Sihir Pemutus Jarak di Garis Edar Sang Rembulan

2 0 0
                                    

Whooooosh!

Ladang bunga liar yang semula hanya rerumputan berwarna hijau itu baru saja berubah sedetik lalu. Seolah diberi kehidupan oleh angin sekejap yang muncul dari tongkat silver dengan ornamen batuan kristal aneka warna.

"Lebih cantik dari yang kuduga," gumam Zelene sambil memandangi bunga-bunga liar yang cantik di hadapannya. Sudah lama sejak ia tak berlatih di hutan ini sejak status penyihir naik dan diizinkan berlatih di tempat umum―bahkan difasilitasi―oleh kerajaan.

Zelene yang memang semula suka memakai sihir-sihir kecil kini sudah memiliki sertifikat sebagi penyihir profesional. Meski ya tak begitu berguna untuk Zelene. Sebab di umurnya yang menginjak 27 musim dingin tahun ini, sihir-sihir itu mungkin akan segera terlupakan.

Ia bukan bagian dari petualang atau penyihir yang mencari uang menggunakan sihirnya. Toko bunga miliknya yang ada di kota sudah cukup memenuhi kebutuhannya dan tentu bunga-bunga itu didapat dengan menanamnya. Sihir sedikit membantu untuk pesanan darurat saja.

Namun, di tengah kemampuannya yang sebenarnya sudah lebih dari cukup. Ada satu sihir yang tak pernah bisa ia gunakan. Lebih tepatnya, ia merasa tak boleh menggunakannya. Sihir yang sebenarnya sangat sederhana.

Sihir pemutus jarak.

Sihir yang semula menjadi alasannya untuk terus berlatih itu tak kunjung ia gunakan. Sama halnya dengan sosok yang ingin ia jumpai sejak lama itu. Tak bisa ia temui. Tak boleh ia temui.

Sahabatnya di sekolah menengah 7 tahun yang lalu. Sahabat yang sudah tak bisa lagi ia temui sejak saat itu. Tak boleh ia temui lagi sejak itu.

Pangeran mahkota kerajaan ini. 

"Kuharap kau yang menggunakan sihir itu, Sun," gumam Zelene sambil menatap langit malam cerah yang disinari bulan. Lantas memanen bunga-bunga liar yang akan ia jadikan karangan untuk dikirim ke istana.

Acara penobatan Sun menjadi raja segera tiba. Seperti namanya. Sungguh sosok yang sejauh matahari dari bulan yang memiliki garis edar berbeda. Terlalu jauh. Tak tergapai.

Tapi untuk yang terakhir kalinya, Zelene bisa bertemu dengannya.

Meski tanpa sihir pemutus jarak.

END

***

Bogor, 21 Februari 2024

Kimiiro Palette - NPC 29 Daily Writing Challenge 2024 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang