Brother

355 15 3
                                    

TW : cheating, brother love, not inces

BROTHER




build's POV

Aku tau ini tempat favoritnya. Bibleku Berdiri menghadap pemandangan malam kota Tokyo dari jendela kaca besar kamar hotel. Bible terlihat sangat seksi, padahal dia hanya mengenakan kemeja putih, lengan digulung hingga siku dan celana biru gelap,
Masih sama seperti penampilannya saat bertemu klien tadi siang tanpa jas dan dasi tentunya. Tapi sekarang terlihat lebih seksi, dengan satu tangan di saku dan tangan lain memegang ponsel yang menempel di telinganya sedang menelpon. Punggunggnya yang lebar mengundangku untuk memeluknya dari belakang. Aku mendekatinya sengaja melonggarkan tali bathrobe ku. Dan membiarkan bathrobe ini meluncur jatuh dari tubuhku.

“Iya neth.. besok aku belikan. Akan aku belikan juga untuk lana”

Oh sepertinya dia menelpon kakak iparku Netha, aku tebak Netha minta dibelikan oleh-oleh oleh Bibleku.
Berlahan aku melingkarkan lenganku di pinggangnya. Dia sedikit terperanjat, lalu rileks kembali saat aku mengecup lehernya, mengusap ujung hidungku di sepanjang lehernya menghirup aroma maskulin yang sangat aku suka. Tangannya dikeluarkan dari sakunya dan meraba bagian samping tubuhku. Aku melihat nya menyeringai karena menyadari aku tanpa kain penutup dan tangannya semakin berkeliaran dari pinggang hingga mendarat di pipi bokong kiriku. Meremas pelan disana.

“Emmm tentu saja Neth”

“hei Biu sudah selesai mandi. Besok aku telpon lagi. Aku rasa malam ini akan langsung tidur setelah mandi. Aku sangat lelah”

Bibleku bergidik saat aku menjilat sepanjang leher dan berakhir menggigit pelan daun telinga kirinya.

“Baik... akan aku sampaikan padanya”

“Bye neth... love you”

Tepat saat panggilan berakhir, Bible melempar ponselnya ke sofa. Dia berbalik lalu mengangkatku dan menghempaskan tubuhku di atas tempat tidur empuk. Dia merangkak berlahan ke atas tubuhku memberikan kecupan Dan gigitan kecil sepanjang perut rata dan dadaku. Aku terkikik kegelian dan mendesah saat dia menggigit putingku. Memberkikan servis lebih diputingku, salah satu bagian tubuhku yang paling dia sukai. Bible suka menyusu disana.

Aku terlena, mataku terpejam menikmati sapuan lidahnya. Hingga tanpa aku sadari saat aku membuka mata dia sudah berada diatas tubuhku. Nafas hangatnya terasa di pipiku. Matanya menatap intens ke mataku. Terlihat sedikit marah sepertinya, mungkin dia masih kesal padaku. Karena aku meninggalkannya selama satu bulan ke LA, tapi tentu saja ada pancaran kerinduan yang sangat besar dari mata bibleku. Dia terus menatapku mungkin sekitar entahlah 5, 10 detik tapi seperti sangat lama hingga membuatku tidak sabaran. Aku mengusap pipinya, meraba hingga tengkuknya lalu menarik kepalanya turun hingga bibir kami bertemu, berciuman. Aku tidak ingin berhenti bibir bibleku sangat nikmat dan mememabukkan lidahnya penuh magic, menyihirku. Membuatku tidak bisa berbuat apa-apa aku pasrah dan mengalah membiarkan lidah magic itu berkeliaran di rongga mulutku.
Bible menarik kepalanya melepaskan tautan cinta kami, wajahku memerah, aku menarik nafas dalam karena tanpa sadar oksigen di paru-paruku menipis karena ciuman intens kami.

“Kau... kau sangat menggoda bi”
Suaranya dalam berbisik di bibirku. Tangannya meraba torsoku. Aku menyeringai.

“Aku pikir kau mau tidur cepat malam ini. Bukankah kau sangat lelah?”

Aku memainkan kancing kemejanya yang sudah terbuka tiga kancing.

“Aku tidak pernah lelah untuk mu sayang. Satu bulan kau meninggalkanku. Kau harus membayarnya malam ini”

“Jangan salahkan aku mommy yang menyuruhku ke LA. Lagipula kau kan bisa bercinta dengan netha”

Aku cemberut memainkan kancing bajunya yang sekarang sudah terbuka hingga kancing terakhir.

LOVE, You Are The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang