Ayah Mertua- 1

477K 906 11
                                    

"Hmmm, aku bisa tinggal sendiri di rumah kamu, kok Mas, " ujar Sarah, mengulangi ucapan nya, saat mobil sang suami baru terparkir di depan rumah ayah dan ibu mertua nya.

Mendengar ucapan sang istri, membuat Adit menarik nafasnya pelan, sebelum menghadap kearah istri cantiknya itu.

Hari ini, adalah hari terakhir sebelum Adit kembali sibuk dengan pekerjaan nya, yang keseharian nya, berlayar di laut lepas.

Meninggalkan sang istri, diusia pernikahan yang baru menginjak dia minggu bukan lah keinginan Adit.

Tapi, apa boleh dikata, dia harus melakukannya untuk bisa menafkahi sang istri.

"Sayang, dengar di dalam sana. Sekarang juga ayah sama ibu kamu. Jadi, kamu nggak perlu ngerasa takut atau sungkan, " ujarnya.

"Tapi, aku ngerasa nggak enak Mas. Kalau nggak ada kamu. " dengan gugup Sarah mengatakan nya.

"Kamu bisa sayang, pasti bisa. Aku juga takut kalau ninggalin kamu sendirian di rumah. Padahal aku udah janji sama mama dan keluarga mu di kampung untuk nggak biarin kamu sendiri, dan sekarang kamu aku tinggal, " ujarnya dengan pelan. "Jadi, biar aku nggak makin merasa bersalah, kamu tinggal disini, ya? "

Mendengar ucapan sang suami, yang mengandung nada sedih, membuat Sarah tak punya pilihan selain menganggukkan kepalanya.

"Sekarang, senyum dulu! " suruh Adit, yang langsung dituruti oleh Sarah.

"Uh, gemas banget, " puji Adit, lalu menarik kepala Sarah, untuk mendaratkan ciuman dibibir tebal itu.

Hal itu, tentu membuat Sarah menerima nya dengan suka rela, mereka berciuman sampai hampir kehabisan nafas.

"Hmmm, ahhhh, " desah Sarah, ketika lehernya dijilat dengan seksual oleh Adit.

Saat asik-asiknya melakukan itu, kaca mobil diketuk dari luar, oleh sang ayah.

Hal itu, tentu membuat kedua insan itu segera menjauhkan diri nya.

Untungnya kaca mobil itu gelap, jadi orang dari luar tidak akan mungkin melihat apa yang telah mereka lakukan tadi.

Sarah sibuk merapikan pakaian nya, karena beberapa kancing nya sedikit terbuka karena Adit.

Dan roknya cukup jauh tersingkap keatas, hingga memperlihatkan paha mulus nya.

Setelah semua dirasa rapi, barulah Adit membuka pintu mobil itu.

"Ayah pikir tadi siapa, nggak keluar-keluar dari mobil. Ternyata kamu? " ujar Ayah mas Adit, sambil memeluk tubuh putra nya itu.

"Hmm, kami lagi bahas sesuatu tadi, " ujar Adit memberitahu, apa yang sedang mereka lakukan tadi didalam mobil.

"Sesuatu, apa sesuatu? " goda sang ayah. "Sampai goyang-goyang gitu ya, mobilnya. " dengan santainya sang ayah melanjutkan ucapan nya.

Mendengar hal itu, tentu membuat Sarah tertunduk malu.

"Ayah, Sarah malu, " tegur Adit pada sang ayah.

Yang tentu langsung dihadiahi tatapan tajam oleh sang istri. "Mas! " Mendengar keributan kecil, dari pasangan suami istri baru itu, membuat Ivan tertawa.

"Udah-udah, jangan ribut. Ayo masuk, Ibu sudah masak makanan banyak banget untuk kalian, " ujar Ivan, sambil mengiring kedua insan itu, masuk kedalam rumah.

Saat sampai didepan meja makan, dapat Sarah lihat, ibunya sedang menyusun beberapa peralatan makan.

"Oh, udah datang, ayuk makan dulu, " ujar Ayu, nama ibu mertua Sarah.

"Iya, buk, " jawab Adit, lalu langsung duduk di atas kursi yang ada, disusul oleh Sarah, begitupun Ivan sebagai kepala keluarga.

Selanjutnya, kegiatan makan bersama, diisi oleh percakapan ringan antara dua keluarga itu.

Setelah makan, Sarah menolong ibu mertua nya mencuci piring di dapur, barulah setelah itu naik keatas untuk kembali ke kamar sang suami.

***
Saat Sarah baru menutup pintu kamar nya, dia sudah didorong oleh sang suami menuju ke dinding disebelah nya.

"Mas, " tegur Sarah, ketika mendapatkan perlakuan bar-bar suami nya itu.

"Main sekali, yuk, sebelum besok pagi aku berangkat, " ujar Adit, dan langsung memberikan lumatan pada bibir sang istri.

Sarah juga hanya menerima nya dengan sukarela, tanpa adanya penolakan.

"Ahhhhhh, " desah Sarah, saat suami nya meremas payudara nya dengan kencang.

Sedangkan Adit malah menyukai desahan istri nya itu, Adit pun mulai melucuti pakaian sang istri sebelum menggendongnya menuju ranjang mereka.

Menjatuhkan Sarah diatas ranjang, sebelum membuka celana jeans dan dalam nya.

Setelah itu, barulah Adit menggesek kan penis nya pada vagina Sarah yang sudah terbuka dan begitu basah.

"Ohhhh, " desah Sarah ketika Adit menyentak nya begitu kasar.

"Ohhhh, nikmat, jangan jepitnya terlalu ketat, sayangg ahhhhhhh, " desah Adit, ketika miliknya dibungkus begitu ketat oleh Sarah.

"Ahhhhh, nikmat, besarrrrr, " puji Sarah, dengan mata merem melek, menahan kenikmatan yang diterima nya.

Dan malam ini, menjadi saksi bisu desahan pengantin baru itu, sebelum perpisahan.

By. T. B. C

Affairs Story (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang