Berbagi Bekal

230 33 2
                                    


Wriothesley memasuki kelas disaat teman-temannya sedang bercerita. "Sekolah kita dulu bekas kuburan-- ANJIR GUYS!! WOY INI SALAH SATU DARI 7 KEAJAIBAN DUNIA, WRIO DATANG KE SEKOLAH 3 KALI DALAM 1 MINGGU!!" Teriak Navia kepada teman-temannya, Melihat Wriothesley datang ke sekolah membuat teman-temannya kaget.

"Tumben banget lu dateng sekolah? biasanya bolos" Tanya Clorinde kepada Wriothesley yang jarang pergi sekolah. "Ya emang kenapa kalau gue sekolah? kan pengen belajar." "Belajar deketin kakel yak? wahahahaha." Ejek Childe kepada Wriothesley.
Wriothesley menampar Childe, "Sok tau lo anying."
Childe tak marah kalau di tampar, dia sudah sering di tampar Wriothesley.

Wriothesley duduk di kursi nya, lalu memainkan hp nya. Navia mendekati Wriothesley lalu membisikinya sesuatu. "Lo mau kontak nya Neuvilette ga?" Tanya Navia kepada Wriothesley. Wriothesley berfikir sejenak, "Untuk apa coba? yaudah kirim aja sini kalau elu maksa." Jawab Wriothesley. Navia tertawa lalu mengirim kontak Neuvillette kepada Wriothesley.

Wriothesley langsung menyimpan kontak Neuvillette. Dia ingin mengirim pesan kepada Neuvillette, Tapi dia tak tahu harus mengirim apa. Setelah melamun akhirnya Wriothesley mengirim pesan kepada Neuvillette, 'Hai Neuv, Save Wrio". Wriothesley terkejut karena pesannya langsung dibaca. Semenit kemudian Neuvillette membalas pesannya, "Oke Wriothesley." setelah Wriothesley membaca pesannya, Wriothesley mematikan ponselnya lalu pergi ke teman-temannya yang masih membahas tentang sekolah bekas kuburan.

Kaveh yang melihat Wriothesley datang, langsung menyapanya dan menepuk kursi di sebelahnya. "Sini cuy!" Wriothesley duduk di kursi yang habis di tepuk Kaveh itu. "Wriothesley! menurut lu sekolah kita itu bekas kuburan atau bukan?!" Tanya Navia kepada Wriothesley. "Lu semua kayak bocah banget jir bahas ginian, btw gue lebih percaya sih kalau sekolah kita bekas rumah sakit." Jawab Wriothesley, Clorinde kemudian mengangguk. "Gue juga setuju sama Wriothesley, kalau sekolah kita bekas rumah sakit!" Navia cemberut, "Ih Clorinde lu memihak Wriothesley ya?!! gue sih percaya kalau sekolah kita bekas kuburan!"

Clorinde merasa tidak enak kepada Navia, "Eh iya ya, Anu.. Eh gue lebih percaya Navia sih daripada Wriothesley." Percakapan mereka terus berlanjut, hingga guru masuk ke kelas mereka dan mulai mengajar.

Dan jam istirahat pun tiba, Wriothesley langsung berlari menuju kantin untuk memesan Indomie. Sayangnya, sudah banyak sekali orang yang mengantri untuk membeli Indomie, Wriothesley terpaksa mengantri untuk mendapatkan Indomie.

Setelah 15 menit mengantri, Wriothesley akhirnya bisa kembali ke kelas untuk memakan mie nya. Di tangga, dia bertemu Clorinde yang kelihatan lemas. "Lu kenapa jir? lemas amat." Clorinde langsung menjawab, "Gue kelaparan, kantin lagi rame banget anjir." Wriothesley tak tega melihat temannya kelaparan, lalu ia memberikan Indomie nya kepada Clorinde. "Nih makan, gue bisa beli lagi kok."

"Seriusan?" Clorinde mengambil mie nya. "Makasih ya." Saat hendak pergi, Wriothesley melihat Neuvillette yang daritadi sedang melihati Wriothesley yang memberikan Clorinde Indomie. Entah mengapa tetapi Wriothesley deg-degan.

Saat Wriothesley berjalan kembali ke kelas, Hp Wriothesley berbunyi. Ketika ia membuka hp nya, terlihat notifikasi pesan dari Neuvillette. Neuvillette mengirim pesan kepada Wriothesley, 'Kamu tidak lapar? Jika kamu lapar temui saya di taman belakang sekolah.' Kata Neuvillette di pesan itu.

Wriothesley bergegas menuju taman di belakang sekolah. Saat sampai disana, dia melihat Neuvillette yang sedang duduk di kursi depan air mancur. Wriothesley akhirnya menghampirinya. Neuvillette akhirnya menyadari kedatangan Wriothesley.

"Ah halo Wrio, kamu kelaparan ya? saya membawa bekal untukmu.. ingin makan bersama?" Neuvillette mengatakan itu ketika pipi nya memerah. "Eh? serius??" tanya Wriothesley kepada Neuvillette. Neuvillette mengangguk, Akhirnya Wriothesley duduk di samping Neuvillette.

Mereka berdua merasa canggung, karena disitu hanya ada mereka berdua yang sedang duduk bersama di depan air mancur. Kemudian Neuvillette memberikan Wriothesley bekal nya, Wriothesley langsung mencicipinya. "Enaakk!! ini kamu yang masak?" Neuvillette menjadi malu karena pujian itu. "Terima kasih.. saya baru belajar memasak." 

Wriothesley memakannya dengan sangat lahap, Neuvillette sangat senang karena Wriothesley menyukai masakannya. Mereka makan bersama-sama hingga bel berbunyi, menandakan jam pelajaran akan dimulai. "Wrio, bel sudah bunyi. Saya ke kelas dulu ya! sampai jumpa." Wriothesley melambaikan tangannya kepada Neuvillette, Sejujurnya Wriothesley masih ingin berdua bersama Neuvillette tetapi sudah waktunya untuk belajar.

Wriothesley bergegas kembali ke kelasnya. Saat ia sampai di kelasnya untungnya gurunya belum datang. "Habis darimana lu? gua cariin di kantin tapi gaada" Tanya Childe kepada Wriothesley. "Hehehe, ada dehh"
Wriothesley tak ingin memberi tahu kepada Childe, kemudian Navia muncul.

"WOY WRIO, LU PASTI PACARAN DI BELAKANG SEKOLAH KAN??" Teriak Navia kepada Wriothesley. Wriothesley terkejut, mengapa Navia bisa tahu?
"Lah si anying punya pacar ga bilang-bilang" Ucap Childe. "Gue liat tuh tadi Wriothesley berduaan--" Saat Navia berbicara, guru nya tiba-tiba muncul. Navia langsung berlari ke kursinya.

Mereka akhirnya mulai belajar.

SAAT JAM PULANG SEKOLAH..

Wriothesley tak langsung pulang, tapi dia bersama teman-temannya nongkrong di kantin. Navia dan beberapa temannya masih membahas tentang sekolah yang dulunya bekas kuburan. Mereka duduk di kantin untuk bercerita dan memesan minuman.

Saat mereka asik mengobrol, tiba-tiba circle Neuvillette dan Furina muncul di kantin, lalu duduk di dekat circle Wriothesley. Circle Neuvillette di beri julukan 'Circle Elite' oleh murid lain, karena banyak murid pintar yang berada di circle nya.

"pst! yang bener aje anying circle elite duduk dekat orang gajelas kayak kita?!" bisik Navia kepada teman-temannya. Wriothesley malah fokus melihati kecantikan Neuvillette. Furina menyadari jika Wriothesley melihati Neuvillette, Jadi ia memberikan kode kepada Neuvillette agar Neuvillette sadar jika sedang dilihati oleh Wriothesley.

Neuvillette akhirnya menoleh kepada Wriothesley lalu memberikan senyuman, Wriothesley langsung membuang muka. Kemudian Wriothesley mendengar bahwa Furina mengajak teman-temannya untuk bermain Truth or Dare.

terdengar bahwa Furina memberikan dare kepada Neuvillette, "karena Neuvillette milih dare, jadi gue bakal nyuruh untuk nyium pipi orang yang berambut hitam di kantin ini!" Teman-teman Wriothesley dan Wriothesley terkejut, mereka semua menyadari bahwa  hanya Wriothesley yang memiliki rambut hitam di kantin ini.

Neuvillette langsung melirik ke arah Wriothesley, sekarang wajah Wriothesley menjadi seperti tomat..

Penyemangat Di Sekolah! || Genshin Impact AU! WrioletteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang