"Tai lo, gue tau bakal balikan lagi, up to you deh ci, gue gak bakalan dengerin lo lagi," terdengar suara dengan nada lelah diseberang sana.
"Iya min tau gue, ini sementara aja kok, gue mau liat Mingyu seriusnya sampai mana."
Mina berdecak, "Sampe lo hamil dulu, baru dia nikahin lo."
"Heh mulut jahanam, gak akan ya, bye gue mau beli perlengkapan buat besok berangkat," jawab Rosie sedikit kesal, ya siapa yang gak bakal emosi denger jawaban tadi.
Rosie jamin 100% itu gak bakalan terjadi, dan Mina akan nyesel.
"Gue ikut dong!"
"Idih males gue bareng lo, princess mau dijemput, bye!"
"Jangan re-create KKN di desa penari lo!"
Sambungan langsung diputus Rosie saat itu juga, daripada panas denger bacotnya Mina mending dia prepare buat besok.
• • •
"Gyu kata kamu aku bawa kaos apa hoodie?"
Mereka lagi jalan berdua di swalayan, janjinya buat beli perlengkapan masing-masing.
"Hoodie aja lah."
"Gerah gak sih?" pertanyaan sekaligus jawaban buat Rosie sendiri.
Mingyu menggeleng tanda gak setuju, "Kaos tipis, mending pake hoodie."
Rosie hanya berdecak malas, kalo gitu ngapain nanya pendapat. melihat Rosie bete Mingyu seketika mendekat dan membisikan. "Pake baju tipis kalo sama aku aja."
Telapak tangan berhasil mendarat di wajah Mingyu. "Jangan aneh-aneh lho, Gyu. kita mau singgah di tempat orang."
"Gak bakalan sayang, aku juga paham."
Gak salah tuh yang Rosie denger barusan? gak yakin yang ngomong barusan Mingyu.
"2 Bulan, Gyu."
"Tuh kamu malah yang godain."
Rosie sontak kaget, "Ih, aku make sure aja lho."
Sambil memasukan barang-barang yang perlu, Mingyu mengalihkan pandangan ke Rosie lagi. "Makanya jalanin aja dulu."
"Makanya minimal nikahin kek."
"Iya nek."
"Gyu... malah bercanda."
Mendengar keluhan Rosie, tiba-tiba Mingyu meraih tangan Rosie sambil tersenyum. "Gak bercanda sayang."
"Pret," jawab Rosie Malas dengan topik yang dia buat sendiri, malah memilih mengalihkan pandangan ke etalase lain.
• • •
Waktu berlalu begitu cepat, gak terasa kelompok KKN mereka sudah singgah seminggu setelah program dimulai
Walaupun baru seminggu ternyata gak gampang buat adaptasi dan kerja bersama, setidaknya mereka bisa mengerti satu sama lain.
"Juy, liat Bambam gak?" tanya Rosie menghampiri Yuju di teras rumah, kebetulan mereka singgah di rumah Ibu kepala desa, kebetulan punya dua rumah.
"Ke sumur dia sama yang lain, nyelesain projek."
Rosie menghela nafas kecewa, "laper gue Juy, itu disuruh makan sama Ka Jennie masa gua sendirian, yang lain belum selesai."
"Mingyu juga pasti disana," lanjut Rosie kecewa.
Memikirkan hal yang sama Yuju langsung nyeletuk, "Ya udah ayo makan sama gue, dari tadi abis pulang juga laper."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fwb
Fanfiction[17+] "Mau gimana juga lo bakal terus balik ke gua, Rosie." Cara apa lagi agar Rosie bisa lepas dari belenggu teman tapi tidur bareng kaya gini?