Bencana Pertama

5.2K 9 0
                                    

Minggu pagi aku terbangun dengan sejuta pertanyaan. Apa yg sebenarnya dilakukan ibuku. Apa yang sebenarnya terjadi.
" nak bangun udah siang" kata ibu ku diluar kamar
" udah bangun ini bu" jawabku dalam kamar
" kalo sarapan ada dimeja makan ya ibu dan bapak mau ke pasar" kata ibu
" iya bu " jawabku
Hari ini rasanya malas sekali mau ngapa ngapain. Pikiranku masih tidak tenang. Sambil nunggu si dodo sama dedy datang aku mainan hp sambil rebahan. Aku coba ngajak samsul untuk ikut mancing. Tapi dia katanya tidak bisa karena masih ada urusan. Akhirnya aku pun mandi dan setelah itu aku sarapan masakan ibu. Tak lama kemudian 2 orang teman ku ini muncul . Dari luar rumah mereka kompak berteriak " jak jaka jadi mancing nggak"
" jadi lah bro bentar aku habisin makan ku dulu " jawabku sambil makan
Masuk lah dulu" tambah ku
Seperti biasan mereka langsung nylonong masuk .
" jak nanti bawa air dinginya aku lupa" kata dedy
" iya ambil aja dikulkas" jawabku
Selepas itu kami siap siap membawa barang bawaan. Aku juga bawa 2 joran.
Kami bertiga berangkat menggunakan motor dodo. Bonceng bertiga menuju sawah. Jaraknya cukup dekat dengan rumahku. Setelah sampai kita pu jalan menuruni sawah menuju dam di kali itu.
Eh si samsul nggak ikut" tanya dodo
Kayanya ada urusan do " jawabku
Hari ini kita lomba ya yang dapat ikan banyak siapa " kata dedy
Terus yang menang dapat apa donk" aku dan dodo berkata
Dan kita bertiga sepakat yang menang akan dikerjakan pr nya sama yg kalah
Semua sudah deal. Saat sampai dikali kami mencari spot mancing sendiri sendiri.
Hari ini mungkin kita bertiga agak sial. Dari pagi hingga mau sore tak ada satu pun ikan yang tertangkap. Akhirnya sekitar jam 16.30 kita memutuskan untuk pulang saja dengan tangan hampa. Dodo dan deddy mengantarku sampai depan pagar.
Nggk mampir dulu gaes?" Tanyaku
Nggk ah udah sore dicariin emak nanti " jawab mereka
Mereka pun langsung tancap gas menuju rumah masing masing.
Aku pun langsung menuju kedalam rumah. Ku taroh dulu pancing ku disamping rumah. Lalu aku cuci tangan dan bergegas masuk rumah. Saat itu pintunya tertutup. Kubuka pelan pintu itu. Dan betapa terkejutnya saat aku membuka pintu itu. Rasanya seperti tersambar petir. Seolah duniaku berhenti. Aku bahkan tak bisa berkata atau pun menggerakkan tubuh ini.
Didepanku ada ibu ku yg berdiri dengan menggunakan kaos putih ketat hingga terlihat samar tonjolan putingnya. Dan tak biasa juga ini ibu ku memakai rok mini yg membuatnya begitu sexy. Dengan posisi tangan yg terikat dibelakan. Matanya tertutup kain dan mulutnya juga tersumpal sesuatu yg membuat suara ibu ku tidak jelas.
"Emm mm ergh emm" kudengar rintihan ibuku. Pinggulya juga bergerak" pelan seperti ada sesuatu.
Dalam hatiku berkata ada apa ini. sebenarnya. Kenapa ibuku begini ? Siapa yang melakukan ini?
Melihat situasi ibuku yg saat ini membuat penisku tegang. Aku juga bingung mau berbuat apa. Sampai saat ibu ku menekik agak keras dengan suara yg gak jelas karena mulutnya masih tersumpal.
"Arrghhhhh" terlihat cairan keluar dari slangkang ibuku. Ibuku pun terjaruh berlutut didepan ku dengan kepala yg menegadah kedepan.
Aku pun lekas menolong ibu. Ku hampiri ibuku kubuka ikatan di tanganya. Lalu ku buka penutup mata dan ku tari kain yg menyumpal mulut ibu ku ternyata itu adalah cd pria. Tubuh ibuku bergetar dan masih merintih lagi " ahh ahh owch ahhh"
Lalu ibu memelukku sambil berkata
"Maafkan ibu na"
" ibu kenapa ada apa bu" tanyaku penasaran
" nggk papa nak ibu gak papa" katanya
" siapa bu yang melakukan ini" tanyaku lagi
" nggk papa nak. Udah ibu mau beres beres dulu" jawab ibu
Dengan jalan sempoyongan ibu menuju dapur. Aku pun menjadi semakin bingung dan penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Dan ku lihat ternyata bapak lagi tidur di sofa. Apa bapak tidak tahu?
Aku pun masuk kekamar dengan sejuta pertanyaan. Pikiranku menjadi sangat kacau dengan kejadian ini. Tapi disamping itu perasaan ini tidak bisa dibohongi bahwa diam diam aku malah menikmati melihat ibuku seperti itu. Menjadikan ku berfantasi liar.
Saat aku menuju kamar mandi aku melihat ibu sudah bergati pakaian. Dia sekarang sedang memasak untuk makan malam. Beberapa saat berlalu akhirnya kita kumpul di meja makan untuk makan malam. Ku lihat ibu ku ekspresinya juga biasa aja. Seperti tidak terjadi apa apa. Sesekali juga ngobrol manja dengan bapak. Dengan melihat ibu ku makan dengan lahapnya aku jadi terangsang karena membayangkan kejadian tadi sore.
" ada apa sayang" tanya ibuku yg mengagetkanku
" eh nggk ada bu" jawabku
" kamu ada pr nggk besu sekolah kamu main mulu kerjaannya" cletuk bapak ku
" iya pak udah ngerjain kok" jawabku sambil makan
Dengan rasa penasaran aku memandangi wajah ibu ku lagi. Walaupun aku tidak menemukan jawabannya. Selesai makan seperti biasa aku langsung masuk kabar. Aku menjadwal untuk sekolah besuk. Lalu aku mainan hp seperti biasa. Sekitar jam 21.00 aku mulai mengantuk dan tidur.
Entah apa yg terjadi batinku dalam hati. Aku pun terlelap sesaat sampai terbangun sekitar jam 00.30. Saat itu aku pengen buan air kecil. Aku pun keluar kamar menuju kamar mandi. Setelah buang air kecil aku merasa lega. Aku pun segera kembali menuju kamarku untuk melanjutkan tidurku. Ku lihat kamar ibu ku sedikit terbuka. Saat sedang mau merapatkan pintunya aku dengar suara rintihan. Karena penasaran aku pun mengintipnya. Karena tidak begitu jelas aku pun sedikit membuka pintu itu. Ternyata bapak sudah lelap tidurnya. Dalam hati mana ibu kok nggak ada di kasur. Kudengar lagi rintihan itu sepertinya dari ruang tamu. Lalu aku menuju ruang tamu dan benar saja. Ibuku ada di sini. Seperti disambar petir untuk kedua kalinya di hari ini. Aku mencoba berjalan pelan menuju ibu ku. Lagi lagi aku tak bisa mempercayai apa yang aku lihat ini. Terlihat ibu sedang ngangkang di atas meja ruang tamu. Dengan posisi tangan dan kaki diikat jadi satu. Kulihat dengan jelas vibrator itu menancap di kemaluan ibu yg lebat bulunya dan membuat pinggul ibu sedikit bergoyang". Aku tak percaya apa yang ku lihat ini. Siapa yang memperlakukan ini pada ibuku? Kulihat cd ibu dipakekan di muka yg membuat ibu ku seperti pelacur saja.
Ku lihat juga cairan putih yg membasahi cd itu.
Ahh ahh ahhh ahh ahh" suara itu terdengar semakin keras saja
Membuat ku semakin horny. Aku tak bisa membohongi bahwa saat ini aku sangat horny sekali. Penisku menjadi keras dan tegang sekali. Rasayanya pengen banget aku entotin ibuku ini yg posisinya kayak gini. Tapi saat ini akal waras ku masih bekerja. Aku pun segera menolong ibuku. Ku lepas vibrator itu yg membuat cairan putih banyak keluar dari kemaluan ibu. Kubuka semua ikatan di tangan dan kaki ibu. Ku lepas cd yang ada dikepala ibu. Ku lihat ibu ku hanya menutup mata dan ter enga enga. Sepertinya ibu sangat kelelahan
Siapa bu yang melakukan ini" tanyaku
Ibu ku hanya diam sambil mengatur nafasnya.
Kutanya lagi " siapa bu pelakunya"
Maaf in ibu sayang.. maafi in ibu" hanya itu yang keluar dari mulut ibu
" sebenarnya apa yang terjadi " tanyaku penasaran
" gak papa nak" kata ibu sambil bangun dia pun memakai lagi cd dan bra nya yg tersebar di bawah lantai. Lalu memakai daster lagi.
" tolong sayang ambilin minum" pinta ibu
Tanpa berkata aku pun pergi kedapur mengambil segelas air putih
" nih bu airnya " aku memberikan ke ibu
" makasih sayang" jawab ibu
Dia pun minum sampai habis. Setelah itu ibu hanya duduk terdiam. Aku pun juga masih menemani ibu ku.
" tidak usah bilang apa apa ke bapak ya sayang" ibu ku baru memulai pembicaraan
" enggak bu.. tapi sebenarnya ada apa ini bu " tanyaku penasaran
" nggk papa nak " kata ibu yg tiba tiba tanganya memegan slangkangku
" ihh kamu tegang ya sayang" kata ibu menggodaku
" ih apa sih bu " aku berusaha menjauhkan tangganya
" masa kamu lihat ibu dilecehkan seperti itu malah tegang hmm" ibu menghardiku dengan nada rayuan
"Ah ibu tau ahh" aku pun malu dan lari kekamarku.
"Hihihi" kudengar tawa ibu.
Didalam kamar jantung ku terpacu kencang membayanhkan apa yg terjadi tadi. Aku merasa horny sekali. Akhirnya aku lepas celanaku dan aku kocok penisku. Gila.. ibu ku kujadikan bahan fantasiku. Tak lama kemudian cairan putih keluar dari penisku. Aku pun merasa lega dan ku lap dengan cd ku. Karena sudah merasa lelah aku pun tertidur.
Hari sudah berlalu. Pagi itu seperti biasa rutinitas ku. Cuma fokus ku sekarang pada ibu. Bencana besar terjadi kemarin tapi ku lihat ibu ku ekspresinya biasa aja. Seperti tidak terjadi apa apa. Aku pun mencoba untuk melupakannya.
Kujalani hari ku seperti biasanya. Meskipun pikiranku sedang kemana mana. Aku mencoba untuk fokus belaja disekolah. Saat itu pada saat istirahat sekolah. Aku ingin ke wc sekolah. Aku pun agak berlari karena mules sekali rasanya perut ini. Masih didalam toilet ku dengar didepan ada suara si samsul.
" kalian mau tau nggak" kata samsul
" apa sull " suara dodo
" coba lihat ini hhe " kata samsul
" hah!!" Beneran itu
" njirr gw nggk nyangka sul" kayak suara dedy
" lumayan dapat mainan baru " kata samsul
Aku yg masih ditoilet mencoba menguping pembicaraan mereka. Dalam hati ku mainan baru apa ini yang di maksudkan samsul
" kapan kapan lah aku diajak main sul" suara dodo dan deddy kompak
" gampang lah soal itu. Yg penting kalian jangan omong kesiapapun soal ini" tegas samsul
" siap boskuu.." jawab mereka
" ayo kita makan dah laper aku" ajak dedy
" oke gas" kata samsul
" ingat ya ini rahasia" tambah si samsul
Mereka pun sepetinya sudah meninggalkan toilet. Membuat ku penasaran saja sebenarnya apa yang mereka omongkan. Rahasia apa yang mereka sembunyikan. Tapi aku juga tidak terlalu memikirkan karena aku pikir pasti nanti juga dikasih tau juga.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Apa mainan yang dimaksud samsul?
Rahasia apa yang mereka sembunyikan?

Keluarga BencanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang