THREE

231 19 4
                                    

HAPPY READING ❤️‍🩹

Jumat sore kemarin, orang tua Abi menjemput Luke untuk menginap di kediaman mereka. Awalnya, Luke enggan karena Abi tak ikut serta. Luke khawatir ibunya akan menjadi sasaran empuk dari kebencian Gerald. Namun setelah Abi meyakinkannya, Luke pun setuju untuk menginap dirumah Oma dan Opa-nya.

Dan di hari Sabtu ini, Sean harus menghadiri pertemuan dengan salah satu klien yang sangat penting untuk perusahaanya. Oleh karena itu, siang ini Abi akan pergi dengan Gerald untuk membeli sepatu yang anak itu inginkan sejak beberapa waktu lalu atas perintah Sean. Senyum Abi mengembang karena dapat menghabiskan waktu dengan Gerald.

Mungkin dengan hari ini, hubungan Abi dan Gerald akan membaik ? pikir Abi.

Sesampainya di pusat perbelanjaan, Abi dan Gerald langsung berjalan menuju salah satu toko sepatu terbesar dengan merek terkenal di pusat perbelanjaan tersebut. Setelah Gerald memilih ukuran yang pas dan Abi membayarnya, Gerald meminta untuk pergi ke taman kota yang ada tepat di depan pusat perbelanjaan tersebut.

Dengan rasa senang dan senyum yang mengembang, Abi pun menuruti permintaan Gerald. Saat ingin menyebrang, dari arah sebelah kiri ada sebuah sepedah motor yang melaju dengan kencang ke arah Gerald yang berada di depan Abi. Dengan sigap, Abi menarik tubuh Gerald tanpa menyangka bahwa Gerald akan mendorongnya ke arah motor yang tengah melaju tersebut.

Kecelakaan itu pun tak terelakan, Gerald mengalami sedikit luka di dahi karena kepalanya jatuh menghantam pot besar sesaat setelah mendorong Abi. Sementara Abi, nasib wanita itu sangat mengenaskan dengan keadaan dimana terdapat luka di beberapa bagian tubuh dan kepalanya yang berdarah karena tergores aspal.

Melihat kejadian tersebut, beberapa orang langsung datang mengerumuni Abi yang tengah memejamkan matanya seraya meringis lalu mencoba untuk menghubungi ambulans untuk menolong Abi. Sementara itu ada salah seorang wanita paruh baya yang datang menghampiri Gerald.

"Nak, apa kau baik-baik saja?" Tanya wanita paruh baya itu.

Gerald tersenyum kecil di selingi ringisan. "Aku tak apa, Nek. Hanya luka kecil saja," Jawab Gerald.

Di tengah obrolan mereka, suara sirine ambulanspun terdengar. "Ah, syukurlah. Ayo, Aku bantu kau masuk ke dalam ambulans untuk ikut bersama ibumu ke rumah sakit," Ujar wanita paruh baya itu sambil mengulurkan tangannya ke arah Gerald.

Wajah Gerald mengerenyit tak suka saat mendengar perkataan wanita paruh baya itu. "Dia bukan ibuku. Aku tak mengenalnya, Kami hanya kebetulan sama sama ingin menyebrang," Jawab Gerald datar. Ia pun berdiri dengan sedikit kesusahan dan berjalan menuju sebuah taksi yang terparkir tak jauh dari tempatnya.

Sementara itu, ambulans yang membawa Abi berlalu tepat saat Gerald akan memasuki taksi yang akan mengantarnya menuju rumah.

- - -

Beberapa waktu berselang, taksi yang ditumpangi oleh Gerald sampai di kediaman Argantama bersamaan dengan mobil milik Sean. Sean turun dari mobil dengan dahi mengerenyit saat Gerald hanya turun dari taksi seorang diri, ditambah cara jalan Gerald yang agak pincang. Tepat saat Gerald sudah berada di hadapannya, baru lah Sean dapat melihat luka di kening dan siku sebelah kanan Gerald.

"Loh, Ge. Kamu kenapa? Kok bisa luka gini? Ibu, mana? bukannya kalian pergi berdua?" Tanya Sean beruntun pada Gerald.

Gerald menunduk sambil menggeleng. "Ge, gatau Yah. Tadi habis beli sepatu dia tiba-tiba hilang, terus Ge cari dia sampai keluar Mall. Ge pikir, dia pergi ke taman kota yang ada di depan Mall. Pas Ge mau nyebrang, Ge malah di serempet motor," Jawab Gerald dengan suara yang di buat buat.

ABIGAIL ( ON GOING )Where stories live. Discover now