[The Bodyguard and His Lady]
"Papa nggak boleh marah! Aku lagi sakit!"
Ellana tetaplah Ellana. Si putri manja yang tidak mau disalahkan sefatal apapun perbuatannya.
Dan akan selalu mencari alasan yang akan menyelamatkan diri. Seperti sekarang ini; mengacungkan tangannya sebagai tanda konkrit keadaannya kini yang harus menjalani opname.
Rajendra sampai harus mengabaikan pekerjaannya, pun menolak pertemuan gasik bersama beberapa petinggi perusahaan yang dijadwalkan hari ini. Hanya demi menjenguk putrinya yang harus dilarikan ke rumah sakit pagi tadi.
Gadis itu bahkan belum sepenuhnya sadar ketika sudah menangis kesakitan sampai bergulingan di kasur. Bibi Diah yang tengah memeriksa keadaan sang nona tentu panik bukan kepalang dan langsung mencari pertolongan.
"Kamu nggak akan sakit kalau nggak coba-coba nakal lagi!"
Rajendra memijat pangkal hidungnya demi mengenyahkan pening melanda. Ini bukan perkara beliau harus merelakan banyak hal. Ini merupakan reaksi natural atas kecemasan memuncak karena putrinya ini.
"Papa sudah bilang untuk tidak lagi menyentuh tempat apalagi minuman semacam itu, Ella. Bukan karena Papa anggap kamu ini anak kecil tetapi kamu memang nggak seharusnya menyentuh minuman keras karena keadaan kamu! Kamu bahkan hampir—"
Rajendra tidak sanggup melanjutkan ucapannya kalau saja tidak mengontrol diri. Bisa-bisa suaranya semakin meninggi dan putri manjanya ini menangis lagi sebagai bentuk pertahanan diri lantaran merasa dibentak.
Ellana di tempat tidur hanya bisa cemberut seraya memainkan ujung selimutnya. Meratapi tangannya yang harus ditancap jarum infus seakan sudah menjadi hal tak asing lagi baginya.
Tentu saja, ini bukan lagi kali pertama Ellana dilarikan ke rumah sakit. Ini sudah menjadi riwayatnya. Jadi kalau dipikir-pikir, dia ini merepotkan juga, ya?
"Sekali lagi kamu mencoba melarikan diri seperti ini, Papa benar-benar nggak bisa memaafkan kamu. Enggak ada lagi alasan buat kamu nanti, ya! Ini peringatan terakhir dari Papa! Atau—"
"Papa bakal buang aku?!"
"Biar kamu tahu rasanya jadi gelandangan di luar sana."
"Ish! Jahat banget!"
"Kalau begitu jangan buat papa kamu ini jadi jahat. Kamu selalu tidak mau dengarkan Papa dan lihat akibatnya sekarang! Setelah kejadian ini, kamu beneran nggak boleh pergi ke mana-mana kecuali untuk kuliah!"
"Papa, ih!"
"Papa sudah nggak percaya lagi sama teman-teman kamu itu. Jadi kamu cuma boleh ditemani Kalandra atau semua fasilitas buat kamu nggak Papa kasih sama sekali. Kamu cari sendiri uang buat foya-foya, sana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bodyguard and His Lady
RomanceIni akan menjadi cerita awal Ellana bertemu dengan Kalandra, si bodyguard yang pernah dia yakini akan berakhir seperti para pengawal sebelumnya yang selalu berujung diberhentikan lantaran tidak sanggup memenuhi syarat dalam menjaganya. Tapi siapa ya...