Pagi yang segar dengan embun masih menyelimuti pepohonan di Central Park. Orang-orang mulai bergegas menuju tempat kerja, sementara turis-turis mulai berdatangan hilir mudik didepan landmark kota ini yaitu Metropolitan Museum of Art.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di pinggir jalan, pedagang kaki lima mulai mempersiapkan dagangan mereka sambil bersiap menyambut pelanggan yang datang. Suara klakson mobil dan hiruk pikuk kegiatan pagi memenuhi udara, menciptakan suasana yang khas dari kota yang tidak pernah tidur. Central Park terletak relatif dekat dengan beberapa perkantoran di Kota New York, terutama di daerah Midtown Manhattan. Banyak pekerja kantor yang tinggal atau bekerja di sekitar daerah ini, sehingga Central Park sering menjadi tempat yang populer untuk berolahraga, bersantai, atau sekedar menikmati waktu luang di tengah-tengah kesibukan perkotaan.
Disini terdapat berbagai perusahaan dan organisasi yang memiliki departemen atau kantor yang berfokus pada teknik mesin. Banyak perusahaan teknologi, manufaktur, konsultasi, dan lainnya hadir di kota ini dan mempekerjakan insinyur teknik mesin serta profesional terkait. Termasuk kantor Abraham. Ia sangat menikmati hari-harinya yang sibuk, ia mencintai pekerjaannya dan cukup puas dengan kehidupan yang dijalaninya namun entah darimana sepi dan kegalauan yang tercipta malam tadi, ia terus berjalan menuju kantornya sambil memotivasi dirinya didalam hati.
" yes we can do it" ucapnya berulang-ulang seperti menghafal lirik lagu.
sampai tiba-tiba langkahnya terhenti karna sepasang kacamata hitam melotot padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" siapa kau?! tanya abraham
"Hai, aku adalah Dr.Ethan Carter aku perwakilan dari kantor pusat penelitian arkeologis antikythera rahasia sekitar sini" jawab Ethan pelan hampir berbisik
"penelitian antik...apa?" Abraham kebingungan
Dr.Ethan menggamit lengan Abraham dan mengajaknya berjalan memaksa Abraham mengikutinya.
"aku akan menjelaskan nanti, kami membutuhkanmu dan kami harap kau bisa membantu kami" ucap Dr. Ethan sembari menyeimbangkan langkah kaki mereka sesekali ia melirik kiri dan kanan seakan-akan ada orang yang akan menyergapnya.