15 : Ke cafe bareng Ara

867 73 15
                                    

Up sekali lagi deng and fyi gtau bkl up lagi kapan mwehehe

Vote komen share okey

Btw disini ada pembaca cwo ga si? Kek nya gda yah? Jarang2 juga nemu cwo baca wp soalnya

Dah lah segitu aja Happy reading beb

🧊🧊🧊

Di halaman kediaman Adibrata, Anila tengah menjinjing tas kerja milik Alfagio, berjalan bersebelahan dengan si empu nya, di ikuti Vincent di belakang mereka.

"Ini." Anila menyodorkan tas kerja itu, dan di sambut baik oleh si pemilik nya.

"Saya berangkat kerja yah," ucapan Alfagio di balas anggukan oleh Anila.

"Vin, papih berangkat dulu, ingat jangan bolos kuliah kamu!" Alfagio beralih menatap anak nya.

"Iya pih iya." Vincent merotasikan bola mata nya malas.

"Yasudah saya berangkat kerja sekarang, assalamualaikum."

"Waalai-" balasan Anila dan langkah Alfagio yang baru saja satu langkah itu harus terhenti karena selaan Vincent. "EH TUNGGU!"

Alfagio berbalik lagi, begitupun Anila menatap aneh pada anak sambung nya itu.

Vincent menatap garang kearah Anila dan Alfagio secara bergantian. "Mamih belum salim, papih juga maen pergi-pergi aja!"

Baik Anila maupun Alfagio menatap jengah kepada anak mereka itu. "Yasudah, Anila salim," Alfagio menyodorkan tangan nya kehadapan Anila.

Anila menghela nafas pendek, lalu menerima uluran tangan itu untuk ia kecup.

"Udah Vin, puas?!" Anila beralih menatap Vincent.

Dengan senyum tengil nya Vincent menepuk-nepuk dada nya bangga, "Jelas puas dong!"

"Kamu juga menyuruh Anila salim, kamu sendiri tidak salim ke papih, kebangetan kamu! Cepet salim juga!" kini Alfagio menyodorkan tangan nya kehadapan Vincent yang langsung di sambut baik tentu dengan tampang tengil nya yang belum lepas di wajah tampan itu. Geram sekali Alfagio ini!

"Yasudah papih tinggal." Alfagio melangkah menuju mobil nya dan mulai melaju meninggalkan mereka.

"Heh jangan bikin ulah ngapa Vin!" Anila menggeplak lengan Vincent pelan.

"Tapi suka 'kan? Hayoloh suka pasti," alis Vincent naik turun.

"Lo! Wah bener-bener lo!"

"Udah lah mih terima aja ide-ide gue, lagian papih gue baik banget loh aslinya." Vincent berjalan lebih dulu ke dalam rumah di ikuti Anila.

"Udah lah Vin, kan gue udah bilang kalo gue sama papih lo bakal cerai nanti."

Vincent membalikan badan nya, "Gabisa! Lagian menurut gue yah, papih tuh mulai kepincut deh sama lo,"

"Pala lo!" Anila menjitak kening seraya melangkah menuju kamar nya.

"Gue serius mih," Vincent mengikuti Anila, tujuan mereka sama, ke lantai dua.

ALFAGIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang