Part 4. Adies mau jadi ibu

1.6K 8 0
                                    

Di sore hari yang cerah Adies tiba di rumahnya sepulang dari sekolah. Dengan hati yang ceria ia pun turun dari motor Scoopy kesayangannya lalu membuka pagar rumahnya yang terdengar bising. Saat Adies hendak menaiki motornya kembali, suara lembut khas wanita paruh baya menyapa Adies.

"Dies, baru pulang?" Tanya seorang wanita dengan ramah yang berasal dari samping rumahnya. Wanita itu bernama Sarah, tetangga Adies sejak belasan tahun yang lalu, yang kerap kali merawat Adies sejak kecil.

"Eh tante, iya nih baru pulang hehe, biasa nongki nongki cantik dulu" jawab Adies selagi bergurau

"Dies sini deh, tante sama om mau ngomongin sesuatu" ucap Sarah seraya tangannya mengajak Adies untuk masuk

Adies sedikit terkejut "bentar yakk Adies masukin motor dulu" jawabnya

Adies memasukan motornya kehalaman rumah, tanpa menyimpan tas dan perlengkapan sekolahnya terlebih dahulu, Adies segera berlari kecil menghampiri rumah Sarah.

"Halo om, tante" sapa Adies dengan ceria lalu masuk kedalam dengan santainya seperti rumah sendiri

Mata Adies terbelalak melihat berbagai macam cemilan di meja ruang tamu "aseek sengaja nih buat Adies?" Ujar Adies mengambil cemilan cemilan tersebut dengan serakah

"Hahahaha Kamu ini ya masih aja kaya anak kecil" ujar suara berat seorang laki laki sambil terkekeh, ia adalah suami dari Sarah, Herry namanya.

"hehehe ya maap, oh ya apa yang mau tante sama om biacarain?" Tanya Adies penasaran

Herry mengehela nafas panjang, sementara Sarah hanya menunduk, membuat suasana yang tadi ceria meredup dan tegang

"Ayoo kenapa si ko diem?" Adies semakin penasaran dan bingung

"Tante mau langsung to the point aja dies, kami ingin kamu memiliki anak sama om Herry" Ucap Sarah dengan suara bergetar

"Uhukk uhukk "  Adies terbatuk batuk saat mengunyah cemilannya karena kaget dan tidak percaya dengan apa yang di dengarnya

"Maksudnya apa si tan? Om? Adies ga ngerti" Adies dengan wajah kagetnya tak percaya dengan situasi ini

Herry lagi lagi mengehela nafas panjang, namun kali ini ia membuka suara "Dies, kamu tau kan kalo kami sudah 15 tahun menikah namun tak ada hasilnya juga, om dan tante sudah melakukan bayi tabung berkali kali namun selalu gagal, dan vonis terakhir dari dokter, Sarah tidak bisa mempunyai anak untuk waktu dekat bahkan entah sampai kapan"

"Makanya Dies, tante mohon banget sama kamu karena gak ada jalan lain, kami ga bisa percaya sama perempuan di luar sana, dan lagi prang tua mas Herry udah ngancam kami buat bercerai" jelas Sarah sembari menitikan air mata

Adies dengan wajah bingungnya duduk mendekati Sarah yang mulai menangis "tan mungkin Adies bisa aja, tapi Adies gamau lakuin hal yang nyakitin tante, tante dan om udah seperti orang tua Adies" ucap Adies sembari memeluk Sarah

"Ngga Dies, tante sama sekali ga sakit hati, justru tante mau minta maaf sama kamu karena tante kamu harus ngerelain masa muda kamu untuk mengandung"

Adies hanya terdiam di pelukan Sarah sembari menangis, mungkin ia tak ingin merelakan masa mudanya namun di dalam lubuk hatinya yang terdalam Adies memiliki hutang budi kepada mereka berdua yang telah merawat Adies sejak kecil, karena sejak dahulu ibu Adies memang tak menginginkan kehadirannya di dunia ini, membuat Adies terlantar dan bersyukur kala itu Sarah menemukan Adies kecil di rumahnya sedang menangis sendirian.

Sarah melepaskan pelukannya "Dies, kami akan jamin kehidupan kamu setelah melahirkan akan normal seperti semula, kalo kamu mau kuliah sampe keluar negeri pun pasti akan kami sanggupi, tante tau harga seorang ibu itu ga bisa dibayar dengan apapun, tapi kami janji akan memberikan yang terbaik buat kamu"

Adies hanya diam mengangguk, ia menerima takdir hidupnya jika memang harus seperti ini.

"Besok om anter kamu ke dokter ya untuk cek kesehatan dan masa subur" Ujar Herry

Keesokan harinya

Mereka telah sampai di dokter spesialis kandungan, setelah melewati berbagai fase pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa kesuburan Adies sangat bagus, dan masa suburnya jatuh pada hari kemarin dan meberikan jadwal masa subur Adies

"Harus banget sore ini ya" Adies bergumam dalam hati

Sepulang dari dokter Adies bergegas masuk rumahnya untuk beristirahat. Dan tak lama seseorang mengetuk pintu

"Tante?" Tanya Adies ketika melihat Sarah berada dalam rumahnya

"Dies, tadi tante udah lihat jadwalnya, di lakuin ya, kamu bisa ke rumah tante dulu" Sarah berucap dengan kikuk

Adies hanya mengangguk kecil, lalu berjalan mengikuti Sarah ke rumahnya

Saat masuk ke rumah Sarah dan Herry, ternyata Herry sudah duduk di kursi duang tamu menyambut Adies

"Eee mas, Dies, aku mau pergi acara dulu ya sama temenku, agak lama si sampe sore" Sarah beralasan agar ia pergi meninggalkan mereka berdua

"Iya sayang hati hati ya" ucap Herry mencium kening Sarah

Tak lama setelah itu Sarah pergi, menyisakan Herry dan Adies

"Maafin om ya Dies" ujar Herry lalu meraih tangan Adies menuju kamar

Penis Herry terlihat mulai menyembul, perlahan Herry mendekati Adies dengan gugup, namun Adis memberanikan diri untuk mencium Herry

"Om mhmmm" Adies mendesah kecil ketika Herry mulai meraba payudara Adies sembari melumati bibirnya

Laki laki 45 tahun itu sangat bersemangat melucuti pakaian Adies satu persatu, hingga akhirnya Adies telanjang bulat

Herry melumati puting Adies dengan ganas menciuminya dan menjilati hingga kebagian bawah nya yaitu klitoris

Adies mengelinjang "aaahh omm mhhmmm aaaa" adies mendesah dengan nikmat dibafengi dengan kocokan lidah Herry yang semakin cepat

"Om masukin ya sayang" ujar Herry sambil mengeluarkan penisnya yang gemuk itu dan perlahan memasukannya kedalam vagina Adies

"Ohhh Diesss memek kamu ohhh enak banget" ujar Herry menggoyangkan pinggulnya perlahan

"Omm aaahh omm enakk omm lebih cepet lagi aaahh" Adies semakin belimgsatan merasakan vaginanya ditusuk oleh laki laki yang sudah ia anggap seperti ayah sendiri

"diess kamu harus hamil ya, rasain nih kontol om ini ahhh" Herry mempercepat temponya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friendnefit (school sex with friend) || 18+ Bukan Untuk BocilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang