Tidak Sengaja

457 30 1
                                    

pagi hari di sebuah kota yang sangat padat penduduk. pagi ini juga hujan sedang mengguyur kota itu. di sudut kota tepatnya di salah satu blok perumahan terdapat seorang perempuan yang sedang meringkuk di bawah selimut akibat dinginnya cuaca padahal waktu sudah menunjukan pada pukul 07.15 padahal pukul 08.00 akan diadakan perkuliahan. alarm yang sudah berbunyi berkali kali pun dimatikan juga berkali kali olehnya. saat alarm yang berbunyi kesekian kalinya baru ia tersadar dari riuhnya pagi ini. jangan tanyakan keberadaan orangtuanya karena saat ini orangtuanya sedang ada tugas di luar kota dan akan pulang baru sore hari nanti.

dengan tergesa-gesa perempuan ini memasuki kamar mandi dan cepat cepat untuk rapi-rapi agar ia tidak telat. " astaga kenapa harus bangun kesiangan sih, hujan lagi gak mungkin kan gue pake motor tapi kalo pake mobil males banget pasti macet dan udah dipastikan gue telat " gerutunya saat sudah di garasi dan melihat cuaca di luar yang masih hujan. 

oh iya, kenalan dulu kali ya. perempuan ini namanya nabila anandita zakiya. nabila saat ini sudah memasuki semester 6 bisa dibillang dia sudah memasuki semester akhir. sudah kebiasaan nabila bila cuaca pagi hari sedang dilanda hujan maka nabila akan bermalas malasan di kamarnya karena cuaca di luar yang dingin. tapi sialnya di hari sabtu ini nabila lupa bahwa ada kelas pengganti pada pukul 08.00. alhasil dia saat ini sudah berada di depan kelas nya dan bersiap siap untuk menerima hukuman. namun entah untuk kesialan yang sudah keberapa kalinya, sudah bangun kesiangan, harus memakai mobil dan macet macetan pula dan sekarang saat dia sudah terburu buru untuk menuju kelasnya ternyata dosen yang meminta kelas pengganti hari ini mendadak izin tidak masuk.

 " astaga, hari ini kayaknya hari sial gue deh " sambil mendudukan dirinya di sebelah bangku yang sudah di tempati sahabatnya yang bernama salma pramanita.

" kenapa lagi nab kok lo kayak buru-buru banget gitu " sambil menertawakan nabila yang sedang mengatur napasnya akibat berlari dari lobi fakultas menuju ruangannya di lantai 4. bukannya tak mau menaiki lift tapi karna lift yang antri dan dia sudah telat untuk masuk ke kelas tapi nyatanya saat ini kelas kosong dan kebetulan hanya tersisa salma yang tadinya mau membereskan barangnya untuk keluar kelas yang tidak jadi karena melihat nabila baru datang. 

" sal tau gitu gue gak usah berangkat aja tadi dan bodohnya gue kenapa gak lihat hp sih kan jadi gak usah buru-buru kayak gini. ya allah nabila capek " dengan menelungkupkan kepalanya ke meja.

" nab biar lo gak sia-sia ke kampus mending sarapan dah kita ke kantin gue tau lo pasti belum sarapan kan karna buru-buru tadi " salma menawari nabila sedangkan yang ditawari sedang berpikir untuk mengiyakan atau menolak.

" oke deh seenggaknya gue ke kampus ada faedahnya lah " mereka pun tertawa bersama

sesampainya di kantin nabila dan salma memesan terlebih dahulu sarapan yang akan mereka santap di cuaca yang dingin ini. tapi saat akan berbalik untuk menuju ke bangku yang akan mereka tempati tidak sengaja ada seorang laki-laki yang sedang membawa nampan yang berisi 2 mangkok bakso itu bersenggolan dengan nabila yang menyebabkan kuah bakso tersebut mengenai baju nabila. " eh, sorry sorry gue gak sengaja bentar ya gue taro ini dulu " laki-laki tersebut meletakkan bakso nya ke meja yang dekat dengan mereka. 

" lo gak papa kan apa mau gue beliin baju baru lagi atau gimana ada yang panas gak " dengan nada khawatir .

" eh kak rony gak papa kok kak, ini juga cuma kena dikit. gue yang harusnya tanya kak itu bakso lo malah yang jadinya tumpah gue ganti ya " nabila yang juga sama merasa bersalah. dia adalah rony ardiansyah pratama kakak tingkat nabila di kampus. rony dan nabila juga satu fakultas bahkan satu prodi

" gak usah nab aman kok, tapi lo beneran gak kenapa kenapa kan " ucap rony dengan nada lembutnya

" aman kok kak , maaf ya sekali lagi kalo gitu gue sama salma kesana ya " sambil akan berlalu namun ditahan karna rony mengajak mereka untuk menuju bangkunya dan mereka pun menyetujuinya karna dengan keadaan kantin yang bisa dibilang sepi ini bukannya lebih baik jika mereka bergabung dalam satu meja. 

***

malam hari ini di kediaman keluarga nabila tampak 3 orang yang sedang bersenda gurau dengan melihat televisi yang sedang menayangkan berita politik yang saat ini sedang hangat-hangatnya untuk diperbincangkan. orangtua nabila sudah sampai rumah pada sore tadi setelah nabila baru pulang dari jalan-jalan dengan salma. namun gurauan tersebut berhenti saat dehaman dari kepala keluarga tersebut yang tak lain adalah ayah dari nabila terdengar. 

" ehmm ehmm " nabila dan bundanya pun menoleh kepada ayahnya

" ayah mau ngomong sesuatu sama kamu nab " dengan tutur lembutnya sambil mengelus puncak kepala nabila

" kenapa nih yah kok kayak serius gitu " tanya nabila was-was pasalnya dari raut wajah ayahnya sudah kelihatan jika ayahnya ini tidak bisa diajak bercanda untuk saat ini 

" kamu sekarang sudah berumur berapa nak " tanya ayah nabila

" sekarang nabila udah umur 21 sih yah, kenapa emangnya " tanya nabila dengan perasaan yang mulai tak enak

" kan sekarang ayah sama bunda udah mulai menua nak, kita juga gak tau umur kita sampai kapan " sebelum sang ayah menyelesaikan kalimatnya nabila sudah menyelanya

" ih apasih yah kenapa ngomong kayak gitu, jangan gitu lah pasti ayah sama bunda bakal bisa lihat nabila lulus dan sukses tru bisa ngebahagiain kalian berdua " ucap nabila yang matanya sudah bekaca-kaca akibat ucapan ayahnya tadi

" eh nab ko mau nangis sih, kan ini hanya semisal " ayahnya pun terkekeh dengan tingkah nabila

bunda nabila yang tadi hanya mendengarkan percakapan antara anak dan ayah ini pun langsung menyaut ucapan ayah nabila " nak dengerin ayah dulu ya, baru nanti nabila boleh berpendapat" ucap bunda dengan lembut sambil mengelus tangan nabila

" ayah sebelumnya minta maaf karna harus mengatakan ini, tapi menurut ayah dan bunda ini adalah jalan terbaik agar ketika ayah dan bunda keluar kota ninggalin kamu sendirian di rumah ada yang menjaga kamu. nab ini sudah ayah pertimbangkan dan ayah monon kamu jangan menolaknya ya" mohon ayah nabila dengan raut wajah yang masih sama yakni serius dengan harapan yang besar terhadap anak semata wayangnya ini. 

" ada apa sih yah bun demi kebaikan aku yang kayak gimana " tanya nabila dengan tidak sabar

" ayah dan bunda sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak teman ayah " deg, seketika rasanya jantung nabila berhenti berdetak...dia hanya bisa diam dan mencerna omongan yang baru saja disampaikan. berpikir untuk pacaran saja tidak ini malah langsung dijodohkan.

NB: gais ini aku buat cerita lagi semoga kalian suka ya, aku akan usahakan buat up lagi secepatnya. 

ENJOY BUAT BACA YA GAIS....

To Be Continue....



The Real Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang