00

334 16 0
                                    

Tak tak tak

Brukk

Pria itu meringis kesakitan akibat tersandung oleh kakinya sendiri. Ia menatap was-was ke arah depan, mengantisipasi jika ada yang tiba-tiba datang. Tanpa membuang waktu pria itu kembali berdiri.

Bughh

Sesuatu menghantam keras kepalanya membuat sang pria terkapar di tanah. Pria itu menyentuh pelipisnya yang sudah berdarah. Ia meringis kesakitan, sang pria pun membalikkan badannya menatap di pelaku. Tatapannya menjadi kabur akibat dari sesuatu yang memukul kepalanya. Yang ia lihat hanyalah sosok yang memakai Hoodie hitam dengan kupluk menutup kepalanya, sedangkan wajahnya ia tidak bisa melihat dengan jelas.

"Si-siapa kamu? Saya tidak punya urusan dengan kamu tapi kenapa kamu memukul saya," tanyanya setengah berteriak. Akibat tempatnya terlalu sepi tidak seorang pun yang mendengar teriakan orang tersebut.

Sosok itu tak menjawab. Ia menyeret tongkat baseball yang membuat suara gesekan yang membuat bulu kuduknya merinding.

"Tu-tunggu! Ja-jangan bunuh saya, saya janji akan membayar berapapun yang kamu mau."

Sosok itu tak mendengarnya sedikitpun. Bahkan ia sengaja menciptakan suara dari tongkat baseball nya hingga membuat pria itu semakin ketakutan.

"Saya janji akan membayar kamu tapi jangan bunuh saya. Dan saya juga tidak akan bilang sama siapapun. Jadi saya mohon biarkan saya pergi!" Pria itu kembali memohon. Mukanya yang pucat pasi terlihat jelas di wajahnya. Sosok itu menghentikan aksinya. Ia membelakangi pria tersebut seperti memikirkan penawaran yang diberikan oleh pria tersebut.

Merasa ada kesempatan pria itu buru-buru bangkit dan hendak berlari. Namun naasnya sosok itu menghantamkan tongkatnya lagi dengan begitu kuat sehingga membuat pria itu tidak sadarkan diri seketika. Tak hanya itu saja, sosok itu kembali memukul pria yang sudah tidak sadarkan diri itu bertubi-tubi hingga wajahnya hancur dan darah kental melumuri kepalanya.

Begitu sudah puas, sosok itu menyeret tubuh tak bernyawa itu ke arah pohon besar yang tak jauh letaknya. Ia mengeluarkan tali tambang yang ia bawa. Sosok itu mengikatkan tali tambang itu ke leher pria tersebut lalu ia melempar ujung tali lainnya ke dahan pohon. Ia menarik tali tersebut hingga menggantung sempurna dan mengikatnya ke batang pohon.

Ia kembali menatap pria malang itu dengan tatapan tanpa bersalah. Ia bahkan menyeringai lebar. Sosok itupun mengeluarkan sebuah bunga Red Spider Lily dan melemparkannya tepat di bawah pria tersebut. Lalu ia pergi begitu saja.

Duo Detective : Red Spider Lily Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang