Chapter 5

1.3K 170 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Pagi-pagi sekali Jeno sudah sibuk menyiapkan bekal untuk suaminya. Hari ini Jeno tidak ada kelas. Kemungkinan ia hanya akan di rumah seharian menunggu sang suami pulang.

"Akhirnya selesai juga."

Jeno tersenyum senang karena semua masakannya sudah matang. Hanya perlu dibawa ke meja makan, lalu membangunkan Haechan.

"Aku lupa nanya kelas Haechan jam berapa," gumam Jeno. Ia melirik ke arah jam di dinding. "Aku bangunin aja, deh."

Setelah semua makanan sudah tertata rapi di atas meja, Jeno beranjak ke kamar untuk membangunkan suaminya. Ketika membuka pintu, ternyata sang suami sudah berpakaian rapi.

"Aku pikir belum bangun," kata Jeno seraya berjalan mendekat.

Haechan tersenyum. "Pagi, sayang." Pemuda itu membubuhkan ciuman manis di bibir Jeno sekilas.

"Pagi," balas Jeno. "Kelas kamu pagi, ya?"

"Jam sepuluh. Tapi aku mau ke kantor dulu," sahut Haechan.

"Tumben. Ada apa?" tanya Jeno.

"Nyerahin kerjaan, sayang. Sekalian mau persentasi," kata Haechan.

"Semangat, suamiku," ucap Jeno tak lupa dengan senyuman khas miliknya.

Tangan Haechan terulur untuk menyentuh pipi sang istri dan sedikit memberi cubitan pelan.

"Makasih, sayangku," sahutnya.

"Sarapan, yuk!" kata Jeno.

Haechan mengangguk. "Kamu duluan. Nanti aku nyusul."

"Okey!"

.
.
.
.

Havael melihat file yang dikirim oleh Haechan. Pemuda itu menghela napas panjang. Ia mengusak rambutnya dengan sedikit kasar.

"Haechan cuma bisa ngerjain beberapa dan otak gue juga udah sampe batasnya," gumam Havael. "Terima nasib aja bakal kena omel genderuwo."

Havael mengambil tas ransel, berkas-berkas di atas meja serta kunci mobil. Lalu ia beranjak keluar kamar. Siap menerima ceramah dari A sampai Z oleh sang Ayah.

"Pagi, Havael."

Krystal menyapa dengan senyuman hangat kala melihat putranya menuruni tangga. Di ruang makan ada Lee Donghae yang tengah fokus sarapan.

"Pagi, Mommy," balas Havael. "Dad....." Ia berucap agak pelan.

"Ayo, sarapan," ucap Krystal.

Havael mengangguk seraya menarik kursi untuk duduk. Beberapa detik kemudian Lee Soojin terlihat menuruni tangga.

"Pagi," sapa wanita itu yang dibalas senyuman dari Krystal serta anggukkan oleh Havael.

Kisah Kita (Hyuckno)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang