Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.
Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!***
"Kemana saja tiga hari ini? Rumah mu bahkan kosong. Kau pergi bersama bibi Dami?" Lalisa menggeleng. Wajahnya masih terlihat datar, tidak terlihat ambil pusing dengan rentetan pertanyaan yang ditujukan padanya.
"Aku ada pekerjaan di California dan baru pulang tadi malam."
"Kenapa panggilan dan pesan ku tidak pernah dibalas?"
"Aku sibuk." Seokjin menatap Lalisa dengan tatapan yang kecewa. Sorot matanya agak redup, tapi pemuda itu tetap berusaha untuk sabar. Ia mengambil tangan Lalisa dan menggenggamnya lembut.
"Baiklah kalau begitu. Nanti pulang bersama ku ya?"
"Aku sedang lelah." Lalisa menarik tangannya dari genggaman Seokjin. Memilih untuk kembali memegang tali tas yang masih ia sampirkan di satu pundak.
"Aku sedang tidak ingin mendengar rengekan mu tentang sakit kepala atau masalah hidup mu yang itu-itu saja. Jadi tolong, menjauhlah. Hidupku sudah cukup melelahkan dan jangan menambahnya." kali ini ucapan Lalisa berhasil membuat Seokjin benar-benar kecewa. Sorot matanya berubah datar, bibirnya sempat menipis dengan rahang yang diketatkan. Namun kemudian Seokjin mengangguk. Tanpa mengatakan apapun, pemuda itu berbalik dan pergi meninggalkan presensi Lalisa yang masih menatap punggungnya datar.
"Menyedihkan."
***
Media Pictures for this part
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily Of The Valley
Novela JuvenilMencari kenangan yang berada di bawah tumpukan kesedihan dan luka tak akan pernah mudah untuk Lalisa lakukan. Ia berulang kali menyakiti dirinya sendiri hanya untuk mengingat beberepa keping memori bahagia yang bahka tak banyak jumlahnya. Seokjin, s...