00. Prolog

737 29 1
                                    

WARNING!!

karya ini hanya ide dari penulis.
Jika kalian menemukan karya ini mirip dengan cerita lain, harap dimaklumi. Karena ini murni dari penulis!

Makasi

***

Biasakan membaca basmallah sebelum membaca!

Bismillahirrahmanirrahim..

Selamat membaca!

Hari itu

Pukul 19.30 ,
Malam yang gelap tampak cerah, sebab ditemani oleh ribuan bintang diatas sana. Suasana malam yang dingin menyentuh kulit. Saat ini kota Semarang sedang memasuki musim hujan. Dan dua jam sebelum nya hujan turun dan meninggalkan wanginya yang khas.

Pondok pesantren Al fatih,
Tampaknya sangat ramai, para santriwan dan santriwati tengah sibuk dengan kegiatan masing masing. Mereka tampaknya sedang mempersiapkan diri untuk ujian kitab nanti.

Dua orang santriwati yang menggunakan jilbab putih-Seragam wajib pondok tengah berjalan menuju asrama. Mereka berjalan sambil mengobrol.

"Ze, kitab lo catatan nya lengkap ga? " tanya Nadine, salah satu santriwati yang tengah berjalan.

"Kitab apa Nad?, kita belajar kitab kan banyak. Ga cuma satu" Tanya Zea saat memasuki asrama mereka.

"Ta'limul Muta'alim, lo lengkap ga catatan ne? "Jawab Nadine, sekaligus bertanya.

" lengkap, lo mau minjem Nad? " Tanya Zea.

"Hehehe, tau aja lo" Jawab Nadine sambil menunjukkan cengiran khasnya.

Zea memutar kedua matanya, malas.
Pasalnya Sahabatnya memang sering tidur dijam pelajaran kitab. Kalau ditanya kenapa tidur dijam pelajaran kitab?, pasti jawabannya selalu ngantuk, bosan dan gaada yang menarik.

Setelah mereka sampai pada kamar mereka, Zea mengambilkan kitab yang dimaksud Nadine yang ia letakan diatas lemari. Lalu memberikan kepada Nadine.

"Minjem yaa Ze" ujar Nadine. Zea mengangguk. Bukannya belajar ia malah mengambil snack kesukaannya dan memakannya.

"Lo ga belajar Ze? " tanya Nadine, matanya masih fokus pada kitabnya.

"Engga" Jawab Zea singkat.

"Kenapa? " tanya Nadine lagi.

"Males" Jawab Zea.

Kalian tau kenapa Nadine melengkapi catatan kitabnya?

Karena di Pondok pesantren Al fatih itu ketika ujian kitab akan di mulai, kitab santri akan di cek apakah sudah lengkap apakah belum. Jika belum mereka tidak mendapat kartu ujian dan tidak boleh memasuki ruangan. Maka banyak santri lebih memilih untuk melengkapi kitabnya dibandingkan untuk belajar. Mereka baru akan belajar 15 menit sebelum ujian di mulai.

20 menit berlalu,
Zea dan Nadine sudah berada diluar ruangan dimana ujian akan dimulai. Didepan ruangan sudah ada ustaz yang berjaga untuk ditugaskan mengecek kitab santri.

"Mba, silahkan perlihatkan kitabnya kepada saya" kata salah satu ustadz yang berjaga didepan.

"Ini us" ujar Zea sambil menyerah kan kitabnya, disusul oleh Nadine. Ustaz itu mengangguk dan tersenyum. Beberapa menit kemudian kitabnya di kembali kan kearahnya sambil diberi kartu ujian.

"Silahkan masuk mba" Perintah Ustadz tersebut. Zea dan Nadine mengangguk. Mereka memasuki kelas dan menduduki tempat masing masing. Santri dan santriwati tampaknya sedang sibuk belajar, sementara Zea sudah terlelap dalam mimpinya.

Cinta HayeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang