✨ Rajesa (01)

480 45 3
                                    

Call Me Mpiw!
Ini guys cerita yg aku garap bareng Crazy Girl; Lily silahkan dikepoin ceritanya ya, nanti dibawah ada pengumuman penting😉

Hidup terjebak selama bertahun-tahun diatas kursi roda adalah mimpi buruk yang tak pernah Elysa bayangkan dan harapkan. Mimpi sebenarnya ialah berjalan diatas red karpet di hadapan orang-orang dan jepretan kamera, hanya bisa tercipta dalam angan semata, mimpinya hancur berkat sepasang kaki yang tak lagi bisa melangkah, keduanya mati rasa, dan sudah tak mungkin disembuhkan lagi, begitulah yang ia ketahui.

Yang bisa dilakukannya hanya merenung, meratapi nasib tak berdayanya. Seperti yang dilakukannya saat ini, lagi.

Elysa Syarla Harunika adalah nama lengkapnya. Menghabiskan waktu sepanjang hari di belakang teras rumahnya dengan duduk dan merenung. Tidak berguna memang, karena apa yang bisa diharapkan dari gadis lumpuh sepertinya?

Sebenarnya dulu, banyak yang bisa diharapkan dari Elysa, karena gadis itu pintar, aktif, berprestasi di bidang akademik, cantik, ceria, menarik, menjadi apa pun Elysa pasti bisa dengan segala hal yang dimilikinya, namun semua sirna hanya dalam sekejap mata pada peristiwa 8 tahun silam.

Peristiwa yang amat ingin Elysa kubur dalam-dalam karena telah merenggut segala yang ia punya, semuanya berubah sejak saat itu, bahkan kedua orang tuanya pun ikut berubah, membenci dan tak perduli lagi pada Elysa.

Tak jauh dari posisi Elysa, dua sosok paruh baya tengah memperhatikan Elysa, mereka adalah kedua orang tua Elysa, Fani dan Arsan. Mereka memperhatikan putri mereka bukan dengan tatapan sendu dan prihatinnya, melainkan tatapan sinis yang sarat akan kekesalan.

"Lihat kan pa, anak itu gak berguna sama sekali? Bisanya cuma ngelamun aja, enak-enakan duduk di kursi rodanya, sementara kita kerja mati-matian buat hidupin dia." Ucap Fani pada sang suami. Fani tak salah bicara, dan bisa dinilai sosok ibu seperti apa Fani ini?

"Mama tenang aja, setelah anak sulung keluarga Hendrawan nikahin dia, dia pasti berguna buat kita ma, jadi sekarang biarin dia leha-leha dulu." Balas sang suami--Arsan, sambil menyunggingkan senyum miringnya. Karena saatnya telah tiba, saat yang Arsan nanti sebentar lagi tiba, putrinya akan segera dinikahi oleh pemuda kaya, yang bertanggung jawab atas segala kesialan keluarga mereka ini.

"Ya, untungnya keluarga itu Sudi nikahin dia, kalo engga seumur hidup kita pasti menderita karena ngurus anak gak berguna itu, karena selain keluarga mereka, siapa lagi laki-laki yang Sudi nikahin perempuan gak berguna?"

Arsan mengangguk setuju dengan ucapan sang istri. Setelah puas menghina putri mereka sendiri, sepasang suami istri itu lantas pergi dari sana, tanpa tau jika telinga sang putri begitu tajam, sehingga mampu menangkap obrolan menyakitkan yang dilayangkan oleh kedua orang tua itu pada putri mereka sendiri.

Ya, Elysa mendengarnya, bahkan bulir-bulir bening kini sudah berjatuhan dari pelupuk matanya, Elysa menangis untuk kesekian kalinya.

✨🌙✨🌙

Di sore harinya, seperti biasa Elysa harus memandikan tubuhnya sendiri, gadis malang itu harus berjuang sendiri turun perlahan dari atas kursi rodanya, lalu menyeret tubuhnya dengan cara me-ngesot menuju kamar mandi kecil yang berada di kamarnya.

Sungguh malang, harusnya ada sosok disisinya yang senantiasa merawat dan memberi kasih lebih pada gadis kurang beruntung seperti Elysa, tetapi siapa? Tak ada seorang pun yang mau merawatnya, ia anak tunggal, dan kedua orang tuanya sudah tak perduli lagi sejak peristiwa itu, jadi selain dirinya sendiri siapa yang akan Sudi merawatnya? Tidak ada.

Maka, tanpa mengeluh sedikit pun Elysa menyeret tubuh itu susah payah, melepas pakaian yang melekat ditubuhnya kala sudah berada di kamar mandi. Setelah itu mulai membasuh sekujur tubuhnya menggunakan air keran yang di tampung pada sebuah ember sedang.

RAJESA✨🌙 [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang