Tubuhnya mungil tapi doyan mengunyah. Mulai dari makanan pembuka, makanan berat hingga penutup mulut. Mulai dari menu lokal, internasional, inter-lokal alias internasional plus lokal, bahasa kerennya fusion, semua dilahap. Tapi, anehnya, perutnya tetap rata dan tubuhnya tetap tidak bertambah, entah itu bertambah ke samping apalagi ke atas. Yang ada, semua lemak makanan itu lari ke bagian dadanya yang semakin montok, hahaha..
Dibilang cacingan? Tidak, dia rajin minum obat cacing per enam bulan sekali. Dibilang seperti orang kelaparan? Tidak sama sekali, ia selalu bersantap dengan penuh kenikmatan hingga tetes atau gigitan terakhir. Salah satu rahasia tubuhnya tetap langsing padahal memiliki nafsu makan yang besar ialah karena ia rajin olahraga malam. Eits bukan olahraga ena ena dengan lawan jenis ya. Tapi memang olahraga betulan, lari-lari di atas treadmill, sit up dan squad jump.
"Mmmmm ... "
Gumaman bernada senang, sepasang kelopak putih setengah terpejam, mulut yang bergerak mengunyah lambat, pipi gembul yang menggembung berwarna merah muda. Tak lupa, bibir yang mengembangkan senyum cerah, itulah cara Hinata mengekspresikan kelezatan makanan yang sedang ia santap. Lidahnya tak berhenti untuk bergoyang saat campuran dari mie kenyal, beserta toping charsiu dan aneka sayuran mulai masuk ke dalam mulutnya. Sesekali ia akan menyeruput kuah kental nan gurih itu dengan sendok. Kelopak putihnya berubah, menjadi terbuka lebar dan netra kelabu nya juga berbinar-binar, dalam dadanya diliputi dengan rasa bahagia yang membuncah.
"Ini enakkkk!"
Tangannya bergerak-gerak memukul meja, kepalanya menggeleng-geleng gemas dengan mulut yang terisi makanan. Inilah gestur Hinata ketika menemukan sebuah menu di tempat makanan yang sesuai dengan ekspektasinya. Salah satu hidden gem yang ada di kawasan hiburan Harajuku. Sebuah kedai kecil bernama Ichiraku ini jarang dikunjungi oleh orang-orang karena tempatnya yang lumayan terpencil dan berada di pojokan. Ia mendapat direct massage dari salah satu netizen yang mampir di akun foodvloger-nya, Foodie_honey. Maka dari itu ia ingin mencoba dan pada akhirnya, ia berhasil menemukan tempat ini dan singgah.
Ia seringkali mendatangi tempat tak terduga, kedai kecil sejenis Usaha Menengah ke bawah, yang jarang dijamah. Bukan ke tempat mewah atau yang ramai dengan pembeli. Ia memiliki standar sendiri dalam memilih makanan yang akan di-review. Dan itu, memang harus benar-benar enak, menurutnya. Ia adalah salah satu food vloger yang bisa dikatakan netral karena ia tidak menerima endorsment atau sponsor dalam bentuk apapun, walaupun banyak kedai makan ternama yang menghampiri.
Dengan modal viewer dan followers yang sudah mencapai ribuan, tak membuat ia jumawa. Berawal dari iseng membuat video singkat tentang review makanan, ujung-ujungnya malah ketagihan hingga sekarang. Ia akan rajin meng-upload konten makan-makannya tiap weekend. Yang uniknya, ia selalu membeli via online dan dimakan di rumah, bukan di tempatnya. Ketika makan di tempat pun, ia akan selalu membayar sendiri makanan yang ia pesan, sebanyak apapun. Bukan hanya memamerkan followers-nya yang ribuan dan makan gratis seenaknya. Itu bukan gayanya.
Ia selalu menyajikan video review-nya dengan penuturan halus dan sopan agar tidak menyakiti. Walau dikata tidak enak sekalipun ia hanya akan bilang,
"Maaf, mungkin ini bukan selera saya, tapi jika kalian suka, silakan dicoba."
Ia juga tak segan untuk menyelipkan kata-kata yang meneduhkan di akhir videonya,
"Review ini hanya berdasarkan sudut pandang foodie_honey saja, karena pada dasarnya rasa enak itu memiliki definisi yang berbeda pada setiap lidah penikmatnya."
Atau,
"Setelah makan sebanyak ini, sempatkan untuk berolahraga. Supaya tubuh tetap sehat!"
Sebanyak 70% para pengikutnya setuju dengan apa yang ditayangkan oleh si food vloger cantik ini. Ia memang me-review setiap makanan apa adanya dan tidak dibuat-buat seperti kebanyakan food vloger yang coba bermain aman dengan tidak menyakiti hati si penjual, padahal rasa makanannya biasa-biasa saja. Jika ada tempat makanan yang memang memiliki rating rendah dan pada kenyataannya memang tidak enak, maka ia akan me-review-nya secara pribadi. Mengirim kritikan dan saran beserta foto atau video sebagai bukti makanan yang telah dibeli, melalui email pribadi. Mengirim direct massage atau lewat wa secara langsung ke nomor pemilik, yang biasanya tertera pada bungkus makanannya. Namun, tidak menayangkan video review-nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/363638480-288-k715318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Foodie, Tasty, Honey (End) ✔️
FanfictionSeorang Chef yang sedang kehilangan gairah memasak karena ditinggal nikah. Bertemu dengan seorang food vlogger ceria yang doyan makan. Ya, cocokkkk!! "Siapa yang berani memberi respon buruk untuk restoranku, hah?!!" "Dia seorang food vlogger ternam...