Love 🔞

379 26 3
                                    


CW : BxB, anal sex, cheating



LOVE

Build baru saja menekan microwave ketika dia mendengar bel pintu kondonya. Sekarang sudah jam 11 malam. Build berhenti sejenak, menatap cahaya keemasan yang memancar dari mesin pemanas itu. Makanan bekunya berputar pelan. Hampir saja dia bisa mencicipi pasta ayam pramesan dengan saus pesto. Begitulah yang tertulis di kemasan makanan beku itu.

Build menghela nafas, memutar kepalanya sekali lalu mengusap tengkuknya. Matanya terpejam sejenak meredakan sedikit rasa kesalnya. Build tahu, dia tahu siapa orang yang ke kondonya selarut ini. Build tau siapa orang yang menunggu di depan pintunya pada hari Rabu malam, padahal besok pagi mereka harus bekerja.
Build berdehem dan berjalan malas untuk membukakan pintu.
Sebenarnya ada lebih dari seratus alasan untuk membiarkan Bible berdiri diluar dan tidak membukakan pintu untuknya. 'maaf aku sudah tidur' atau 'maaf aku pulang ke rumah orang tuaku'. Tapi kali ini biarkan build menghadapinya.

Build menyisir rambut dengan jari-jarinya, mendorong poni pirangnya yang hampir menutupi mata ke belakang, menampakkan dahi halusnya yang mengkerut karena gelisah. Menepuk-nepuk pelan celana training menepis kotoran dan debu yang mungkin menempel disana. Telapak tangannya berkeringat entah kenapa dia tiba-tiba merasa gugup. Build menghela nafasnya sekali lagi kemudian membuka pintu. Disana ada Bible, sangat tampan masih dengan penampilan kantor jas abu-abu dan kemeja biru yang dua kancingnya sudah terbuka memperlihatkan tulang selangka yang menggoda.  Rambutnya panjang dan kacamata bertengger di hidung bangirnya. Tampan sangat tampan.

Build menyilangkan lengannya di depan dada lalu bersandar di bibir pintu. Membuat ekspresinya terlihat tidak tertarik dengan kedatangan pria berkacamata di depannya.

"Hai" kata pertama dari bibir Bible, tersenyum miring membuat jantung build berdebar kencang. Build bisa mencium aroma alkohol dari nafasnya. Bible sepertinya sedikit bersemangat, walaupun dia berusaha mengendalikan dirinya tapi build bisa merasakannya.

"Hai."
Hanya itu respon yang build berikan. Build berkedip dan sedikit menggelengkan kepalanya lalu menatap wajah Bible. Dia tidak bergerak dari ambang pintu, tidak bergeser sedikitpun untuk memberi jalan masuk untuk Bible.  Wajahnya harus terlihat tidak suka Bible berada disini.  Dan Bible harusnya bisa membaca situasinya kan?

"Bagaimana kabarmu?" Bible bertanya dengan sedikit senyuman, ekspresinya melunak, menatap build lembut. Tidak seperti build yang tegang dan mengerutkan dahi. Apakah Bible tidak mengerti dengan sikap penolakannya, jika build tidak mau Bible berada disini? Atau memang dia tidak perduli? Karena meskipun build merenggut dengan mata melotot kepadanya, Bible malah tertawa kecil. Seolah build tidak bersungguh-sungguh menolak kehadirannya.

"Apa yang kau inginkan?" Build bertanya, dan mata bible melebar sedikit, seolah build berhasil mengejutkannya. Senyumnya sedikit melebar terlihat bersemangat, dan build berusaha keras untuk tidak menatap bibir Bible.

"Aku hanya uhmm- baru saja keluar minum dengan mile dan job" katanya, memasukan tangannya kedalam saku. Bible mencondongkan wajahnya ke arah build.
"They are teribble" Bible berbisik seolah sedang memberitahu rahasia besar kepada build.
Bible kembali menjauhkan wajahnya dan terkekeh pelan. Dibawah lampu lorong Kondo yang agak redup, Bible terlihat sangat lelah. Dia mengusap matanya dengan telunjuknya sebentar.
"Aku sangat bosan bersama mereka" sambungnya sambil terkekeh. Build menghela nafas. Sepertinya dia menyerah.
Build tidak tahan dengan obrolan basa-basi ini. Padahal dia tau jika Bible pasti keluar untuk minum bersama rekan kerjanya pada hari Rabu, sudah berulang kali juga build mendengar Bible mengeluh betapa dua rekan kerjanya itu sangat menyebalkan. Build tahu betul betapa mile dan job sangat menyebalkan, karena dia berada di kantoe yang sama dengan dua orang ini. Dan build juga tahu bagaimana akhirnya Bible berakhir di depan pintu kondonya. Semua cuma alasan semata.

LOVE, You Are The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang