"Aku akan kembali kepadamu, setelah aku bisa berdiri dengan tegak agar layak bersanding dengan mu"
"Kau terlambat, Jim. Tempat itu sudah diisi oleh orang lain"
"Maaf kalau aku menyakiti mu, lagi dan lagi"
Bercerita tentang kandas nya hubungan seul...
Sudah 2 hari Seulgi dirawat di rumah sakit, tapi wanita itu tampak nya tak kunjung sadarkan diri. Sang dokter pun terlihat kaget. Dia pun mengusulkan untuk kembali melakukan pengecekan lebih lanjut kepada Seulgi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanya saja dokter membutuhkan persetujuan dari pihak wali sah Seulgi, yaitu suami nya.
Tiffany terlihat bingung sekarang, karena dia sama sekali belum menghubungi Taehyung. Itulah sebab nya dia semakin ketakutan.
Belum lagi Yerim yang selalu menghubungi Seulgi via telpon dan bahkan datang ke kediaman Seulgi. Tapi dia tidak mendapati ada Seulgi disana.
Akhirnya Tiffany tidak punya pilihan lain selain meminta Yerim untuk datang ke rumah sakit dan meminta bantuan wanita itu.
"KAK SEULGI!!!!" teriak nya.
Dia langsung menghampiri bed Seulgi dan memegang tangan wanita itu secara hati hati. Dia menangis melihat kondisi Seulgi, apalagi setelah tau apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu.
"Apa kau sudah gila??? HAH??? Apa maksud dan tujuan mu tidak memberitahu kami sama sekali???" bentak Yerim.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya mohon maaf Nona. Ini semua salah saya, saya memohon maaf"
"Apa dengan kau minta maaf bisa mengembalikan situasi nya seperti semula?? Kau benar benar sudah gila" marah Yerim.
Tiffany hanya bisa menunduk sebagai tanda permintaan maaf nya. Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Ini semua memang salahnya, seharus nya dari awal dia memberitahu kepada pihak keluarga.
"Dokter akan melakukan pengecekan lebih lanjut, akan tetapi dokter butuh izin dari wali sah Nyonya"
"Apa kau sudah menghubungi Kak Taehyung?"
"Belum Nona, saya tidak berani. Saya takut Beliau akan khawatir disana"
"Bukanlah seharusnya kau lebih takut jika terjadi sesuatu kepada Kak Seulgi dan suami nya tidak tau?? Apa kau mau bertanggungjawab??"
"Saya minta maaf Nona"
Yerim terlihat menarik nafas nya dalam, mencoba berpikir jernih dalam situasi seperti ini.
