Part 3 My Type

229 39 9
                                    

Setelah memastikan wanita itu pergi dengan aman War berniat pergi juga. War tidak mungkin tetap tinggal, itu sama saja mencari kematian.

Malam ini dia tidak mendapatkan kesenangan apapun selain bertemu pria tampan itu. Sayang sekali dia tidak bisa berkenalan dengannya. Dari pembawaannya dan orang-orang yang mengikuti pria itu, sudah pasti dia bukan pria biasa yang bisa dia ajak bersenang-senang. Hampir saja dia lupa status yang dimiliki para pengunjung bar ini. Status mereka terlalu tinggi dan berbahaya.

War memilih berjalan tanpa tujuan. Dari pembawaannya terlihat santai dan masa bodoh tapi sebenarnya dia sangat memikirkan misi yang akan dia ambil dari Philip. Bukan hanya targetnya, tapi War perlu mempertimbangkan seorang Philip. Pria itu terlalu banyak tipu muslihat.

DesTaros...

War mendengar organisasi itu hanya sekali, ketika pertama kali menjadi Sniper. Ketika dia mencari tahu semua kelompok mafia kuat di Asia. Dan kelompok itu berada di urutan teratas, puncak rantai makanan.

Dari sekilas yang dia baca, kelompok ini paling berbahaya dan ditakuti. Mereka terlalu kuat sehingga tidak ada yang berani menyinggung kelompok ini. Pemimpinnya hampir tidak pernah tampil di publik. Tidak banyak orang tahu persis identitas sebenarnya.

Sejujurnya War cukup tertantang dengan misi ini. Yang membuatnya berpikir panjang adalah kerahasiaan targetnya. Cara orang itu menyembunyikan diri cukup mengkhawatirkan. Jelas tidak mudah mencari tahu identitas sebenarnya dari orang ini.

Setelah berjalan tanpa tujuan, War memutuskan pergi ke taman kota, kebetulan berada tidak jauh dari tempatnya. Meski sudah dini hari suasana sangat ramai. Seperti julukannya, kota ini tidak pernah tidur. Semakin malam semakin meriah suasana.

War memperhatikan orang yang berlalu lalang. Salah satu hal yang disukai War, berada di tempat ramai namun tidak ada orang yang mengenalnya.

Merasa cukup menjadi orang bodoh, War berniat kembali ke villa. Villa itu adalah fasilitas yang diberikan oleh kliennya saat ini. War memilih jalan memutar, setelah berada di tengah keramaian, dia ingin pergi ke sisi lain. Tempat yang terabaikan dan tersisihkan oleh gemerlap malam.

Di tengah jalan War menghentikan langkahnya. Perhatiannya tersita oleh suara aneh di gang sempit dan gelap di depannya. War menyipitkan matanya dan mencoba menajamkan pendengarannya. Sepertinya dia mendengar sesuatu.

Dengan langkah ringan War masuk ke dalam gang dengan rasa penasaran. Tidak sulit baginya untuk mengenali suara itu, itu adalah suara nafas seseorang.

Dari caranya bernafas sepertinya orang itu terluka? Apakah ada adegan pembunuhan disini? Pikirnya dalam hati. War bergidik sendiri dengan pemikirannya. Sepertinya dia melupakan jati dirinya sebagai pembunuh bayaran paling ditakuti.

War hanya iseng ingin tahu apa yang terjadi. Apa yang akan dia temukan di sekitar Club ini?! Sepertinya dia akan melihat hal menyenangkan.

Kedua kalinya War memilih masuk ke dalam situasi yang tidak seharusnya. Sebelumnya masalah wanita dalam club, dan sekarang... Mungkin karena moodnya tidak terlalu baik jadi War ingin terus mencari gara-gara. Di hari biasa, dia akan acuh tak acuh dengan masalah orang lain dan sekitarnya.

War mengikuti instingnya, dia masuk semakin dalam ke gang gelap itu. Nafas berat yang dia dengar sebelumnya sudah tidak ada lagi. War melihat sekitar namun tidak mendapati siapapun. Dia tidak mungkin salah mengenali suara. Dia sangat sensitif dengan hal-hal yang berbau perburuan.

Apakah orang itu sudah pergi karena menyadari kehadirannya?

Tidak menemukan apapun, membuat minat War menurun. Dia berbalik pergi. Belum ada beberapa langkah, dia merasakan pergerakan di sekitarnya. Kali ini lebih jelas dari sebelumnya. War menghentikan langkahnya. Melalui sudut matanya, dia memindai sekitar.

The Mafia and His SniperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang