Part 4 Who is He?!

114 25 10
                                    

Setelah pertarungan yang tidak ada habisnya, pria itu bersandar pada dinding dengan nafas berat dan tidak beraturan. Dia berhasil mengalahkan segerombolan orang itu seorang diri. Dalam pertarungannya dia bertindak sangat tenang, tidak terburu-buru. Setiap langkah yang dia ambil berhasil melumpuhkan lawan.

Orang-orang itu tergeletak di tanah tidak sadarkan diri. Meski begitu mata pria itu masih tajam dan penuh agresi menatap sekitar.

War yang sebelumnya sebagai manusia tak berguna ingin unjuk gigi. Mereka satu tim, yang mana harus bekerja sama dan membagi tugas. Dia akan membereskan sisanya, membereskan para pecundang di depannya. Ini adalah keahliannya, membuat orang kesal dan naik darah.

Mari kita lihat, apa yang bisa War Wanarat lakukan!!

War yang sebelumnya berada dibawah perlindungan pria itu kini melangkah maju, ingin lebih dekat melihat para pecundang itu. Kali ini pria itu membiarkannya, membiarkan War memuaskan keingintahuannya. Matanya beralih melihat orang-orang yang sudah tergeletak tak berdaya di depannya dengan datar.

War melihat pecundang-pecundang ini dengan penuh ejekan. Lalu beralih pada pria yang masih bersandar di dinding dengan penuh pujaan. Perbedaannya sangat kentara.

Melihat bagaimana pria itu mengalahkan para penjahat di depannya, nilai pria itu secara otomatis naik beberapa tingkat, mendekati sempurna. Tidak mengherankan dia langsung tertarik pada pria ini! Matanya memang bagus! Puji War pada dirinya sendiri.

War melihat sekeliling mencari sesuatu yang sekiranya bisa digunakan untuk menangani orang-orang yang tergeletak tak berdaya ini. "Oke mari kita bereskan hama hama ini!"

War berdecak tidak puas ketika tidak menemukan apa yang dia cari. Tidak perlu khawatir, War memiliki ide dan pemikiran yang agak diluar kebiasaan orang lain.

Buktinya sekarang, hanya karena tidak menemukan sesuatu seperti tali, War dengan mudah dan tanpa pikir panjang melepaskan pakaian orang-orang itu. Tidak lupa mengambil semua benda tajam yang berserakan di sekitar mereka.

Pria yang sebelumnya masih menstabilkan nafas dan menjaga kesadarannya beralih menatap orang yang sedari tadi mondar mandir tidak jelas di depannya. Pria itu mengerutkan dahi mencoba menebak apa yang ingin dilakukan War. Dia menatap dengan seksama semua gerak gerik War.

"Iuhhh...." Seru War dengan wajah jijik namun juga tertawa senang melihat hasil kerjanya. War membuat para penjahat itu telanjang hanya menyisakan celana dalam. Dia mengikat tangan para penjahat menggunakan baju sedangkan kaki menggunakan celana.

War mengeluarkan ponselnya untuk memvideo dan mengambil foto mereka semua. Membuat dokumentasi sejelas dan sebanyak mungkin.

Bodoh!

Itulah yang terbesit di benak pria itu ketika melihat War berdiri, bertepuk tangan dengan puas setelah berhasil menelanjangi para penjahat itu.

War dengan wajah senang menghampiri pria yang masih betah berdiri dengan bersandar pada dinding. "Bagaimana?! Bagus bukan?!" War mengangkat dagunya dengan bangga. Dari nadanya seakan meminta pujian.

War tidak terkejut jika pihak lain diam seribu bahasa. Tidak masalah selama pria ini tampan. Orang tampan bisa dimaafkan.

War menggoyangkan ponsel di depan wajah pria itu, menunjukkan apa yang ada di ponselnya. "Aku membuat video bugil mereka. Ini pasti berguna. Bisa digunakan untuk memeras juga!" Bisik War di akhir kalimatnya.

"Aku memang sangat cerdas!" War kembali memuji dirinya sendiri. Dia dengan sengaja berdiri di samping pria itu, berdiri saling bahu membahu.

Pria itu tidak bergeming dengan kedekatan mereka. War semakin berani dan tidak tahu diri untuk mencari kesempatan menggoda pria itu. Kegigihan menjurus ke tidak tahu malu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Mafia and His SniperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang