Kini, Samudra baru saja pulang. Saat masuk ke dalam rumah Samudra sempat bingung. Dimana Semesta? kenapa tidak ada di dalam rumah?.
Namun beberapa saat kemudian Samudra ingat jika Semesta tadi pagi izin kepadanya untuk main bersama Bian.
Samudra berjalan ke arah dapur untuk memasak makan malam sebelum Semesta pulang ke rumah. Samudra membuka lemari makannya untuk melihat bahan masakan apa saja yang dia punya sekarang. Namun saat membukanya, ternyata semua bahan masakan yang Samudra punya telah habis tanpa sisa, mie instan saja bahkan tidak ada di lemari.
Kini Samudra bingung harus makan apa hari ini. Jika tidak makan hari ini bagaimana dengan nasib Semesta?.
Samudra tiba-tiba saja pergi ke luar dan berjalan menuju ke suatu tempat. Rupanya Samudra pergi ke warung di dekat rumahnya untuk membeli mie instan walaupun Samudra kini hanya punya uang yang sangat pas-pasan.
"Hari ini mana cuma dapet uang dikit lagi." keluh Samudra saat merogoh sakunya untuk mengambil uang.
Samudra masuk ke dalam warung dan membeli mie instan satu dan tak lupa juga dengan telur.
"Jadinya berapa, bu?." tanya Samudra.
"Enam ribu lima ratus, dek."
Samudra memberikan uang yang berjumlah sepuluh ribu kepada penjual warung dan berjalan kembali untuk pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang Samudra mengingat bahwa Samudra belum membeli minum untuk Semesta.
"Masih ada sisa tiga ribu lima ratus juga, beli aja es teh manis." gumam Samudra.
Samudra mendekat ke arah orang yang berjualan es teh manis dan membeli satu. Setelahnya, Samudra kembali ke rumahnya dan segera untuk memasak makan malam untuk Semesta.
-
"Aku masuk dulu ya, kalian hati-hati di jalan." ucap Bian sebelum masuk ke dalam gerbang panti.
Radit dan Semesta berjalan pulang bersama. Di tengah perjalanan Semesta tidak habis berbicara tentang hal-hal yang menurut Semesta itu adalah hal yang menyenangkan. Radit hanya diam dan mendengarkannya, sejujurnya memang Radit diam saja karena tidak tau harus ia jawab apa lagi.
"Aku duluan ya, rumah aku belok ke kiri." ucap Radit.
"Sampai jumpa, Radit." jawab Semesta dan lalu pergi meninggalkan Radit.
Hari ini benar-benar sangat menyenangkan bagi Semesta. Sudah lama Semesta tidak merasakan hal yang menyenangkan seperti hari ini, Semesta harap hari ini akan terjadi lagi di hari-harinya berikutnya.
Saat Semesta pulang, dia disambut hangat oleh Samudra yang sudah menunggunya sejak tadi. Samudra tersenyum kepada adiknya dan memeluknya.
"Gimana tadi mainnya? seru?." tanya Samudra.
"Seru pake banget, Bang, Semesta dapet temen baru." jawab Semesta dengan nada yang gembira.
"Bagus kalo gitu, itu artinya kan temen Semesta nambah banyak."
"Iyaa, terus nanti semua orang di seluruh dunia juga jadi temennya semesta" ucap Semesta dengan mengangkat tangannya ke atas.
Samudra hanya tertawa ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Semesta. "mau makan? abang masakin mie rebus pake telur sama tadi abang beliin es teh manis." ajak Samudra.
"MAU MAKAN." teriak Semesta dan lalu berlari ke dapur untuk memakan makanannya.
"Udah cuci tangan belum?." tanya Samudra sebelum Semesta melahap makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Home || Enhypen
Teen FictionIni semua tentang siapa yang tersalahkan dan siapa yang bersalah. Dunia tidak sepenuhnya bergantung kepada uang. Terkadang, pola pikir manusialah yang terlalu bodoh. "Orang miskin kayak lo nggak akan pernah cocok ada di tempat ini, beda kasta." "Ja...