Sebelum baca ayo di vote & comment ngab,biar aku lebih semangat lagi nulisnya,pokoknya hukumnya wajib.
VOTE DULU REK,NANTI TAK DOUBLE UPDATE
ENJOYYY GUYS
•
•
•
•
•
•
Nazwan membawa motor ninjanya dengan kecepatan diatas rata rata. Ia tak memedulikan apapun yang berlalu lintas dijalanan. Ia bahkan belum sempat sholat subuh tadi, dan bahkan ia melupakan kesayangannya yang sendirian dirumah.
Jalanan pagi ini di kuasai oleh pengendara mobil, jadi Nazwan leluasa menyalip tanpa rasa takut. Dipikirannya hanya ada mamahnya. Pikirannya kalut.
Saat sudah tiba di rumah sakit harapan bunda, ia segera masuk dengan berlari cepat. Ia banhkan menabrak beberapa orang disana. Saat sesampainya didepan ruang mamahnya, ia menghirup oksigen bak orang sesak nafas.
Lalu ia segera masuk dan mendapat pemandangan bahwa kepala mamahnya diperban dan sang papah yang menangis tak henti di samping bankar sang mamah.
"pah, mamah kenapa?" racau Nazwan sembari berdiri disamping Zergan.
Zergan diri dari duduknya dan menampar pipi Nazwan kuat "selama ini mamah nyari kamu kemana mana!"
Nazwan memegang pipinya yang perih, air matanya yang sudah tak terbendung lagi turun tanpa permisi. Ia menatap papahnya penuh tanda tanya "kenapa papah tampar Nazwan?"
"Dia rela ga tidur karena kerjaannya numpuk dan nyari kamu kemana mana" Zergan menjeda sebentar ucapannya, tangannya menunjuk wajah Nazwan "tapi kamu malah sibuk ngurusin pacar homo kamu itu sialan!" bentak sang papah
"Terus, selama ini cuma Nazwan yang salah? Sadar diri pah. Papah juga sibuk ngurusin selingkuhan murahan papah" sarkas Nazwan. Dirinya kesal, sangat.
"Berani kamu sialan!?"
Nazwan memejamkan matanya, mengambil nafas pelan. Ia sedang menahan emosi, agar tangannya tidak ia layangkan kewajah brengsek ayahnya.
"Keluar pah, urusin aja selingkuhan papah. Mamah biar Nazwan yang urus"
"Kamu itu harus sadar diri Nazwan. Kamu itu cuma anak haram dari kami bahkan kamu sejak awal gak pernah diinginkan" setelah berucap itu, Zergan keluar dari ruangan dengan emosi yang meluap luap
"Anak gak diingin kan ya?" Nazwan tertawa hambar. Ia menatap wajah sang mamah dengan penuh raut sedih. Matanya kembali berkaca kaca.
"Seenggak diinginkannya Nazwan mah? Atau jangan jangan selama ini kasih sayang mamah ke Nazwan itu semuanya palsu?" lirih Nazwan, air matanya kembali turun.
"harusnya mamah ga perlu nyari Nazwan. Aku ini anak yang ga diingin kan, harusnya mamah ga perlu nyari Nazwan mah" Nazwan menutupi wajahnya dengan satu tangannya. Ia terduduk lemas dilantai sambil menahan sesak didadanya.
"jadi gini rasanya jadi anak haram? Hahaha" Nazwan tertawa hambar
"Nazwan masih ga bisa dihubungin?" tanya Yohan kepada Arjuna.
Arjuna membalas menggeleng " nih bocah nyusahin aja bangke, minimal kalo mau kabur mah bilang bilang dulu anjir!" gerutu Arjuna.
Kevin menendang tulang kering Arjuna "dasar otak se ons, mana ada orang kabur bilang bilang tolol!?"
Arjuna meringis kuat "kaki gue anjing"
"udah hampir sore, kemana sih tuh bocah?" resah Jian sembari mengacak acak rambutnya kesal.
"boti boti masih pada dirumah Yudhis, lagi pada kangen kangenan mereka" ucap Harvis.
"Untungnya Yudhis udah boleh dibawa balik, jadi Abyzar ga bakal kepikiran kemana Nazwan pergi" lega Jian
"Perasaan gue. Tadi pas beli seblak sama tuh bocah, baik baik aja tuh bocahnya" ucap Yohan
"Jangan pake perasaan han, nanti demen" sahut Arjuna
"please, jangan bercanda dulu dugong. Serius dong" rasanya Harvis ingin mencabik cabik wajah Arjuna sekarang.
"hampura atuh pis, gue sukanya sama Chiko. Kalo mau diseriusin minta si Jehan aja atuh" imbuh Arjuna lagi
"terserah anjing terserahserah, capek gue ngeladenin bocah o2n kayak elo"
"udah, kita kerumah Yudhis aja. Nanti juga kalo laper balik kerumah sendiri" ujar Jian sembari berjalan menaiki motornya.
"udah kayak anjing aja si Nazwan" Yohan memakai helm nya.
"kan emang anjing" sahut Kevin
"diem lo twins babi" sembur Arjuna
"jahat banget lo kak, ga bilang sama gue kalo mau kerumah mamih. Kan gur mau ikut" rengek Abyzar
Yudhis terkekeh pelan "maaf dah, soalnya gue buru buru waktu itu"
Chiko menaruh ponselnya diatas nakas "minimal kalo abis pulang bawain makanan lah ya" sindir Chiko yang langsung di pelototin oleh Yudhis.
"makan mulu lo gembul ntar" jawabnya
Tawa Damian mendominasi kamar Yudhis sekarang. Chiko menunjukkan jari tengahnya kedepan wajah Damian
"anying sia"
"PERMISI GO-JEK!!" teriak seseorang dari luar rumah
Mereka saling memandang. Bentar apa katanya? Gojek? Mereka ga salah dengerkan.
"EH HAMPURA, GO-FOOD MAKSUDNYA!!" teriaknya lagi
Jehan menggeleng kepalanya lelah "goblok, setan arab kalo dikasih nyawa ya gini" Jehan beranjak dari duduknya.
"lo mesen go-food je?" tanya Yudhis
Jehan menggeleng
"terus ngapain lo keluar? Biarin aja, siapa tau mamang go-foodnya salah alamat"
"masih ga nyadar suaranya lo? Itu suara om setan arab" ujarnya
Abyzar mengerutkan dahinya "siapa om setan arab njir"
"Harvis bego, suaranya udah kayak om om pedo gitu masih ga ada yang nyadar buset dah"
"om om pedo gitu lo demen juga sama dia" sahut Aksa santai.
"ndasmu cok"
Jehan keluar kamar dan segera membukakan pintu rumah Yudhis. Ia tak habis pikir. Anggota gang andalas ga ada yang waras, paling mentok mentok cuma Yohan yang waras.
"mimpi apa semalem gue dapet lingkungan begini ya Allah"
PLEASE COMMENT AND VOTENYA YEOROBUN!!!! THANK YOU💙
VOTE YANG BANYAK,KOMEN YANG BANYAK. GAMAU TAU!!!
Teu-byee🐺
![](https://img.wattpad.com/cover/354356385-288-k914906.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL -HWANNBY [END]✔️
FanfictionSMA TREBEW , sekolah menengah akhir yang sangat terkenal dan terfavorit di Jakarta. Selain mempunyai murid yang pintar,SMA Trebew juga memiliki murid yang nakal,salah satunya Abyzar dan Nazwan yang memiliki geng motor terbesar dan paling ditakuti se...