bab. 2

208 9 0
                                    

Selamat membaca...
                  :                 
                 :                
:

Bel masuk pun berbunyi mereka pun ingin pergi ke kelas...

"Em teman² kara ingin ke kamar mandi dulu ya.. " ucap kara kpd temn²nya

"Kara boleh aku ikut aku juga kebelet nih" ucap gara yg sedang memegang perutnya yg sakit

"Yasudah kita duluan ya kalian hati hati" ucap randra yg beranjak dari kantin

*di sisi kara dan gara yg ke toilet*

"Apa kau merasa jika ada yg mengikuti kita" ucap gara yg berbisik ketakutan kpd kara.. Kara yg penakut pun ter kekeh mempercepat jalan

"Kau menakuti ku gara namanya juga sekolah dan toilet sekolah itu untuk semua siswa bukan hanya untuk kita" ucap kara yg kesal akan sahabatnya yg sedang menakuti nya

"Tak kara aku benar merasa ada yg mengikuti kita" ucap gara sambil menggandeng tangan kara lalu berlari  ke dalam kamar mandi yg sama

"Apa kau gila gara kau hampir membuat tangan ku lepas kau tau" kesal kara karena gara secara tiba² menarik tangan nya sambil berlari

Tiba² ada suara langkah kaki kecil..

"Kalian dimana keluar kalian" ucap wanita itu

Karena kaget gara langsung membungkam mulut kara sambil menatap kebingungan

"Kara apa kau tau itu siapa? " tanya gara yg di gelengkan olh kara

"Lepas aku tak bisa bernafas" ucap lirih kara yg ngos-ngosan karena mulutnya di bekap olh gara

"Aku tau kalian disini jika kalian tak keluar akan ku bakar kamar mandi ini na  mengunci kalian disini" ucap wanita itu
Kara dn gara kebingungan kenapa ada wanita yg masuk kedalam toilet cowo..
Tiba tiba  𝘣𝘳𝘢𝘬𝘬..
"𝘬𝘢𝘳𝘢𝘢𝘢𝘢.... " teriak gara karena kaget pintu di dobrak dengan keras hingga kara terkena tendangan itu hingga kepalanya kara terbentur keras akhirnya kara pun pingsan dan kepalanya berdarah gara yg kepanikan akan mengetahui sahabatnya pingsan dan berdarah

"APA YG KAU LAKUKAN DISINI DASAR JALANG KAU LIHAT SAHABAT KU TERLUKA KARNA MU BAJINGAN" ucap gara sambil menetes kan air mata nya dan...

𝘗𝘭𝘢𝘬𝘬𝘬...
Tamparan itu pun mendarat di pipi mulus gara.. Gara yg marah akan itu pun menjambak wanita itu

"KAU TAU AKU TAK PERNAH MELUKAINYA DAN SEKARANG KAU ORNG YANG BAHKAN TAK KU KANAL BERANI MELUKAINYA" ucap gara sambil menjambak rambut wanita tersebut.. Keributan itu pun terdengar sampai Kelas mereka
..
*di sisi Al dn randra*
"Kau mendengar keributan tidak? " tanya randra kpd Al
"Ya coba kita kesana" Al dan randra menuju sumber suara.

*sesampainya di sana*
Al melihat kara tergeletak tak berdaya ia kaget akan itu randra melihat gara yg menangis di samping kara pun melihat ada wanita yg Al tampar tadi

"Ada apa ini kenapa dengan kara? " tanya Al yg sangat khawatir dgn keadaan kara
"Hiks.. Al tolong kara Al wanita itu bikin kara terluka aku sangat sedih. " tangis gara Al yg mengetahui itu pun marah wanita itu pun tau Al marah pun mengelak

"Tak Al mereka duluan yg menyerang ku gara menjambak rambut ku dan kara mendororngku eh dia sendiri yg terbentur" ucap wanita itu sambil berpura² menangis

"DIA BOHONG JIKA DIA TAK MENDOBRAK PINTU NYA MUNGKIN KARA TAK SEPERTI INI  JIKA KAU TAK MELUKAI SAHABAT KU MUNGKIN AKU TAK MENJAMBAK NU" marah gara akan ucapan wanita itu.. Randra yg melihat gara menangis pun memeluk nya

"Sudah ya jangan menangis kara pasti baik baik saja teranglah" ugak randra menenangkan gara

"Al bawalah kara ke rumah sakit " ucap randra kpd Al, Al menganggukan  ucapan randra dan menggendong kara wanita itupun kesal akan itu sebelum  pergi Al bertanya kpd wanita itu

"Siapa nama mu? " tanya Al dgn wajah dingin dan tatapan tajam seakan tatapan nya meng isa syarat kan bahwa ia akan membunuh orng itu

Dengan senang wnita itu menjawab"aku klarisya nandarina" ucapnya sambil tersenyum genit

Al melihat itu pun jiji
"Randra telfon pengawal untuk bawa dia ke markas" ucap Al yg merenggang pergi berlari ke mobil

"Rendra apa yg di maksud Al? " tanya gara yg masih menangis

"Tak apa kau tenang lah dulu kara pasti kuat kok" ucap randra yg memeluk gara

Randra pun menggendong gara wanita itu pun kaget akan itu gara pun kaget

"Apa yang kau lakukan? " ucap gara
"Aku hnya menggendong mu apa salahnya" ucap randra merenggang Ergi meninggalkan klarisya,
 

Gara pun hanya diam lalu ia menompangkan kepalanya di pundak randra dan melihat klarisya sambil mengejek klarisya,mengisyaratkan bahwa ia lah yg menang akan itu. Klarisya melihat itu pun jengkel

Tak selang lama ia pun mendengar bahwa gara tertidur ia menidurkan gara di mobil lalu ia memasang kan sabuk pengaman pada gara

"Tidur lah yg nyenyak lihat lah mata indah mu sangat merah karena banyak menangis" ucap randra

Sesaat randra masuk mobil
Ia pun menelfon pengawal seperti yg di perintahkan olh Al

"Halo tuan" ucap ketua pengawal

"Tolong tangkap orng yg bernama klarisya nandarina" ucap randra

"Baik tuan"

Randra pun mematikan telfon sepihak lalu melaju menuju rumahsakit

*di sisi al dan karaa*
Al yg terburu buru menggendong kara sambil berlari

"DOKTER TOLONG DOK CEPETAN ATAU KU HANCURKAN RUMAH SAKIT INI" ucap Al sambil berteriak

"Tuan tolong lah tenang ini rumah sakit mari letak kan di sini"
Ucap dokter itu sambil mendorong brankar kara

"Kara ayo bangun kara kumohon" ucap Al sambil berlari kecil mendorong brankar kara

"Tuan mohon anda tunggu disini biarkami yg menanganinya" ucap dokter sambil menutup pintunya

"Bagaimana kara Al apa baik baik saja? " tanya randra yg baru sampai dgn gara

"Aku tak tau dokter masih menanganinya" ucap al yg khawatir akan itu

Gara pun menangis kembali
"Apa kara akan baik bak saja aku tak mau kara ku kenapa² aku hanya punya kara" tangis gara

Randra pun heran dengan kata gara

"Apa maksud mu? " tanya randra
"Maaf tante maaf paman aku tak bisa menjaga kara kalian dengan baik aku sahabat yg sangat buruk hingga kara bisa terluka hikss" tangis gara yg bikin kebingungan Al dn randra
"Apa maksud mu gara? " tanya Al
"Kara hanya sebatang kara aku dan kara sebatangkara jadi aku hanya mempunyai kara dan kara hnya mempunyai aku, aku sudah janji kpd ortu kara akan menjaga kara dgn baik tapi aku tak menjaga nya dgn baik hikss" tangis gara

Al dan randra kaget akan hal itu
"Tak pa kita akan menjaga kalian kok" ucap Al yg di anggukan randra
"Iyaa kara juga akan baik baik saja" ucap randra

:
:
:

Terima kasih dan jan lupa follow dan fotting nya yaa phi nong

Setidak nya aku menjagamu
Samapai aku mati kara
-altarel-

TUAN MAFIA DAN PACAR TENGIL NYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang