II. perkara cinta pertama

149 15 20
                                    

#Vermilion Fam

—☆ Still ₊˚ . ✧ ‧͙ Vermilion fam

Hai, namaku Aliko Rae—oh!, kalian sudah tau ya? Hehe... Tapi tidak papa biar aku perkenalkan lagi siapa tau kalian lupa.

Aku, Aliko Rae De Vermilion, anak ke dua dari raja III. Malik De Vermilion Dan ratu Nafa Sahira De Vermilion. Udah tau? Tidak papa biar lebih tau aja.

Beberapa jam lalu aku sedang berada diruang makan istana bersama ibunda yang duduk dihadapanku sambil mengaduk tehnya dengan tenang,

Aku memperhatikan dengan seksama semua gerakan yang ibunda buat, terlihat anggun nan elegan!, namun aku heran kenapa bunda tidak meneguk minumannya, padahal dia sudah mengaduknya selama 5menit.

Sibuk memperhatikannya sampai sampai aku tidak sadar jika makananku sendiri sudah habis, anehnya lagi aku tidak bisa berhenti menyendokan sendok yang kosong itu ke arah mulutku.

Tiba-tiba dari arah pintu ruang makan muncullah akak yang baru saja selesai dengan sekolah privat nya.

Aku memperhatikan ekspresinya yang terlihat aneh—beberapa hari lalu juga begitu sih, namun yang ini lebih aneh saja.

Marah, bingung, bersemagat, semuanya tercampur—itu yang aku tangkap, menurutku itu aneh. Sumpah.

Tapi aku hanya diam saja, karena akak ini punya tempramental yang buruk, sifat ayah memang banyak menurun ke akak.

Brak!

Dia menggebrak meja makan dengan tidak satainya, mengingatkanku dengan kejadian diruang kerja ayahanda, ayahanda frustrasi dan kesal karna pekerjaannya tidak selesai selesai, lalu dia meluapkan emosi dengan mengebrak meja kerjanya.

Jujur aku lebih kasihan dengan mejanya—tolong jangan beritahukan ini kepada ayahanda. Atau aku akan disuruh berlatih pedang seminggu penuh. Cukup jadi rahasia diantara kita saja.

"Bunda!, "ucapnya dengan nada tegas,sedikit membentak.

Sedangkan ibunda hanya memasang ekspresi santai, dia mengangkat gelasnya dengan tangan lentiknya, meneguk minuman hingga tinggal separuh gelas.

"hm? Ada apa? ,"ucapnya sambil menurunkan gelas itu, dia menaikan salah satu alisnya, sedikit penasaran dengan apa yang dikatakan sulung tersayangnya itu.

"aku tadi membaca buku! ,"ucapnya dengan tegas.

Aku mengerut heran, lalu apa yang spesial?, pikirku.

"lalu?, "tanyaku heran, kakak menoleh dan menatap tajam padaku,

"aku belum selesai. "ucapnya dengan penekanan disetiap katanya.

Sebenarnya aku ingin mengelak, tapi jika begini ujung ujangnya bertengkar juga, jadi aku memilih diam saja.

"disana ada kata kata, cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya? Apakah itu benar?, "ucapnya namun kali ini dengan nada yang lebih tenang.

—☆ Still ₊˚ . ✧ ‧͙ Vermilion fam

Itu kejadian beberapa jam lalu, tiba tiba saat sedang istirahat bersama ayahanda ditaman belakang istana, aku teringat lagi.

Kami baru saja selesai berlatih pedang—jika kalian ingin tau.

Entah dapat keberanian dari mana aku menanyakan hal yang aku sendiri tidak menyangka akan keluar dari mulutku.

"Ayahanda, aku ingin bertanya,"setelah mengatakan itu sedetik kemudian aku membungkam mulutku, duh, Keceplosan.

"tentang kursi?, jadi sudah tau mau beli kursi yang mana?  ,"tanyanya, aku mengerut heran, serius? Tentang kursi lagi?, aku yakin ayahanda pasti masih malu dengan kejadian kemarin. Mungkin saja ia berharap kalau kami benar benar menginginkan kursi baru.

"err... Tidak...bukan tentang kursi, kurasa?... ,"jawabku ragu, takut takut ayahanda marah dan aku akan disuruh latihan lagi.

Jika tadi aku yang memasang ekspresi jengkel, sekarang gantian ayahanda.

Sepertinya ia kecewa karna apa yang ia harapkan tidak sesuai kenyataan.

Yah kenyataan memang selalu pahit, jadi terima saja takdirmu. (malik be laik:😡💢🔥💥).jk. Liko—oml, tenang itu bukan untuk ayahanda kok-.

"Kata orang cinta pertama anak perempuan itu ayahnya ya? Berarti ayahanda adalah cinta pertamanya akak ya?, "tanyaku spontan, persetan dengan takut,  kalau kata iblis yang ada di tubuh mang Rafel sih, kita harus menjalani hidup dengan ugal ugalan. Pertanyaannya iblis yang mana?

Rafel—gomenasorry lol. Back to topik.

"mungkin"jawabnya padahal dalam hati ayahanda menjawab,'harus begitu!, pokoknya aku yang pertama! '. Aku diberitahu Rafel-.

Aku melirik Rafel yang sedang menyibukan diri, dia menatapku dan seakan bilang 'urushut up'. Sambil meletakan jarinya dibibir.

Bahasanya memang kadang kadang aneh.

"berarti ayahanda ini second love nya ibunda ya"

Ayahanda menatapku kaget, mukanya seperti mengatakan bagaimana bisa dia(aku/Liko)bisa bahasa asing.

Ayahanda menatap Rafel yang ada disebelahnya dengan curiga.

Rafel yang merasa ditatap oleh atasannya itu pura pura menyibukan diri, dia menyapa dayang yang sedang asik membersikan taman belakang istana. Padahal aslinya Rafel sendiri tidak dekat dan kenal degan si dayang.

Dia melambaikan tangan dan tersenyum paksa kedayang itu. Aku melihat setitik air keringat didahinya, tubuhnya agak gemetar juga kurasa, ekspresinya seperti mengatakan bahwa dia taaakn melihat hari esok. Mahu Menyusul si kakak mungkin disana—.

"ahahah, gomenasorry, my lord mulia raja,but npm, imo pangeran pasti mendengar saya saat sedang talk dengan prajurit lain, lalu keterusan meniru, "ucapnya sambil tersenyum kikuk.

Malik—maksudku ayahanda mendencih pelan. "apa maksudmu dengan second love,"ucapnya, sepertinya moodnya memburuk.

"ya kan benar?, toh, cinta pertama mama pastilah kakek. Eh atau ayahanda ini yang ke tiga? ,"ucapku asal ceplos.

Ayahanda tersedak minuman yang sedang diminumnya. Rafel sedang berusaha menahan tawanya.

"siapa tau sebelum ayahanda mama menyukai pria lain—"

"lmao-"gummam Rafel yang berusaha keras menahan tawanya.

Malik yang mendengar itu mendelik tajam.
Tidak pokoknya Nafa itu miliknya, dunianya, dan hak patennya!, tidak ada yang boleh memilikinya selain Malik sendiri!. Pokoknya tidak boleh!

Melihat itu aku menjadi curiga, jangan jangan ayahanda rela mengotori tangannya demi ibunda. Maksudku apakh dia pernah membunuh kekasih bunda? Hanya Agar bunda menjadi miliknya(ayahanda). Muncul teori teori kotor tentang ayahanda yang membunuh dipikiranku.

'tanya Rafel saja kali ya? Siapa tau dia saksi hidup pertemuan ayah dan ibunda? 'aku melirik Rafel yang sedari tadi menahan tawa.

Melihat tingkah lakunya aku yakin dia tahu.

Rafel—sbnrnya ak ini kedelai bukan tahu-jk.

Note — 02 ;

Konnichiwassup, kali ini aku menggunakan POV nya Adek Rae, alias adek Liko kesayangan kita smw.😋💗.Lmao.

Kamus mang Rafel Kenshira Alvarhea
-Jk:just kidding
-Oml:oh my lord
-Urushut up:diam
-imo:in my opinion
-npm:not my problem
-gomenasorry:maaf
-konnichiwassup:hi, hello
-talk:bicara
-lmao

Rafel aku jadiin orang jepun jaksel disini. Keknya terlalu occ gasih 😁😭, Rafel yang asli perasaan ga gini deh. Tapi itu satu satunya cara agar dia mendapat lebih banyak panggung😁.

this is cerita is kriji—Rafel Kenshira Alvarhea 19:57./2/26/24.

Tertanda.
★彡🐈‍⬛ ─ @exxrii
&Aliko Rae De Vermilion.
Liko—have a great day all ! 💗.

Salam  manis dari Liko buat you smw.
Dan salam pahit dari Rafel Kenshira Alvarhea— arigathanks gozaimuch, oyasleepnasay, sampai jumpa dihari senin yang akan datang.👋

[🍂]-.🗝. Still , Vermilion Fam X Readers . Viva fantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang