Mungkin karena sudah mulai memasuki musim hujan, suasana sore kali ini menjadi gelap karena tertutup awan mendung yang dapat menurunkan hujan kapan saja.
Di tempat penjemputan, terlihat seorang gadis yang menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri cemas. Dirinya saat ini sedang menunggu jemputan sang Papa yang sedari tadi tak kunjung datang
"Duh Papa dimana sih?, dari tadi ditungguin ga sampe sampe." ucap gadis itu cemas
Ia mengayun-ayunkan kakinya untuk mengurangi rasa cemas di dalam dirinya. Dan ya! itu sedikit mengurangi rasa cemas di dalam dirinya.
Saat dirinya kembali menoleh ke arah kanan dan kiri, dari arah kiri ia dapat melihat sebuah motor vespa berwarna biru yang mungkin sedang menuju ke tempat dirinya berada sekarang
Dan benar saja, perlahan motor vespa tersebut mulai mendekat ke tempat dirinya duduk sekarang. Disaat posisi pengendara motor vespa itu berada tepat di hadapannya, seseorang yang mengendarai motor vespa itu mematikan mesin kendaraannya dan berkata. "Lo ga pulang huh?".
Marsha bingung harus menjawab apa, karena dia tidak tau siapa sosok dari orang random yang menghentikan motor vespanya di depan dirinya duduk saat ini dan langsung menanyakan alasan kenapa dirinya belum pulang ke rumah
"Maaf, kalau boleh tau siapa ya?" ucap Marsha menanyakan nama orang dibalik helm full facenya
Orang tersebut melepas helm full face yang dikenakan untuk melindungi kepalanya itu. Dan terlihatlah muka dari sosok orang random yang menghentikan motornya di depannya. "Zean?" ucap Marsha terkejut
"Kenapa lo belum pulang huh? Mendung loh ini." ucap Zean
"A-ah Zean, i-ini lagi nunggu jemputan pulang." ucap Marsha gugup
"Lo kenapa ngomongnya kek gugup gitu?" heran Zean
"Ah enggak kok, siapa coba yang gugup? Orang tadi gw kaget doang tiba tiba ada orang naik vespa terus make helm full face berhenti di depan gw." elak Marsha
Zean hanya mengangguk anggukkan kepalanya meng-iyakan perkataan gadis di depannya itu. "Mau ikut gw pulang ga?"
"Udah mau hujan juga, kalau nunggu jemputan keburu hujan." lanjutnya berdiri meninggalkan motornya dan berjalan mendudukan dirinya di samping Marsha
"Dih!? Dukun lo? tau darimana kalau bentar lagi ujan?"
Jederr
Tiba tiba petir menyambar dengan kilatan cahaya yang menyilaukan mata. Marsha yang terkejut dengan suara petir, tubuhnya langsung reflek memeluk tubuh Zean yang berada di sampingnya
Zean tekejut dengan pelukan dari Marsha yang tiba tiba itu, kemudian meledeknya
"Haha kaget banget ya sampe peluk peluk gini?" ucapnya tertawa kecil
Marsha yang tanpa sadar telah memeluk Zean langsung melepaskan pelukannya itu dan langsung menutupi wajahnya yang memerah dengan tangannya. "Apaan reflek doang itu! Jangan kepedean lo!" ucapnya sembari menutup mukanya yang memerah
"Siapa juga yang kepedean?"
Suasana kembali hening tanpa ada percakapan antara keduanya. Hingga getaran handphone milik Marsha berbunyi
Drrrt.. Drrrt.. Drrrt
Marsha segera meraih hp miliknya yang berada di sakunya, berharap bahwa papanya lah yang menelepon dirinya.
Dan,, seperti yang Marsha harap tidak lain dan tidak bukan adalah papanya yang meneleponnya, terlihat tulisan 'Papa is Calling..' di layar handphone milik Marsha
Dengan cepat Marsha mengangkat telepon papanya. "Halo pah, udah sampai mana? kok lama banget." ucap Marsha sembari berjalan menjauh dari Zean
"..."
"Hah? Papa kehabisan bensin dimana?"
"..."
"Terus Marsha pulang sama siapa dong pah? Masa Marsha jalan kaki ke rumah?"
"..."
"Yaudah Marsha pulang sama temen Marsha aja deh."
"..."
"Semangat papa dorong mobilnya." ucap Marsha langsung memutuskan sambungan teleponnya bersama sang papa
Zean melihat Marsha berjalan ke arahnya dengan kepala yang menunduk. Lantas Zean langsung menanyakan keadan Marsha.
"Kenapa lo?" tanya Zean
"Emm Zean.. Kamu masih mau nganterin gw pulang ga?" ucap Marsha
"Loh kenapa? Katanya lagi nunggu jemputan tadi?"
"I-itu mobil yang dipake papa aku bensinnya habis, jadi ga bisa jemput aku..." jelas Marsha
"Ooh." ucap Zean yang langsung berdiri menuju motor Vespa biru miliknya
Marsha hanya berdiri diam di tempat melihat Zean yang sudah duduk diatas motornya
"Gue tau gue ganteng, ga usah diliatin gitu dong Sha."
"Jadi ikut gw pulang kaga?" tanya Zean lagi
Marsha yang mendengar Zean memanggilnya segera sadar dari lamunannya.
"Dih pede banget lu, mana ada lu ganteng." ucap Marsha menghampiri Zean
Zean hanya tersenyum, tangannya memberikan Jacket yang ia kenakan untuk Marsha pakai.
Marsha menerima Jacket yang diberikan oleh Zean dan langsung ia kenakan ke tubuhnya
Haii maaf baru bisa up
Akhir akhir ini sibuk banget hehe
Aku usahain biar sering sering up ya
Ty oll <3
See u Next Bab!
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD
Teen FictionHappy? or Painful? Who knows... Read until the end, okay? Happy Reading oll <3