9. Hari yang lelah

40 5 1
                                    

Sehabis dari rapat Chanyeol ingin jalan-jalan sendiri tanpa di temenin sama sekertaris nya ia menyetir keliling seoul.

"Banyak perubahan" gumamnya sambil meminum kopi.

Saat sampai ditengah kota dijalan raya macet membuat Chanyeol malas akhirnya ia memutar mobilnya dan masuk ke sebuah jalan.

Areum baru keluar dari sekolah nya ia menenteng tas besar dan bekal nya ia memberi salam ke gurunya.

"Hati-hati ya areum kalo udh sampe rumah hubungi bu guru ngerti? Dan tetap nyalain gps biar papa sama bu guru tau kamu udh pulang apa blm" ucap gurunya di anggukin Areum.

"Anak pinter" ucap gurunya mengelus kepalanya

Areum berjalan menjauh dari sekolah ia berjalan sambil bernyanyi. Untung jarak Aprtemen dan sekolahnya tidak terlalu jauh.

Areum berjalan sampai ia sadar ada mobil yg mengikutinya dari belakang areum semakin cepat berjalan ia juga mengeluarkan ponselnya berjaga-jaga.

Baekhyun hampir menyelesaikan pekerjaan nya itu.

"Huaaa...capek banget ini ruangan apa apartemen ku" gumamnya ia melihat sekeliling ruangan yg bersih menurut Baekhyun.

Baekhyun duduk di sofa sana sambil memandangi setiap sudut kantor sampai ia salfok sama foto keluarga yg 'old money' dengan kepo Baekhyun mendekati foto besar itu.

"Woah...apa ini foto orang kaya?" Baekhyun bertanya-tanya sambil menggelengkan kepalanya.

"Apa itu si Chanyeol gila itu? Fix si ini dia lihat saja telinga nya kaya gajah ckck... tapi kecilnya lucu juga di gendong sama ibunya" kata Baekhyun

"Itu tuan park bukan" kata Baekhyun lagi.

Semua foto Baekhyun lihay hingga ia salfok dengan foto dimana dipojok ada dua orang pria yg satu memegang pinggang.

"Apa mereka gay?" Tanya Baekhyun

Baekhyun yg udh terlalu dalam pikirannya akhirnya memutuskan buat pergi agar ia tidak berpikir aneh-aneh.

"Semua udh selesai dan aku akan pergi" Baekhyun membawa peralatan dan keluar tapi ia di hadang sama sekertaris Chanyeol.

"Anda dilarang keluar sebelum tuan Chanyeol datang" kata sang sekertaris.

"Apa? Tapi ini udh jam makan siang" kata Baekhyun sedikit kesal.

"Ini perintah" jawab sekertaris Chanyeol lalu mengambil peralatan dari tangan Baekhyun.

"Masuklah sebelum hukuman mu bertambah" sekertaris itu pergi menjauh.

Baekhyun menatap kosong.

"Apa?!! Huaa...apa-apaan aku bukan pembantu" dengan kesal Baekhyun masuk ruangan itu lagi.

"Aku juga lupa ga bawa hp buat mantau Areum pulang" gumam Baekhyun duduk di sofa.

Di dalam mobil Areum senang ia bisa bertemu dengan om tanghulunya.

"Apa tadi kamu ketakutan?" Tanya pria di samping Areum.

"Eung... Areum takut kalo ada orang jahat" jawab Areum

"Kalo takut dmna ibu mu?" Tanya Pria itu.

"Areum ga punya ibu areum cuma papa" jawab Areum

Pria bermarga park itu terdiam ia merasa bersalah menanyakan tentang ibunya.

"Maaf aku gak bermaksud" kata Chanyeol

"Apa? Ibu? Areum sudah biasa" ucap Areum

"Samchun tanghulu ga boleh bingung...memang Areum ga punya mama yang ngelahirin Areum itu papa areum" kata Areum sambil melihat kedepan.

"Ha?!!" Bingung Chanyeol

Chanyeol langsung menggantikan topik lain.

"Hubungi papa mu agar dia ga khawatir kamu blm pulang" kata Chanyeol.

"Papa ga angkat telfon ku jadi yaudah" ucap Areum

Baekhyun berusaha membuka matanya ia sangat lapar dan ngantuk karena kelelahan.

"Ngantuk banget mana ruangannya sangat dingin" ucap Baekhyun

Baekhyun akhirnya memejamkan matanya.

Disebuah mall Areum diajak oleh Chanyeol karena chanyeol ingin membeli jam tangan karena jam tangan yg ia pakai sudah tua dan segera rusak.

"Kamu mau apa?" Tanya Chanyeol menggandeng tangan Areum

"Engga" jawab Areum

"Gpp biar samchun beliin" kata Chanyeol.

Areum mendongak melihat Chanyeol yg menatapnya.

"Aku akan berjalan-jalan ke aquarium sama papa... tapi papa ku ga punya mantel baru dia suka pake mantel yg rusak pdhl cuaca sudah mulai dingin" kata Areum

"Aku ingin beliin papa mantel yg tebal biar dia selalu hangat saat berangkat kerja" ucapnya lagi

"Apa kamu ingin beliin papa mu mantel?" Tanya Chanyeol

"Eung tapi aku masih nabung" jawab Areum

Chanyeol jongkok menatap wajah Areum.

"Samchun belikan mantel buat papa mu tapi jangan bilang itu dari samchun" kata Chanyeol

"Bener samchun?" Tanya Areum di angguki Chanyeol

"Sepertinya kamu sayang banget sama papa kamu sampe kamu ga mikirin dirimu sendiri...kamu juga sekarang pake jaket yg udara dingin masih masuk" ucap Chanyeol.Areum melihat Jaketnya

"Papa ku ingin membelikan yang baru tapi aku ga mau karena masih bisa dipakai" kata Areum.

"Mending kamu juga ikut beli yg tebal juga agar lebih hangat dan gak sakit" mata Chanyeol

"Sudah ayo... samchun traktir" kata Chanyeol lagi lalu berdiri. Areum tersenyum senang.

Jam menunjukam pukul 3:00 sore Baekhyun yg merasa udh ga ngantuk ia membuka matanya dan.

"HA!!!" kejut Baekhyun pasalnya di depannya ada wajah pria yg ia kenali

"P-pak Chanyeol" Baekhyun langsung berdiri menunduk kepalanya

"Enak banget ya tidur?" Tanya Chanyeol dingin

"Maaf pak...saya..." ucapan Baekhyun terpotong.

"Kenapa ayah ku memperkerjakan karyawan malas seperti ini" Chanyeol memggeleng geleng

"Maaf saya kelelahan" ciut Baekhyun

"Apa karena kelelahan kau seenaknya tidur?" Tanya Chanyeol dengan nada tegas.

"M-maaf s-saya ga bermaksud pak serius" ucap Baekhyun dengan nada gemetar.

Chanyeol melihat itu langsung membuang muka.

"Gak usah menangis di depan ku...sekarang ambil bungkusan itu lalu pergilah" ucap Chanyeol pergi keluar.

Baekhyun menatap meja yg ada bungkusan donat sama makanan lalu Baekhyun menatap chanyeol lagi yg sudah menghilang.

Di lorong Chanyeol melamun di depan cendela.

"Wajahny areum... benar dia persis  Baekhyun" kata Chanyeol.

Tbc

Starting a new beginning with you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang