EMPAT

3.6K 109 0
                                        

Happy Reading 🤍

Zeandra memasuki lobi perusahaan Digital Boost Bandung.  Nama perusahaan itu terpampang besar di depan gedung modern yang tampak elegan.  Ini bukan kali pertamanya ia datang ke sini;  beberapa hari lalu,  ia telah mengunjungi kantor ini atas perintah Ardito,  atasannya di Digital Boost Jakarta,  untuk melakukan survei lokasi dan melihat-lihat lingkungan kerja.  Namun,  kali ini terasa berbeda;  kali ini,  ia datang sebagai karyawan baru.

Zeandra menghampiri meja resepsionis.  Seorang wanita muda dengan senyum ramah menyambutnya.  “Selamat datang di Digital Boost Bandung,  Zeandra.  Pak Rafa sudah menunggu di ruangannya.  Silakan langsung ke sana,”  ucap resepsionis itu,  suaranya ramah dan jelas.

“Oh,  terima kasih,”  jawab Zeandra,  suaranya terdengar sedikit gugup.  Ia tersenyum sopan dan bergegas menuju ruangan Rafa,  sesuai petunjuk resepsionis.

Sesampainya di ruangan Rafa,  ia disambut dengan senyum tipis dari Rafa.  Suasana ruangan terasa lebih santai daripada pertemuan mereka sebelumnya.  Rafa memperkenalkan Zeandra pada seluruh karyawan yang bertugas sebagai asisten pemasaran.  “Zeandra,  inilah tim asisten pemasaran kita.  Mereka akan menjadi rekan kerjamu di sini,”  ucap Rafa,  suaranya masih terdengar formal namun sedikit lebih hangat.

Zeandra tersenyum ramah.  “Senang bertemu dengan kalian semua.  Saya Zeandra,  asisten pemasaran dari Digital Boost Jakarta.  Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik,”  ucapnya,  mencoba untuk menciptakan suasana yang lebih akrab.  Ia berusaha untuk menghilangkan kesan canggung yang masih terasa.

Para asisten pemasaran memperkenalkan diri satu per satu.  Ari,  seorang laki-laki muda yang ramah,  mengatakan,  “Halo,  Zeandra.  Saya Ari.  Kalau ada yang perlu bantuan,  jangan ragu buat nanya ke saya.  Saya senang membantu!”  Ia tersenyum lebar,  menunjukkan keramahannya. 

Selanjutnya,  ada Dinda,  seorang wanita yang terlihat teliti dan profesional.  “Hai Zeandra,  aku Dinda.  Jangan sungkan untuk bertanya jika ada yang tidak kamu mengerti,”  ucapnya. 

Kemudian ada Budi,  seorang laki-laki yang terlihat humoris. 
“Selamat datang,  Zeandra!  Semoga kita bisa berkolaborasi dengan baik dan menghasilkan karya yang luar biasa!”  ucapnya sambil tertawa kecil.

Mereka semua terlihat ramah dan menyambut Zeandra dengan hangat.  Zeandra merasa lega dan senang dengan sambutan hangat dari rekan-rekan kerjanya.  Ia merasa optimis dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru dan membangun hubungan kerja yang baik dengan timnya.

“Hai,  Zeandra.  Kita ketemu lagi,  selamat bergabung ya,”  ucap Maya,  suaranya ramah dan hangat.  Senyumnya merekah,  menunjukkan keramahannya.  Zeandra masih ingat Maya;  mereka pernah bertemu beberapa hari lalu saat Zeandra melakukan survei lokasi kantor di Bandung atas perintah Ardito.  Pertemuan singkat itu telah meninggalkan kesan positif pada Zeandra.

“Iya,  Teh Maya.  Aku berharap bisa bekerja sama dengan baik di sini,”  jawab Zeandra,  senyumnya membalas senyum Maya.  Ia merasa senang bertemu kembali dengan Maya dan merasa sedikit lebih nyaman karena sudah ada satu orang yang dikenalnya di kantor baru ini.

Semua rekan kerja Zeandra menyambutnya dengan hangat.  Beberapa di antaranya,  seperti Maya dan Ari,  sudah mengenal Zeandra sebelumnya karena kunjungannya beberapa hari lalu.  Mereka berbagi cerita singkat,  menciptakan suasana yang akrab dan menyenangkan.  Suasana perkenalan yang awalnya terasa sedikit tegang kini berubah menjadi lebih cair dan nyaman.  Zeandra merasa diterima dengan baik oleh timnya.

A Journey Of Love (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang