chapter 3

667 54 2
                                    

Halilintar selalu saja pulang malam

Dengan keadaan tubuh terluka

Adik adiknya sangat

mengkhawatirkannya abangnya

Blaze : masa bang hali berantem setiap hari si

Ice ; kayanya enggak mungkin deh

Taufan: apa jangan jangan bang  hali di palak sama temen temannya

Gempa: mungkin

Duri : kesian bang hali

Solar : coba nanti bang tanya temanya bang hali

Taufan: maksudnya kakak kaizo

Mereka berlima pun mengagukkan

Kepala nya

Taufan : ya udah nanti kakak tanya ini

Sore harinya bunda dan ayah pun

Pulang dari dinas nya

Bunda ayah : assalamualaikum

Keluarga Elemental : bunda ayah

Mereka pun memeluk bunda dan

ayah

Bunda : Taufan gempa duri blaze ice solar bunda rindu tau dengan kalian

Ayah : ayah juga rindu

Mereka berenam : kami juga rindu bunda

Bunda : lihat bunda punya hadia untuk kalian berenam

Taufan  : bang hali enggak di kasih bun

Ayah : hali kan sudah besar di kasih hadia

Bunda ; hmmmm dia enggak dapat juga enggak kenapa napa tuh

Taufan : tapi

Halilintar : tak payah fan kalian saja gw mau ke kamar dulu

Halilintar pun pergi ke kamarnya

Bunda: dasar anak itu enggak pernah berubah

Ayah : iya Untung dia tidak menular kan penyakit ke anak anak kita

Bunda : hmmm

Taufan dan gempa yang mendengar

itu merasa kasihan pada Abang

mereka karena halilintar tidak

pernah di anggap oleh orang tua

Mereka

Gempa Taufan ; bang hali

Bersambung.......

rahasia haliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang