakak dan Abang mereka.

"Yuk berangkat" ajak gio Abang nya.

Mereka pun mengangguk dan masuk kedalam mobil lalu pergi pergi menuju sekolah.

Tin tin

Mobil mereka pun sampai disekolah dan gio memarkir mobil tersebut.

"Eh itu kan mobil gio"

"Eh iya njirr"

"Aaa masa depan gw udah Dateng"

"Eh itu siapa yang ada di belakang mobil?"

"Iya Cok siapa ya kira-kira"

Gio dan gevan pun keluar dari mobil lalu gevan membuka pintu mobil belakang mereka, setelah itu gavi pun keluar dari mobil. Gevan pun menggandeng tangan adiknya menuju kekelas, namun dihadiahi tatapan bingung murid-murid disana.

"Itu kan anak beasiswa ya"

"Iya woi tapi apa hubungannya Ama keluarga Narendra?"

"Tapi kalo dilihat-lihat gavi Ama gevan mirip banget ya walau muka gevan datar sedangkan gavi manis"

"Iya juga sih"

Setelah mereka sampai dikelas gevan pun berpamitan dengan gavi.

"Kakak kekelas dulu kamu belajar yang rajin" ujar gevan lembut dan mengelus rambut gavi.

Gevan pun mengangguk semangat. Gevan pun berjalan menuju bangku nya Setelah itu mereka pun belajar sampai lonceng istirahat pun tiba.

Kring kring

Bunyil bel pun berbunyi murid-murid berhamburan keluar menuju kantin. Gavi sedang merapikan bukunya.

"Gav kekatin yuk gw udah lapar bet" ajak arka
"Okey"

Mereka pun pergi menuju kantin sekolah akan tetapi ada seseorang yang yang merangkul bahu gavi yang membuat empu nya terkejut.

"Duduk disana Vian" pelan gevan lalu membawa adik nya ke meja yang terdapat teman-teman gevan dan gio.

"Duduk samping Abang gio" gio menarik pelan tangan adiknya agar duduk disampingnya lalu yg disusul gevan disebelah beserta arka pun juga.

Kejadian itu tak luput dari pandangan teman-teman gevan dan gio yang melongo, mereka heran sejak kapan dia kutub ini biasa panjang lebar seperti itu.

"Eh gio itu bocil siapa Lu kok dia bisa Ama lu?" Tanya heran temannya gio.

"Adik gw" datar gio.

"Ouhhh adik... Hah adik?" Pekik mereka Terkejut.

Udah dulu ya bsk lagi wkwk
Jangan lupa vote yah


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gavian Arga NarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang