🩷-4 Special day

28 20 7
                                    

"Ok."

🗝️

Akupun ijin kepada Lara untuk ketoilet sebentar, karena sedari tadi diriku menahan perutku yang mules. Selesai menyetor alam alias BAB akupun setuju untuk mengirim pesan kepada eomma untuk memastikan. Tapi sebelum aku mengirim pesan kepada eomma, eomma sudah terlebih dahulu mengirimkan pesan kepadaku.

( Eomma )
Jui.
Eoh, geogjeongma, eomma baik-baik saja.
Sempatkan waktumu untuk bersenang-senang.

Diriku pun terasa lega setelah membaca pesan yang dikirim oleh eomma kepadaku 1 menit yang lalu. Akupun segera menjawab pesan darinya.

( Jui Nada )
Nee eomma. Istirahatlah.

Setelah selesai menjawab pesan eomma, akupun segera mematikan ponselku dan berjalan keluar toilet untuk menemui Kim Lara lagi.

("Eoh, geogjeongma." : jangan khawatir. )

.....

Kamipun berbincang-bincang dan berswafoto bersama-sama dan pergi ke suatu tempat yang membahagiakan, itulah hal yang kita lakukan bersama selama bersenang-senang.

"Jui, bagaimana jika kita berbelanja album foto idol yang kita sukai?" Tawar Lara tiba-tiba memberi saran, "Lagi pula, kau belum sekalipun punya album foto milik Na Jionkan." Lanjutnya.

"Baiklah...." Jawabku, yang disusul acungan jempol darinya, "Tapi dimana tempatnya?" Lanjutku balik bertanya.

"Tu, didepan. Deket kok sama cafe ini." Jawabnya sembari menunjuk tempat toko album yang akan kita kunjungi bersama.

"Arasseo."

🗝️

Ditoko tersebut, diriku dan Lara sibuk sendiri memilih album yang akan kita beli masing-masing. Tapi dibandingkan diriku, dirinyalah yang sepertinya lebih sibuk memilih album grub band Raido, KFT, dan RE5.

'Aish, whatever.'

Sedangkan diriku hanya memilih satu album saja yaitu RE5. Tidak ada yang kuidolakan lagi, karena disitulah Na Jion berada.

'Dangyeonhaji.'

🗝️

[Pov Lee Jawon]

Memandang kertas putih berisi dialog-dialog percakapan sudah biasa bagiku. Harus bagaimana lagi, ini adalah pekerjaanku sebagai artis papan atas.

"Jawon-ah!" Panggil salah satu rekan kerja dekatku. Jeong Seop.

"Nee, waeirae?" Tanyaku bingung kenapa Hyung harus memanggilku dengan berteriak.

"Apakah kau tidak membaca artikel ini?" Jawabnya sembari menunjukkan artikel itu kepadaku.

'Mwo!? Itukan.'

"Hyung, dari mana kau mendapatkan artikel ini?" Tanyaku pada Hyung Jeong.

"Aplikasi Orezo, wae?" Jawabnya dengan raut wajah bingung. Disusul pertanyaan untukku.

"Eoh, gwaenchana." Jawabku sembari tersenyum.

"Baiklah."

.....

My Destiny [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang