Dipandang menurut gossip

200 9 0
                                    

Pagi yang selalu biasa untuk Andita Putri. Meskipun cuaca selalu berubah bagi Andi itu membosankan. Sekali sekali  dia terpeleset oleh semut, terdapat sedikit perubahan yang biasanya diam sekarang berkata "Oh semut... '-'"
Kemudian berdiri dan jalan terus...

Oh.. hidupmu sangat membosankan.

Musim apa sekarang??
Ya.. sekarang musim kemarau
Panas untuk beberapa kata.

Saatnya mengawali kelas baru, suasana baru tetapi tidak dengan teman, cacian maki bagi Andi itu seperti rutinitas . Betapa tidak ngurusnya Andi. Meskipun dia dijelekkan pokoknya tidak dengan kekerasan sih fine fine. Jika dengan kekerasan langsung dah... SIKAT ABISSS.

Andi adalah seseorang perempuan yang sangat berbeda dari segi kekuatan. Kekuatanya diatas kenormalan alias abnormal  masih betuntunglah abnormal ketimbang kurang normal
Dia orang yang misterius. Dan sangat misterius.

..

Dia berjalan dengan santainya memasuki gerbang sekolah dengan earphone di telinga. Bisik bisik dari murid, guru, petugas kebersihan sekolah mulai terdengar. Mulai dari yang menilai penampilan, sikap, harta, martabat, dan kepintaran.

Kalau aku jadi Andi "apa lo liat liat minta disikat"

Kembali ke Andi
Dia tidak pernah menoleh dia hanya menatap lurus ke depan dengan dinginya. Langkahnya tegas. Tatapan mata hijaunya yang tajam. Dengan rambutnya yang panjang. Bisa dibilang parasnya itu cantik bagi saya

Memasuki kelas menuju tempat duduk pojok dekat jendela. Menelungkupkan wajah dilipatan tanganya

Tiba-tiba datanglah nenek lampir versi cantik.

"Sampah ini bangkuku. Seenaknya saja kau menempatinya. Pergi dari wilayah kekuasaanku (wilayah bangku). Kau cocoknya di tempat  sampah karna kau sampah Minggat sana. Hahaha....." Seluruh kelas pun menertawakanya kata kata sindiran dari Nenek Lampir.

Andi tetap di tempatnya, ia bahkan tidak mendengar apa yang dibicarakan nenek lampir itu.

"Heh .. kau tuli. Kubilang pergi." Sambil menarik rambut indah Andi

Dan saat itulah Andi menoleh dengan menatapnya tajam. Disekitar Andi muncul aura aura menyeramkan. Si Nenek Lampir terlihat seperti patung dia tak dapat bergerak sama sekali.

"Lepas tanganmu" Andi berkata dengan sangat dingin menunjukkan wajah kejamnya

Si Nenek Lampir pun ketakutan dan berbalik pergi ke bangkunya dengan seluruh tubuh yang bergetar. Meskipun Nenek Lampir berulang kali ketakutan dia masih saja mengganggu Andi. Nenek Lampir tidak tau apa yang dia hadapi saat ini.

Seluruh murid kelas memandang Andi dengan wajah yang mengatakan "Kau seperti monster. Sebaiknya kau enyah dari sini"
Andi tak memperdulikan tatapan itu.

Dan asal kalian tahu Andi adalah anak yang sangat jenius. Tetapi itu tidak memperbaiki pandangan orang orang yang menganggapnya seperti monster.

Bel berbunyi pertanda masuk kelas

Disaat Pak Berkacamata (Pak Hadi) menerangkan fisika dan sejenisnya terdapat siswi yang sedang membicarakan Andi

"Dengar dengar dia diusir dari rumahnya karena dia sering keluyuran malam malam ikut tawuran dan masuk geng preman bahkan dikeluarkan dari daftar keluarga Darma. Sungguh mengenaskan sekali. Sebaiknya kita menghindar darinya dan jangan pernah membuat masalah denganya."

"Betul kata ibuku juga aku dilarang untuk dekat denganya. Aku harus mematuhi ibuku kalau tidak uang sakuku diambil"

"Dasar anak mama"

"Hey ya biasa aja dong. Lah kau Anak orang utan"

Situasi di kedua siswi mulai memanas
Datanglah Pak berkacamata

"Ehm  .."
"Apasih berisik aku mau tarung sama anak orang utan"
"Oh begitu sebelum tarung tolong ke depan kelas berdiri satu kaki dan tarik kedua tangan kalian sekarang juga !!!" Dengan wajah garangnya
Dua siswi itupun melaksanakan apa yang diperintahkan gurunya dengan menggerutu.

Itulah mengapa Andi dipandang rendah oleh semua orang.

Number OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang