CANTIKA

934 104 46
                                        

Prang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prang

Suara yang sudah seperti alunan musik bagi Cantika. Sejak kecil dia selalu dihadapkan dengan pertengkaran kedua orang tuanya yang berakhir dengan pemukulan dirinya. Pelampiasan emosi dari mamanya. 

Cantika memakai headsetnya dan memilih pergi. Menghindar adalah cara terbaikanya. Dengan mengayuh sepeda, dia menuju ke sebuah taman.

"Halo Can?" sapa seorang anak laki-laki. 

"Hi Fan? udah lama?"

"Baru aja!" bohongnya. Ya, anak laki-laki itulah yang selalu menjadi tempat keluh kesahnya. Bahkan dia tak segan menangis di depan anak laki-laki itu.

"Mama papa berantem lagi Fan?' Cantika mendudukkan tubuhnya di atas rumput. MAtanya mulai berkaca-kaca.

"Gue cape Fan!" ucapnya. Anak laki-laki itu hanya bisa menatapnya sendu. Tak ada yang bisa dia lakukan."Mereka ngga pernah mikirin gue!" Cantika mulai terisak.

"Jangan nangis Can, ini!" Bocah menyodorkan sebuah lolipop yaang sudah siapkan di saku celananya. Seakan tahu apa yang akan terjadi. Cantika menerimanya sambil tersenyum. Dia buru-buru menghapus airmatanya.

"Lo manis kalo senyum!" ucap mereka bersamaan. CAntika sampai hafal kalimat itu.

Itu kejadian 3 tahun yang lalu. 

"heh lo cewek cupu, ambilion minum buat gue!" teriak Cantika pada salah satu murid baru yang memakai kacamata.

"Sekalian beliin mi ayam!" perintah Nayla. Suara tawa terdengar dqari sekelompok gadis . Caantika yang dulu telah hilang. Kini dia masuk ke dalam geng Nayla, geng yang suka membully dan seenaknya sendiri. Dia juga jarang pulang ke rumah. Sering ikut Nayla keluar masuk club malam. Meskipun begitu Cantika tak pernah keluar batas, termasuk minum.

Sikap manisnya berubah, setelah suatu kejadian. Dia memberanikan diri untuk menyatakan cinta pada bocah kecil itu. Tapi tak disangka, Afan menolaknya mentah-mentah dan memilih Adara sebagai kekasihnya. Cantika merasa sakit hati, dia mengira Afan mempermainkannya. Sejak saat itulah, dia berubah menjadi orang yang berbeda.

Sebuah kebenaran terungkap, ternyata bocah laki-laki yang selama ini dia anggap Afan, ternyata adalah saudara kembarnya Gibran.

Gibran dan Afan adalah saudara kembar dengan beda sifat. Afan yang ceria dan blak-blakan berbanding terbalik dengan Gibran. Pendiam dan lebih suka menyendiri. Dia tak menyangka kalau Gibran terlalu pengecut dan memalsukan dirinya sebagai Afan untuk mendekatinya. Ternyata selama ini dia yang salah, rasa benci yang tertanam di hatinya adalah sia-sia. Bukan Afan yg mengatakan suka padanya tapi Gibran. Kesalahpahaman telah merubah dirinya. Dia membenci Gibran, meski dia sudah meminta maaf dan mengatakan kalau perasaannya tulus tapi Cantika tak pernah mau memaafkan. Tapi, seorang gadis menyadarkannya dengan cara yang indah.
Gadis itu menyadarkannya tentang arti cinta dan persahabatan. Bahkan saat teman-temannya meninggalkannya gadis itu mempercayainya.

ALL ABOUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang