3

515 42 0
                                    

"Eh aduh maaf maaf gw ga senggaja, tadi gw ga liat ada lu didepan" Ucap Gracia kepada wanita itu.
Gracia membantunya berdiri. "Maaf skali lagi gw minta maaf. Lu ga papa kan?" Tanya Gracia khawatir.
Dia mendongakkan kepala melihat siapa yang menubruknya, karena Gracia lebih tinggi darinya. Mata mereka saling bertatapan. Dia langsung membuang arah pandang ketika tau siapa yang menabraknya. Perasaan gugup datang dengan sendirinya.

"Anjir cakep juga nih guru baru" Ucap Gracia dalam hati yang melihat Shani dari sedekat itu.

"E-eh, maaf Bu saya tadi tidak melihat ada ibu. Ibu gapapa?" Tanya Gracia kepada Shani. Orang itu ternyata adalah Shani yang baru saja datang.

"I-iya saya tidak kenapa kenapa, terimakasih saya pergi dulu" Ucap Shani langsung pergi.

"Lah kenapa tuh orang aneh banget" Ucap Gracia yang melihat tingkah Shani. Gracia pergi menuju kelasnya karena mulai banyak siswa siswi yang datang.

"Lu habis dari mana gre?" Tanya Zee.

"Tumben banget lu datengnya cepet" Ucap Olla.

"Sama aja lu kek nyokap. Gw habis keliling sekolah, gabut banget gw lu pada juga belum dateng" Jelas Gracia kepada temannya.

"Lagian sih, lu tumbenan dateng cepet ya ngga?" Ucap Adel sambil tertawa.

"Hahaha, iya kesambet apaan lu gre?" Sambung Ara.

"Ck, rese lu semua!" Ketus Gracia. Dengan perasaan yang kesal, ia pergi menuju bangkunya dan menenggelamkan kepalanya dimeja.

"Yee malah tidur!".

Suara bel berbunyi menandakan pelajaran segera dimulai.
"Selamat pagi anak anak!" Sapa Bu Indah yang baru masuk.

"Pagi Bu!" Ucap semua murid kecuali Gracia.

"Baik, kita akan memulai pelajarannya" Ucap Bu Indah.

"Buka buku BAB 1" Pelajaran terus berlanjut dan Gracia sudah terlelap. Bu Indah terus menerangkan pelajarannya, sampai perhatiannya tidak sengaja tertuju pada Gracia yang tertidur. "Gracia, kamu maju kedepan" Ucap Bu Indah.

"Gre, gre!, bangun woi! lu dipanggil noh" Ucap Adel yang menggoyangkan badan Gracia.

"Ck, apaan sih del berisik lu!".

"Bangun dulu itu lu dipanggil sama Bu Indah buruan!". Gracia menegakkan badannya, dengan kesadaran yang setengah Gracia bangkit dari kursinya dan pergi kedepan.

"Ada apa Bu?" Tanya Gracia memelas.

"Kamu kerjakan soal dipapan tulis". Bukan hal yang susah bagi Gracia untuk mengerjakan soal itu, dia mengerjakan dengan cepat.

"Udah kan Bu? Kalau gitu saya izin ke kamar mandi" Ucap Gracia dan langsung pergi keluar tanpa mendengar ucapan Bu Indah terlebih dahulu.

"Bagaimana bisa?" Tanyanya dalam hati. "Ya anak anak jawabannya benar" Ucap Bu Indah kepada mereka.

"Gila emang tuh gre main pergi aja mana jawabannya bener lagi" Ucap Zee heran.

"Iya anjir tuh orang dari tadi tidur, tapi bisa ngerjain dengan mudah" Saut Adel yang sebangku dengan Gracia.

"Gw aja dari tadi merhatiin ga masuk masuk ke otak" Ucap Olla.

"Emang lu nya aja yang lemot!" Celetuk Ara menoyor kepala Olla.

"Enak aja lu!"

"Hahahaha" Ketawa mereka yang melihat muka cemberut Olla.

.....

Gacia yang keluar dari dalam toilet, ia tak balik masuk ke kelas melainkan pergi ke rooftop. Sampainya di roftop Gacia mengeluarkan satu bungkus rokok Esse Change Grape dari kantong celananya, menghisap dan mengeluarkan kembali benda itu. Angin sepoi sepoi menusuk kulitnya, cuaca hari ini tidak mendung dan juga tidak panas. Gracia duduk di sofa yang ada disana, pandangannya kedepan melihat gedung tinggi yang ada di Jakarta. Dia terus menghisap sampai tak terasa sudah menghabisakan setengah isi rokok. Ia menyudahinya dan beranjak menuju kantin karena sudah jam istirahat.

TEMPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang