Malam pun tiba, dapat dilihat Gracia sudah rapi untuk segera pergi ke bascam dimana yang dirinya janjikan sepulang sekolah. Ketika hendak membuka pintu Handphone miliknya bergetar karena panggilan suara.
"Halo gre lu dimana? anak anak udah pada ngumpul nih" Ucap seseorang dari sebrang.
"Gw udah siap ini mau otw" Jawab gre.
"Oh, yaudah buruan gw tunggu nih"
"Iye iye udah ah ganggu aja lu zoy" Jawab Gracia dan langsung memutuskan sepihak. Ternyata orang yang menelponnya adalah Zee.
SKIP
Setibanya di bascam Gracia memarkirkan motornya dan masuk kedalam karena sudah ditunggu oleh temannya.
"MALAM WAHAI PENGHUNI NERAKA!" Triak Gracia pada mereka ketika masuk kedalam. Dengan tampang tak berdosanya ia pergi menuju sofa dan mendaratkan bokongnya.
"Muncung lu!" Ucap Ollan sambil melempar botol kewajah Gracia.
"Sekarang kita mau ngapain nih?" Tanya Aran.
"Ke sirkuit aja kuy, gw liat tadi ada yang lagi tanding" Ajak Aldo kepada mereka.
"Gasss"
.
.
.
.Setibanya di sirkuit mereka turun dari motor. "Wah gila rame bener" Ucap Ollan ketika masuk kedalam. Mereka mencari tempat agar dapat melihat dengan jelas.
Terdengar suara dari area lapangan. "Para pemain harap berkumpul dilapangan karena pertandingan akan segera dimulai!"
Para pemain berkumpul di area dan bersiap untuk tanding. "Semua sudah siap?!Pertandingan dimulai dalam hitungan ke tiga!"
"Satuu, Duaa, Tigaa!"
DOR!! suara tembakan menandakan pertandingan dimulai.
Pertandingan dimulai dan dinikmati dengan tenang, tetapi dipertengahan putaran terakhir pertandingan semakin sengit diantara keduanya ketika mendekati garis finish. Hingga saat motor biru terjatuh akibat tendangan dari motor merah dan keluar area.
"WOI APAAN ITU MAINNYA!" Teriak penonton tidak terima adanya kecurangan. Merasa mendapatkan peluang banyak motor merah menambah kecepatan hingga sampai garis finish. Pertandingan selesai dan dimenangkan oleh motor merah. Terjadi keributan antara kedua belah pihak. Suara riuh dari kedua belah pihak memenuhi area."Cupu amat, main kotor" Ucap Ollan emosi.
"Iya banci banget tuh orang" Saut Aldo. mereka kesal melihat kecurangan dari pemain lawan. Percakapan mereka berhenti ketika mendengar suara sirene polisi.
Keributan yang tadinya masi berlanjut seketika berhenti. Para penonton berhamburan keluar dan pergi dari sana.
"Cabut woi! Ada polisi!" Ucap Aran langsung lari menuju motor masing masing untuk menyelamatkan diri dari kejaran polisi. Meresa sudah aman mereka berpencar untuk balik kerumah masing masing.
Di perjalanan menuju rumah, Gracia tidak sengaja melihat seorang wanita yang berdiri di pinggir jalan, wanita itu terlihat sedang cemas sembari mengutak ngatikkan ponselnya.
Gracia yang melihat melajukan motornya mendekati wanita itu, dan memarkirkan motornya di pinggir jalan. "Permisi mba mobilnya kenapa ya?" Ucap Gracia kepada orang itu dan membuka helm full facenya.
Wanita itu kaget dan reflek menaikkan kepala untuk melihat siapa yang berbicara dengannya, karena sedari tadi ia terus fokus pada ponselnya. Wanita itu menatap Gracia entah mengapa ia menjadi gugup ketika tau siapa orang yang berbicara dengannya. Bagaimana tidak? Gracia yang memakai kaos warna hitam dibalut dengan jaket kulit, celana loose pants, sarung tangan, dan jangan lupakan kalung silver yang berbentuk rantai bertengker dilehernya.