Chapter 11

42 1 2
                                    

Junhong menatap Jeonghan tak percaya, Jongup dan Hanna pun sama terkejutnya saat melihat vampire yang datang ternyata adalah ibunya Junhong. Jeonghan segera memeluk Junhong erat tak rela melepaskan anak bungsunya itu. Jongup menutup pintu dan menghalangi pintu dengan tenang. Feromon alphanya tanpa sadar keluar dari tubuhnya, bermaksud untuk mengintimidasi keberadaan Jeonghan.

Jeonghan menghirup aroma feromon Jongup dan menoleh menatap Jongup yang memberikannya aura mengintimidasi. Jeonghan kembali menatap Junhong, dan Junhong hanya bisa memberikan tatapan khawatirnya saat melihat ibunya datang menghampirinya.

"Aku datang hanya untuk menemui anakku untuk terakhir kalinya"

Pernyataan Jeonghan membuat semua orang kebingungan, Junhong bahkan sama bingungnya saat mendengar penuturan ibunya.

"Eomma, apa maksudnya?"

Jeonghan membelai lembut pipi Junhong dan memberikan tatapan sendu. "Junhong... Maafkan eomma.. tapi kau jangan pernah pulang kembali ke kastil ataupun kembali ke kaummu.. Jika kau dimasa depan bertemu dengan vampire yang akan mengincarmu, jangan ragu untuk menyerangnya nak"

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Kali ini Jongup yang bertanya, feromonnya sudah mereda. Saat dirinya merasa Jeonghan bukanlah ancaman

"Appamu merencanakan sesuatu yang tidak eomma tahu. Kemungkinan itu adalah rencana besar, dia tidak akan ragu menyingkirkan siapapun yang menghalangi rencananya. Termasuk anak-anaknya sendiri"

Semua orang yang ada di dalam rumah terkejut dengan pernyataan Jeonghan, bahkan Junhong lebih terkejut lagi. Merasa tidak percaya dengan semua perkataan ibunya.

"Apakah.. Jangan-jangan Yoongi hyung.."

Jeonghan hanya menatap sendu pertanyaan Junhong, dan Junhong menggeleng tidak percaya. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa appanya sendiri bahkan tega melakukan hal keji seperti itu?

"Sepertinya appamu merencanakan sebuah penyerangan besar-besaran" Hana berujar berusaha memahami situasi dari perkataan Jeonghan

"Aku tidak tau. Tapi bisa jadi hal itu pun benar. Yang jelas Seungcheol sudah mencurigai Junhong yang memiliki mate seorang werewolf. Karena itu, kau lebih baik tidak kembali Junhong"

Jeonghan memeluk kembali erat-erat Junhong. Karena dirinya kini harus berpisah dengan anak bungsunya itu. "Maafkan eomma Junhong, eomma menyayangimu" satu ciuman di dahi Jeonghan berikan sambil tersenyum sendu. Sementara Junhong berusaha menahan tangis di depan eommanya

Jeonghan berjalan pelan menuju Jongup dan memberikannya pelukan erat, Jongup kebingungan tapi tidak menolak pelukan yang diberikan oleh Jeonghan "Kumohon jaga Junhong baik-baik, kupercayakan dia padamu"

Jeonghan berbisik langsung ke telinga Jongup, yang tentu dibalas dengan anggukan yakin olehnya. Jeonghan tersenyum, merasa yakin bahwa Junhong pasti akan dijaga begitu baik oleh Jongup.

"Jaga dirimu baik-baik Junhongie"

Jeonghan segera pergi meninggalkan rumah itu dengan gerakan cepatnya saat awan mulai memenuhi langit. Awan mendung datang, dan hujan dengan deras turun membasahi bumi. Junhong keluar menatap kepergian eommanya yang masih bisa ia tangkap dengan tatapan matanya, air matanya bercampur dengan air hujan. Harus rela berpisah dengan keluarganya, dan bahkan harus kehilangan hyung yang disayanginya.

Junhong jatuh berlutut memukul keras tanah yang becek karena air hujan, memukul dirinya sendiri dan berteriak tidak terima. Teriakannya begitu kencang ditemani oleh petir yang menyambar, merasa tidak terima dengan takdir yang diterimanya. Jongup mendekat dan memeluknya erat, memberikan ketenangan kepada Junhong yang begitu terluka dan kebingungan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Werewolf&Vampire (BAP Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang