Harsh words!
Jisel tidak menangis, histeris atau berteriak seperti orang yang hilang akal. Jisel bersikap tenang dan hanya mengangguk mengerti saat dokter memberi tahu apa saja yang harus di lakukannya dalam masa kehamilan. Berbeda sekali dengan reaksi Karin dan Wina yang menatapnya dengan tuntutan meminta penjelasan.
"Lo jelasin sekarang sama kita, sebelum kita cekek lo sampe sekarat!" Itu Wina yang merasa terkhianati. Pasalnya, Jisel itu berstatus jomblo dan tak ada satupun pria yang Jisel kenalkan pada mereka.
"Nanti gue jelasin di apart, sekarang kita balik dulu, deh, gue pusing."
Jisel duduk dan dengan santai meminum susu kehamilannya, tak ada kepanikan atau hal janggal yang puan itu perlihatkan selain sesekali mengecek ponselnya.
"Jelasin!" Wina mengetuk dua kali meja kaca di pantry apartmen milik Jisel.
"Iya, gue hamil, kalian udah denger, kan, apa kata dokter tadi?"
Tercengang, sangking tak percayanya Karin hanya diam sembari memijat pelipisnya yang pening.
"Maksudnya, jelasin siapa ayah dari anak lo itu, Jisela Santoso! Lo mau nyokap lo mati berdiri kalo tau bapaknya orang aneh yang lo temuin di diskotik pas lo party terus--"
"Sssshhhh, berisik!" Jisel membekap mulut Karin yang bicara nyerocos tanpa rem, "bukan orang sembarangan, anak gue itu punya papa super kaya, ganteng dan well educated, jadi lo berdua gak perlu panik. Minusnya cuma gue gak tau dia mau atau enggak bertanggung jawab sama anak ini."
Rahang Wina dan Karin seketika jatuh, dirinya bingung dengan apa yang Jisel ucapkan dengan sangat mudah tanpa beban itu.
"Jisel are fucking serious?" Wina sudah kepalang emosi.
"Jangan bilang ... Lo di hamilin Kak Je??"
Pertanyaan tiba-tiba Karina membuat Wina terkejut untuk kesekian kalinya, pasalnya Kak Je yang di maksud sudah pastilah sosok lelaki yang terpaut usia sepuluh tahun lebih tua dari mereka, juga, setahunya Jisel dan lelaki itu hanya pernah bertemu sekali saat ada seminar di kampus. Namun, Karin ingat sesekali Jisel mengatakan berhubungan via chat dengan sosok Kak Je itu. Intinya Karin hanya asal menebak.
Namun anggukan tanpa beban Jisel adalah sebuah jawaban gila yang hampir membuat Karin jantungan.
"LO GILA? BISA JADI DIA UDAH PUNYA ISTRI!" Karin spontan saja berteriak histeris. Karin tak ingin bestienya menjadi seorang pelakor.
"Well, dia ganteng?"
"Fuck you, Jisel, lo harus mikir realistis lo mau jadi madu dia!" Karin makin tersulut, namun Wina yang biasanya si paling emosian berusaha untuk menenangkan.
"Guys, Kak Je masih bujangan, jadi kalian stop mikir yang macem-macem okay."
"Lo tau darimana?" Tanya Wina lagi.
"Ya karena gue pacarnya!"
".... "
".... "
"Jadi, yang kalian harus pikirin sekarang adalah bantu gue gimana caranya bilang ke Kak Je tentang anak ini."
"Fuck you Jisel," Kali itu Winalah yang memaki, sungguh bestienya itu sangat menguji emosinya.
Tbc ...
Maaf banyak kata kasar heheh
KAMU SEDANG MEMBACA
Slow || Giselle, Eaj
Fanfictionberkisah tentang Jisel yang harus hamil di luar pernikahan di usia muda oleh kekasihnya yang memiliki latar belakang yang rumit. gissele x eaj