04. Flashback II

2.6K 454 11
                                    

Ji-yong tersenyum saat melihat Carlo sedang tertidur di dalam sebuah ruangan kaca. Dia merasa bahagia karena bisa berada di sana. Dalam benaknya, jalannya menuju sukses semakin dekat, tidak peduli bagaimana pun caranya, yang dia pikirkan adalah sukses, sukses dan sukses.

"Nghhh~ hepas!!"

Ji-yong menoleh ke belakang, dia terkekeh saat melihat Lisa terus berontak. Dia segera mendekati Lisa yang sedang duduk terikat di sebuah kursi, bahkan mulutnya di bekap oleh sebuah kain. Seorang wanita yang duduk di sebelahnya hanya bisa tersenyum melihat Lisa, dia mencoba membuka pakaian Lisa tapi Lisa terus berontak.

"Ahu tidah mahu di tato! Hepashan ahu!!" Teriak Lisa.

"Lisa, berhenti berteriak." Ucap Ji-yong seraya melangkah menghampiri Lisa, "Tidak apa-apa, itu tidak akan sakit. Lihat, aku pun memiliki tato itu."

Ji-yong terkekeh seraya menunjukan tato kepala serigala di perut sebelah kanannya. Lisa menggeleng dan tetap mengatakan jika dia tidak mau, tapi Ji-yong segera membuka kain yang menyumpal mulut Lisa.

"Aku tidak mau memakai tato itu, LEPASKAN AKU!! AYAHKU DIBUNUH OLEH PECANDU NARKOBA! AKU TIDAK MAU MENJUAL NARKOBA!" Teriak Lisa.

Ji-yong tersentak, "Lisa, tenang. Jangan berteriak." Paniknya.

Teriakan Lisa membangunkan Carlo, tanpa menunda Carlo segera menyambar pistolnya lalu dia melangkah cepat menghampiri Lisa dan Ji-yong. Kehadiran Carlo membuat Ji-yong panik, tapi saat dia akan berbicara Carlo menyingkirkan tubuhnya lalu dia menodongkan pistol itu di kening Lisa.

"Jika kau mau bergabung di sini, kau harus membuat tato itu sebagai identitasmu. Jika kau tidak mau, aku akan membunuhmu!" Ancam Carlo.

Ji-yong gelagapan dan segera turun tangan, dia mencoba merayu Carlo dan Lisa sebisanya. Ancaman Carlo cukup memuat Lisa takut, tapi dia benar-benar marah dan benci pada semua keadaan yang ada. Dia terus menatap tajam pada Carlo, tapi dia tidak bisa berontak karena moncong pistol tetap ada di keningnya.

Karena tidak memiliki pilihan lain, terpaksa Lisa membuat tato itu. Persis seperti tato yang Ji-yong miliki, bahkan posisi pun sama. Sama-sama di perut bawah sebelah kanan.

Keesokan harinya...

Meskipun akhirnya Lisa membuat tato, tapi berontak ya Lisa membuat dia mendapat siksaan. Pakaiannya robek, bahkan wajahnya di penuhi oleh lebam. Seluruh tubuhnya terasa sakit, tapi dia tetap bergerak dan membantu para penjahat itu menyusun peti di atas bak mobil.

Lisa tidak tahu apa isi dari peti-peti tersebut, tapi selama dia mengangkat peti-peti itu, dia terus menoleh ke sembarang arah, dia mencari cara untuk melarikan diri karena dia benar-benar tidak mau ada di sini.

"Hey! Kemarilah.. Kita minum."

"Tsss~ Kenapa tidak dari tadi."

Lisa diam melihat dua penjahat berbincang lalu minum bersama, karena orang yang dekat dengannya menjauh dia mencoba memantau situasi, di rasa semua aman dia segera berjongkok di belakang mobil, dia menoleh ke sembarang arah sebelum akhirnya dia berdiri dan berlari begitu saja.

"Aku harus pergi dari sini, aku tidak boleh ada di sini." Gumam Lisa.

Tapi, tidak bisa semudah itu Lisa pergi. Seseorang yang berada di dalam mobil melihat kepergian Lisa, dia terbelalak dan langsung turun dari dalam mobil, setelah menyambar sebuah senapan dia segera berlari mengejar Lisa.

THE MISSION - JENLISA [G!P] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang