22

327 33 5
                                    

Sebelum baca ayo di vote & comment ngab,biar aku lebih semangat lagi nulisnya,pokoknya hukumnya wajib.



VOTE DULU REK,NANTI TAK DOUBLE UPDATE



ENJOYYY GUYS








"coba diem dulu anjing, bacot bener mulut lo pada!" kesal Yudhis.

Mereka ber sebelas langsung terdiam setelah dibentak sang pemuda pendek itu. Jian yang berada disebelahnya pun reflek kaget akibat bentakan kekasihnya.

"gue juga cuma ga ada disini seminggu njing, ga selamanya" ujar Yudhis sedikit kesal.

"lo ga tau aja dis, itik itik lo itu udah kayak anak itik yang kehilangan maknya." sahut Kevin membuat Aksa yang sedang tertidur dipaha sang dominan, memukul dengkulnya.

"shh sakit ay!"

"diem makanya!"

"lagian kan ada Abyzar, dia wakil toh. Masa iya gue terus yang nuntun kalian?" cetus Yudhis

Yudhis menatap anggotanya satu-satu " lagian umur gue juga ga selama itu buat nuntun kalian sampe jadi orang sukses" ujarnya santai.

Chiko dan Damian yang notabenya orang paling sibuk untuk menutupi masalah ini pun, matanya melebar hingga hampir keluar. Mereka berdua beralih menatap Abyzar yang wajahnya dipenuhi dengan beribu pertanyaan.

"maksud lo kak?" tanya Abyzar dengan perasaan tak enak. Ia rasa akhir akhir ini ada sesuatu hal yang disembunyikan darinya.

"gue—"

CEKLEK!

"

Gue pulang." ujar Nazwan lesu.

Jian pun reflek berdiri dan menghampiri Nazwan yang pakaiannya basah. Ia menatap jendela yang sudah tak tertutup gorden lagi. Ternyata diluar hujan deras, kenapa mereka semua tidak menyadarinya?

"dari mana lo anjing? Gue udah nyariin lo kemana-mana sat!" hardik Jian

Nazwan menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu dan menyunggingkan senyuman khasnya "hehe gue kejebak hujan tadi"

"Masih sempetnya lo ketawa tolol!?" sungut Harvis kesal. Ia menempeleng kepala sahabatnya itu hingga yang ditempeleng pun hamoir tersungkur.

"huek!"

Chiko menatap Yudhis "kak lo kenapa!?" ujarnya panik

Abyzar yang berada diranjang pun langsung turun dan memegang pundak sang ketua "kak! Bilang sama gue lo kenapa!?" seru Abyzar sembari menggoyangkan pundaknya.

Jian langsung terduduk dihadapan Yudhis dan menepis kuat tangan Abyzar "sayang liat aku, kita kedokter ya?"

Yudhis menutup mulutnya dengan satu tangannya lalu menggeleng pelan "ak-aku huek! Gpwapwa" satu muntahan keluar dari mulut Yudhis, muntahan itu ada sedikit darah. Jian yang melihat itu pun langsung mengambil tisu dan membersihkan tangan Yudhis tanpa rasa jijik.

RIVAL  -HWANNBY [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang