Chapter 3

19.6K 552 6
                                    

Selamat membaca semua🤗
Jangan lupa vote and komen ya...

Sore hari Eca merasa suntuk berada di dalam kamar terus. "Gue harus ngapain ya biar ngga bosen seperti ini? " Akhirnya Eca memutuskan untuk duduk di taman belakang menikmati keindahan bunga bunga kesukaan mommy nya.

Eca sengaja menggunakan piyama lengan panjang untuk menutupi lukanya, meskipun ia tahan dengan rasa kepanasan.

"Bi tolong bawakan coklat panas sama beberapa snack coklat yang di dalam kulkas ya ke taman belakang. " Pinta Eca pada maid yang sedang berlalu lalang.

"Iya baik, Nona. "

Eca duduk di salah satu bangku taman, bunga bunga mommy nya mekar dengan cantik, Pohon pohon di sela sela bunga itu juga tumbuh dengan subur dan menghijau sehingga udara taman selalu segar.

"Ini Nona coklat dan snacknya, " Bibi itu menaruh nampan itu di meja depan Eca.

"Iya terimakasih Bibi, " ucap Eca dengan tersenyum.

"Sama sama saya izin kembali Nona, " pamit Maid.

"Iya silakan. "

Eca melamun meratapi nasibnya yang selalu kesepian, ia memang mempunyai keluarga yang lengkap tapi ia tidak merasakan kehangatan atau cemara di dalam nya. Mereka semua sibuk dengan urusan masing masing, tak ada yang mengingat nya di rumah.

"Se ngga penting itu gue sampai di tinggalkan terus?" gumam Eca sambil menatap kosong ke depan. " Kapan keluarga ini cemara seperti keluarga yang lain? gue ngga butuh banyak uang, gue cuma mau mereka meluangkan sedikit waktu untuk gue. "Lanjut Eca, tanpa disadari Bibi peni mendengar kan gumaman Eca itu.

" Non, "panggil Bibi Peni sambil mendekat.

" Eh Bibi, "Eca tersadar dari lamunannya.

" Kenapa atuh duduk disini sendirian? Non teh lagi ada masalah ya, Bibi liat non asik melamun wae," Bibi ikut duduk di samping Eca.

"Bi, apakah mereka tidak sayang pada Eca? kenapa Eca selalu di tinggalkan? apakah kehadiran Eca tidak di inginkan? " tanya Eca sambil menunduk.

Bibi mengelus kepala Eca lembut. "Non, kenapa ngomong seperti itu hm? Mereka sangat sayang sama Nona Eca, mereka sibuk karena mencari rezeki untuk non Eca. " Bibi memberi Eca pengertian.

Eca tersenyum miris. "Orang tua temen aku juga orang kaya bi, tapi mereka tidak sibuk seperti orang tua ku, mereka masih punya waktu untuk anaknya."

Bibi terdiam, ia tak tau harus menjawab apa. Tanpa sengaja lengan bibi menyenggol tangan Eca yang terluka. Reflek Eca meringis kesakitan.

"Loh kenapa non? " tanya Bibi panik melihat wajah Eca seperti menahan sakit.

"Ah tak apa Bibi, " jawab Eca sambil menahan ringisan. Tak percaya dengan jawaban Eca, Bibi menggulung lengan baju Eca,

Deg

Ia terkejut melihat tangan Eca yang terbalut perban sampai siku. "Ini kenapa non? " tanya Bibi khawatir.

Eca tak menjawab, ia takut Bibi akan memberi tahu yang lain.

Bibi seolah mengerti isi pikiran Eca langsung melanjutkan ucapannya. "Bibi tidak akan memberitahu yang lain tapi tolong jujur sama Bibi apa yang terjadi sama non? "

BUNGSU DAN LUKANYA (SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang