39 Ayah?

4.5K 395 116
                                    

Minggu ke-10 usia kandungan Salma, yang artinya sudah dua bulan lebih dua minggu.

Terhitung sudah tiga minggu pasca sidang Rony berlalu, morning sickness yang dialami Rony kian berangsur mereda terlebih Salma punya obat ajaib. Iya, biskuit coklat. Cookies.

Mulai saat ini Salma menyebut janin yang dikandungnya dengan sebutan cookies, karena makanan itu penolongnya selama ini jika Rony kambuh lagi.

Seremoni lagu kebangsaan Mazmur Swiss atau bahasa Jermannya Schweizerpsalm, bahasa Perancis Cantique suisse, bahasa Italia Salmo svizzero dan bahasa Romansh Psalm Svizzer, meskipun dengan nama berbeda dalam berbagai bahasa. Namun arti dan lirik serta musiknya tetap sama. Mengingat Swiss sendiri terdiri dari empat bahasa sesuai kanton wilayahnya.

Berhubung Zurich merupakan kanton yang berbahasa Jerman jadi lagu kebangsaan dinyanyikan dengan bahasa Jerman, mengingat bahasa Jerman pula yang lebih banyak digunakan di Swiss. Meski begitu lagu kebangsaan serupa dengan bahasa berbeda menyusul dinyanyikan.

Satu lagu kebangsaan dengan empat bahasa.

Seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang diwisuda hari ini berdiri menggaungkan lebih tepatnya mengikuti nyanyian yang dinyanyikan sekolompok orang yang dikenal dengan padus, paduan suara. Dengan khidmat, meresapi.

Trittst im Morgenrot daher,
Seh' ich dich im Strahlenmeer,
Dich, du Hocherhabener, Herrlicher!
Wenn der Alpenfirn sich rötet,
Betet, freie Schweizer, betet,
Eure fromme Seele ahnt...
Eure fromme Seele ahnt...
Gott im hehren Vaterland!
Gott, den Herrn im hehren Vaterland!..

Salma dan Rony tentu saja berjauhan karena berbeda fakultas, Salma menunduk, air matanya rembes mengingat perjuangannya selama empat tahun dinegara indah ini.

Sedangkan Rony menahan tangis, seperti biasa sok cool! Ah, Salma mendongak lagi, mengusap air matanya dengan halus menggunakan tisu.

Salma mengusap perutnya, sedikit buncit namun tak terlalu terlihat penuh haru. "Cookies, siap ketemu Ayah hari ini, Nak? " lirihnya.

Zara sayup mendengar lirihan Salma, ia menatap Salma dari samping, ikut haru. Zara adalah satu-satunya orang yang tahu kehamilannya saat ini, pasca dinyatakan positif Salma dengan antusias membagikan kebahagiaanya pada Zara.

Zara juga sempat mengeluhkan mengapa Salma tidak jujur pada Rony, katanya 'mau kasih kejutan'. Ah, Zara tak ambil pusing yang penting bumil bocil ini bahagia, begitu pikirnya.

Zara pun terharu karena yang ditunggu-tunggu kini sudah ada dan tumbuh sehat diperut Salma, Zara tak sabar ingin segera jadi ounty rasanya.

"Siap dong Bunda, kan mau ketemu Ayah. " itu suara Zara. Salma meliriknya, tersenyum haru. Zara balas tersenyum.

Salma membayangkan sebahagia apa Rony nanti, rasanya ajaib. Sungguh ajaib!

Semua prosesi dilakukan, kini saatnya pengesahan kelulusan. Pemindahan tali toga prosesi yang mengundang haru. Fakultas demi fakultas sudah disebutkan masing-masing mahasiswanya guna menaiki podium.

SALMA CHAIRA AININ.

Nama Salma terpanggil, ia berjalan gontai. Tubuhnya bergetar haru. Senyum selalu terpancar dari bibirnya, begitu manis. Semakin cantik dengan balutan kebaya khas Indonesia meskipun tertutup baju kurung khas wisudawan.

Rony melihat perempuannya dari layar proyektor yang membentang luas, senyum perempuannya begitu manis.

Salma semakin haru kala gelar tambahan tersemat dalam selendang merah yang dikenakannya, menjadi salah satu mahasiswa peraih nilai tertinggi difakultasnya. Ya, cumlaude.

Hi Switzerland (belum END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang