Ponsel Bae Ri terus berdering pertanda jika ada panggilan masuk. Namun gadis bertubuh mungil itu mengabaikannya. Dengan wajah basahnya karena air mata ia kembali memeluk sahabatnya Lee Sona dengan sangat erat. Rasanya sakit sekali. Akhirnya ia menemukan alasan kenapa sang kekasih sikapnya berubah kepadanya. Hal itu terjadi karena Kim Namjoon tengah dekat dengan Perempuan sexy. Yang bahkan jauh lebih sexy dari dirinya. Ia menyadari jika saja ia memang tidak setinggi Perempuan yang bersama Kim Namjoon tadi. Ia juga tahu jika Kim Namjoon menyukai Perempuan yang bertubuh tinggi dan terlihat sexy.
"Sona dadaku rata. Dia hiks lebih memilihnya."
Sudah kesekian kalinya Bae Ri mengatakan hal seperti itu. Gadis itu merasa tidak percaya diri dengan dirinya saat ini. Ia tidak bisa menjadi seperti tipe dari Pria yang dicintainya.
Sona melepaskan pelukannya sepihak. Ia menatap pada wajah basah sahabatnya. Bae Ri terlihat begitu menyedihkan dengan mata merahnya dan surai panjangnya yang terlihat berantakan. Terlihat menyeramkan di mata Sona. Lantas Sona mengambil tas nya yang berada di atas meja. Mengambil sebuah karet rambut yang biasanya ia gunakan untuk menguncir rambutnya. Ia berdiri di hadapan Bae Ri dan dengan perlahan menguncir surai panjang sahabatnya yang tampak menyedihkan tersebut.
"Kau terlihat seperti gembel."
Bahkan ditengah kesedihan Bae Ri pun ucapan Sona masih saja seenaknya. Bukannya menghibur gadis bertubuh tinggi itu malah mengatai sahabatnya terlihat seperti gembel.
Air mata Bae Ri mengalir semakin deras dengan suara tangis yang kini terlihat begitu kencang layaknya anak tujuh tahun yang meminta permen tapi tidak diberi oleh orang tuanya. Bae Ri merasa sakit hati atas ucapan sahabatnya yang mengatainya seperti gembel. Hal itu membuat rasa percaya diri Bae Ri menurun drastis. Selain tubuhnya yang mungil dan dadanya yang rata ternyata dirinya juga terlihat seperti gembel dimata sahabatnya.
"Apa aku jelek?"
"Bukan begitu. Kau cantik jadi jangan menangis terus. Sekarang mandilah dan berganti pakaian.".
Bae Ri menggelengkan kepalanya, "Hatiku sakit sekali, Sona. Kau tahu jika aku sangat mencintainya. Jadi ini alasan dia berubah."
Sebelum Bae Ri mengetahui hal ini. Keina telah terlebih dulu melihat Kim Namjoon tengah makan siang bersama dengan seorang Perempuan sexy. Yang jauh lebih sexy dari Bae Ri. Jika dilihat memang Bae Ri tidak akan ada apa-apanya dibandingkan dengan Perempuan yang tadinya tengah makan siang bersama dengan Kim Namjoon. Yang selama ini Sona tahu sahabatnya ini hanya punya cinta yang besar kepada kekasih berlesung pipitnya itu. Bae Ri itu terlampau bodoh dalam mencintai. Selalu mengira jika Namjoon adalah Pria terbaik yang pernah ada di dalam hidupnya.
"Aku tahu jika hatimu sedang sakit sekali. Mandilah dan berganti pakaian. Kau sangat bau."
Mendengar hal itu semakin membuat tingkat kepercayaan diri Bae Ri menurun drastis. Apakah selain dirinya tidak sexy ternyata selama ini ia memiliki bau yang sangat menyengat. Hingga tidak layak jika harus bersanding dengan Kim Namjoon yang selalu wangi dengan parfum mahalnya itu
"Aku akan mandi."
Sona mengangguk, "Aku akan memasak untukmu."
Bae Ri menggeleng, "Kau hubungi saja Keina suruh dia pulang membawa makanan. Aku tidak mau makan masakanmu yang tidak enak."
Sona tidak merasa tersinggung sama sekali. Sebelum Bae Ri menghina masakannya. Kekasihnya telah menghinanya terlebih dulu dengan mulut pedasnya. Akan tetapi Sona tidak merasa sakit hati. Yang penting ia sudah berusaha untuk memasak. Enak atau tidak ia juga tidak mau peduli.
🍁🍁🍁🍁
Ini sudah kesekian kalinya Kim Namjoon menekan bell apartemen. Namun masih belum ada yang mau membukakan pintu untuknya. Ia berharap jika saja salah satu sahabat dari kekasihnya itu mau membukakan pintu untuknya agar ia bisa menerobos masuk dan bertemu dengan sang kekasih yang kini tengah dalam keadaan sakit hati karena dirinya. Entah kenapa ia sangat takut kehilangan kekasih bertubuh mungilnya itu. Padahal ia malah sempat memiliki rencana untuk membuat Bae Ri merasa tidak nyaman padanya agar gadis itu memutuskan hubungan dengannya. Namun kini malah ia merasa sangat takut akan kehilangan gadis mungilnya itu. Apalagi semenjak mendengar ucapan Bae Ri yang mengatakan padanya secara terang-terangan kepadanya jika saja gadis itu memang tidak memiliki dada yang besar seperti Perempuan yang menjadi tipenya selama ini. Tapi Bae Ri memiliki cinta yang sangat besar untuknya. Rasanya Kim Namjoon jadi merasa sangat bersalah.
Pintu apartemen terbuka. Menampilkan sosok Han Keina yang kini tengah menatap tajam kepadanya. Dan ia baru menyadari jika Sona juga tengah berada dibelakang gadis bermarga Han tersebut.
"Aku ingin bertemu kekasihku."
"Dia tidak ingin bertemu denganmu. Jangan menekan bell apartemen berulang kali karena itu sangat mengganggu." ucap Han Keina.
Kim Namjoon mencoba untuk memaksa masuk ke dalam apartemen tersebut. Namun ia dihalangi oleh kedua sahabat dari kekasihnya.
"Yak. Pergi dari sini karena Bae Ri tidak ingin bertemu denganmu." ucap Sona yang mulai berteriak lantaran merasa sangat kesal.
Sebenernya Kim Namjoon bisa saja untuk tetap memaksa masuk dan melawan kedua gadis menyebalkan yang merupakan sahabat dari kekasihnya ini. Hanya saja ia tidak mau mengambil banyak resiko. Kalau saja Han Keina sampai lecet sedikit karena ulahnya Park Jimin yang merupakan sahabat baiknya pasti akan langsung karate di depannya. Belum lagi jika ditambah Sona yang lecet sedikit karena ulahnya. Min Yoongi pasti akan langsung memakinya tanpa ampun. Ia sangat menghindari hal semacam itu.
"Aku hanya ingin bertemu dengan kekasihku untuk menjelaskan semuanya. Jadi tolong jangan menghalangiku." ucap Kim Namjoon.
"DIA TIDAK INGIN BERTEMU DENGANMU." teriak Sona dengan nada tingginya yang tak terkira hingga membuat telinga Namjoon rasanya sakit sekali sebab jarak keduanya begitu dekat.
Ternyata bukan hanya telinga Kim Namjoon yang merasa sakit. Nyatanya Han Keina juga spontan menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangannya karena mendengar suara teriakan sahabatnya yang begitu keras.
"Dia masih ingin sendiri. Beri waktu dia untuk sendiri dulu." ucap Keina.
"Sebentar saja. Aku ingin bertemu dengannya sebentar saja." ucap Kim Namjoon.
"Dia tidak ingin bertemu denganmu." ucap Sona.
"Beri waktu Bae Ri untuk sendiri dulu."
Helaan napas berat keluar dari belah bibir Kim Namjoon, "Baiklah kalau begitu. Tapi aku minta tolong padamu untuk membujuknya agar dia mau bertemu denganku nantinya. Aku akan memberi waktu untuk dia sendiri dulu, Keina. Aku sangat mencintainya."
Keina mengangguk. Ia dapat melihat sebuah ketulusan ketika Kim Namjoon mengatakan hal tersebut.
"Aku akan membujuknya nanti saat keadaannya sedikit membaik."
"Terima kasih."
Setelah mengatakan hal tersebut. Akhirnya Kim Namjoon memilih untuk pulang. Memberikan waktu untuk sang kekasih menyendiri dulu seperti apa yang dikatakan oleh kedua sahabat dari kekasihnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus Atau Terus KNJ (END)
Historia CortaKim Namjoon hanya merasa bosan dengan kekasihnya. Seorang gadis yang teramat mencintainya.