thirteen~fucked up (blurb ver.)

35 4 0
                                    

 Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

***

"Maaf, jangan pergi." gerakan Seoyoung yang tengah melepas jaket dan sepatu sang putra pun terhenti saat gumaman lemah itu terdengar. Lagi-lagi ia mendengar hal sama dengan yang ia dengar kemarin malam.

"Maaf Lalisa. Jangan pergi aku mohon." Seoyoung yang awalnya membungkuk pun menegakkan punggungnya perlahan-lahan. Matanya terus fokus mengamati wajah sang putra yang terlihat tersiksa.

"Aku janji tidak akan mengeluh lagi, tapi kembalilah. Aku mohon." wanita paruh baya itu semakin terkesiap saat sebulir air mata meluncur dari sudut mata Seokjin hingga mendarat begitu saja di atas bantal. Ucapan Seokjin yang terseret-seret karena tak sepenuhnya sadar memuat keadaan menjadi lebih menyedihkan.

Setelah itu, tak lagi terdengar suara sang putra. Seokjin terlelap begitu saja setelah mengobrak-abrik perasaan ibunya karena apa yang ia ucapkan. Dengan perasaan yang semakin gusar, Seoyoung keluar dari kamar Seokjin. Wajahnya kehilangan rona dan kini tubuhnya terasa sangat lemas.

Sebuah suara notifikasi dari ponsel yang ia taruh di atas meja marble yang ada di dapurnya pun terdengar beberapa kali. Dengan langkah yang berat, Seoyoung berjalan kesana dan menarih ponselnya tanpa minat.

From Lee :
Namanya Lalisa, satu sekolah dengan Seokjin
Bisakah kita menemuinya bersama? Aku sungguh membutuhkan bantuan mu untuk mendapatkan maaf darinya

Ponsel di tangannya terjatuh begitu saja. Seoyoung semakin terpaku. Kini tubuhnya sepenuhnya menegang, matanya memerah dan rasanya mulai panas.

"Maldo an dwae." lirihnya lemah. Ketakutannya semakin membesar saat ini.

"Tidak boleh. Seokjin tidak boleh tau. Putra ku tidak boleh membenci ku, tidak boleh."

***

Media pictures for this part

Media pictures for this part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lily Of The ValleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang