Bertemu

208 23 1
                                    

" ayah dan bunda sudah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak teman ayah " deg, seketika rasanya jantung nabila berhenti berdetak...dia hanya bisa diam dan mencerna omongan yang baru saja disampaikan. berpikir untuk pacaran saja tidak ini malah langsung dijodohkan.

" maksud ayah apasih, ayah bercanda pasti" ucap nabila mencoba untuk yakin bahwa ini hanya bercandaan ayahnya

" gini sayang ayah punya alasan kenapa harus menjodohkan kamu dengan anak teman ayah, karena ayah bunda akan menetap di belanda untuk mengurus pekerjaan disana dan ayah tidak bisa pulang pergi karena disana juga banyak kerjaan yang harus ayah sendiri yang turun tangan" ucap ayah nabila dengan penuh harap agar anak perempuannya ini mau dijodohkan

" ayah, bunda kalian gak papa kok kalo harus pergi ke belanda karena urusan pekerjaan bahkan nabila bisa mandiri kalo bisa nanti nabila cari kerja deh biar gak ngeribetin ayah bunda disana " ucap nabila yang ingin menolak untuk dijodohkan

" sayang ayah sama bunda ngelakuin ini juga untuk kebaikan kamu, saat ini nurut ya sama ayah nak " ucapan lembut sang bunda membuat pertahanan nabila runtuh . dia menangis di pelukan bundanya 

" besok malam kita akan bertemu dengan keluarga mereka dan ayah harap kamu tidak ada alasan lagi untuk menolak " ucapan tegas ayahnya membuat tangis nabila semakin pecah. lalu tanpa pamit atau berkata apapun nabila langsung pergi ke kamarnya untuk menenangkan dirinya karena hari ini adalah hari yang sangat melelahkan sekaligus mengejutkan baginya.

***

pagi hari ini seharusnya menjadi pagi yang menggembirakan bagi nabila karena tepatnya sekarang adalah hari minggu kesempatan untuk rebahan semakin banyak. namun tidak dengan nabila, perempuan yang kini setelah shalat subuh tadi merenung menenggelamkan kepalanya di meja rias dengan dia yang masih memakai mukenahnya. " ya allah kenapa tiba-tiba banget gini sih, kenapa ini terjadi sama nabila " saat dia sedang merenungi semua yang terjadi tiba-tiba pintu diketuk dari luar

" nab ini bunda, bunda masuk ya " sambil membuka pintu kamar nabila, bunda kemudian masuk dan duduk di sofa sebelah meja rias nabila. bunda diam sejenak sambil melihat anaknya ini terus melamun entah melamunkan apa. " sayang ini udah jam 8 , tadi kamu melewatkan sarapan, turun dulu yuk nak makan dulu biar kamu gak sakit " sambil mengelus pucuk kepala nabila.

" nab gak laper bun nanti aja deh makannya " ucap nabila tanpa menoleh ke sang bunda. " gak ya nab kamu harus makan, bunda tau pasti kamu lagi memikirkan perkataan ayah semalam yaa. bunda tau itu pasti gak mudah buat kamu, tapi kalau seandainya kamu mau menikah dengan anak teman ayah pasti kami gak sekhawatir kalau kamu tinggal sendiri disini. dia adalah laki-laki yang baik dan bunda yakin lama kelamaan kamu akan terbiasa dan menerima semua ini. tolong ya sayang untuk saat ini nabila turuti kemauan ayah, kita ketemu dulu dengan dia kalau memang nabila tidak mau kita akan bicarakan lagi nanti setelah bertemu. sekarang turun ya, sarapan dulu biar kamu gak sakit "

" iya bunda habis ini nabila turun mau beresin kamar dulu " ucap nabila dengan senyum tipisnya. 

" yaudah bunda tunggu dibawah ya " sambil mencium puncak kepala nabila dan kemudian keluar dari kamar nabila. 

***

setelah selesai sarapan nabila menyibukkan diri untuk menonton tv agar melupakan kejadian malam tadi. bukan menyibukkan diri sih, lebih tepatnya agar omongan ayahnya tidak terngiang di kepala. namun suara dari dapur menginterupsi nabila. ya, siapa lagi jika bukan bundanya. "nab nanti siap-siap ya kita mau dinner mau ketemu sama keluarga yang mau dikenalkan sama kamu" sambil menghampiri nabila yang sedang fokus dengan tontonan kartun nya.

" harus hari ini ya bun, gak bisa diundur gitu " jawabnya dengan lesu. lalu bundanya mengelus pundak nabila sembari berkata, " nab nurut untuk saat ini ya, ini juga untuk kebaikan kamu. bukannya bunda dan ayah mau ngekang kamu, tapi anak yang dijodohkan dengan kamu ini sudah jelas bahwa dia anak yang baik dan juga bertanggung jawab"

" nab akan terima perjodohan ini kalau ini memang yang terbaik menurut ayah dan bunda untuk nabila " ucap nabila kepada bundanya. " makasih ya sayang " ucap bunda sambil memeluk nabila.  

***

malam hari pun tiba. di kediaman nabila mereka sedang sibuk bersiap-siap untuk pergi menemui keluarga laki-laki yang akan dijodohkan oleh nabila. nabila berdoa berharap laki-laki yang dijodohkan oleh bundanya memang laki-laki yang bertanggung jawab dan tentunya baik apalagi kepada dia calon istrinya. waduhh calon istri gak tuh!!!

sesampainya di restoran yang dituju mereka memasuki private room yang sudah dipesan oleh keluarga teman ayah nabila. tak lupa nabila menyalimi kedua calon mertuanya dengan sopan. dilihat dari ruangan private room tersebut, sepertinya sang lelaki yang akan dijodohkan oleh nabila belum datang atau sudah datang tetapi entah dia kemana. pikir nabila

saat sedang berbincang-bincang dari arah luar terlihat lelaki yang tidak asing bagi nabila. saat ini dia sedang menyalimi kedua orang tua nabila. " kak rony " panggil nabila dengan raut wajah yang terkejut bukan main karena ternyata lelaki yang dijodohkan olehnya adalah rony, kakak tingkat nabila di kampus.  

rony yang dipanggil pun hanya bisa tersenyum tipis. disaat nabila masih tercengang dengan kehadiran rony di ruangan itu, suara bundanya menginterupsi. " sekarang udah tau kan nab siapa yang mau dijodohkan sama kamu, masih mau nolak " ucap bunda menggoda nabila

" ishh apasih bun " ucap nabila menutupi kesaltingannya.

FYI nabila dan rony ini adalah teman masa kecil, hanya saja dikarenakan suatu kejadian yang tidak diinginkan membuat nabila dan rony menjadi jauh. 

setelah pertemuan malam itu, nabila mulai bisa menerima kenyataan bahwa memang yang dijodohkan adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab. setelah acara makan selesai, suara dari papa rony membuat satu ruangan tersebut diam " baik kita langsung ke intinya saja ya, mas mbak karna waktu yang sudah semakin malam. terimakasih nak nabila karna sudah mau meluangkan waktunya untuk bertemu dengan kami. maaf jika keputusan ayahmu dan om membuat kamu menjadi tertekan. tetapi ini untuk kebaikan kamu dan rony juga sudah menyetujui nya, lkalo untuk nabila bagaimana keputusan kamu nak?"

setelah menghembuskan napas panjang nabila mengangguk dengan menjawab bahwa dia bersedia untuk menerima perjodohan ini. semua bernafas lega, kecuali rony yang entah apa yang sedang dia pikirkan. " baik, karena rony dan nabila sudah menerima perjodohan ini maka pernikahan akan diadakan sekitar 4-5 hari lagi sebelum kami berangkat ke belanda"

"APAAA" sahut nabila karena terkejut mendengar bahwa pernikahannya tinggal hitungan hari bukan hitungan bulan atau tahun. " gak bisa diundur ya, setelah nabila kuliah deh om, ayah. nabila tetep terima perjodohan ini kok , nabila gak akan kabur beneran" ucap nabila dengan lemas. sedangkan rony hanya tersenyum tipis sangat tipis hampir tidak terlihat karena melihat nabila yang terkejut akan pernyataan papanya. 

" nab ini sudah keputasan ayah dan papa nya rony bahwa kalian akan menikah 5 hari lagi, biar nanti kita tenang kalo kamu sudah ada yang menjaga dan ayah juga percaya kalo rony akan menjaga kamu dengan baik, bagaimana nak rony apa kamu keberatan dengan keputusan kami"

sang empu yang ditanya pun menjawab tidak keberatan dengan menggeleng yang membuat nabila terduduk lemas di tempatnya. setelah perdebatan panjang antara nabila dan yang lainnya akhirnya nabila mengiyakan permintaan ayahnya untuk menikah beberapa hari lagi. acara makan malam pun selesai dan rony diminta untuk mengantarkan nabila sekalian agar mereka bisa melakukan pendekatan.


NB : gais maaf ya kalo ceritanya masih berantakan, semoga kalian suka sama ceritaku ini. inget ya ini cuma halu gak ada kaitannya sama kehidupan mereka.....enjoy bacanya gais.

to be continue....

The Real Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang