↜↜↜
•••Alan melempar berkas-berkas yang diberikan oleh sekretarisnya dengan sangat frustasi. Alan memijit pangkal hidungnya dan berakhir mengacak-acak rambutnya.
“ Kenapa satu-persatu investor menarik investasi mereka?! Apa yang kau lakukan sampai ini tak terurus seperti ini?!” Ucap Alan dengan marah.
“ Tuan, setelah Anda bercerai, perusahaan utama juga memutus hubungan dengan perusahaan ini. Tidak menunggu lama, para investor yang mendengar kabar ini langsung memutuskan menarik investasi mereka.” Sekretaris Alan menjeda ucapannya.
“ Perusahaan ini tanpa tunjangan dana dari perusahaan utama sangat riskan akan kebangkrutan. Apalagi setelah tau perusahaan utama yang dipimpin oleh Tuan Aaron melakukan partnership dengan perusahaan Brand Eil. Tentu saja para investor dari sini akan melakukan investasi ke perusahaan utama yang jelas lebih menguntungkan.” Lanjut Sekretaris Alan.
“ Perusahaan utama Allen bekerja sama dengan Brand Eil? Apa kau bercanda?!” Balas Alan semakin murka.
“ Saya tidak bercanda, Tuan. Anda tahu bahwa Brand Eil dipimpin oleh mantan istri Anda sendiri, kemungkinan ini memang rencana dari Nona Elena.” Ucap Sekretaris Alan.
“ Jadi dia menggunakan kekuasaannya sekarang? Elena, kau sangat pengecut karena berani bermain dengan kekuasaanmu. Sial! Kau boleh pergi. Aku akan menemui Elena.” Alan mengepalkan tangannya dengan begitu marah.
Sekretaris Alan keluar dari ruangan bossnya itu. Ia langsung pergi ke ruangan kerjanya lalu berdiri di dekat jendela ruang kerjanya. Tangannya yang dimasukkan ke saku celananya mengeluarkan benda pipih persegi dari sakunya dan menekan kontak seseorang.
“ Nona, bajingan itu akan menemuimu dirumahmu. Siapkan dirimu untuk berdebat, dia akan membuat keributan lagi.” Ucapnya.
‘ Baiklah, aku akan menunggunya. Terimakasih karena sudah membantuku, Derry. Setelah ini temui aku di Brand Eil, dan kembalilah menjadi sekretarisku.”
“ Baik, terimakasih, Nona.” Derry tersenyum setelah mematikan sambungan teleponnya.
•••
Dokter Dean menyapa adik iparnya saat bertemu untuk konsultasi penyakit jantung yang diderita oleh istri adik iparnya. Dokter Praga, adik ipar Dokter Dean. Sudah lama tidak berjumpa, mereka memilih minum kopi bersama di kafetaria rumah sakit.
“ Istriku baik-baik saja sekarang, kan?” Tanya Dokter Praga.
“ Jantung barunya beradaptasi dengan baik, kondisi adik ipar sekarang jauh lebih baik.” Jawab Dokter Dean.
“ Terimakasih karena sudah menangani Zahra. Oh iya Rayyan sudah wisuda kan? Apa dia sudah pulang?” Tanya Dokter Praga.
“ Sudah, kemarin sampai di sini. Bukannya pulang malah menginap dirumah adiknya.” Jawab Dokter Dean dengan kekehan ringan.
“ Adiknya?” Dokter Praga tidak tahu adik yang dimaksud Dokter Dean.
“ Astaga, kamu tidak ingat? Pasien yang sering kakak ceritakan. Benar, Rayyan sangat dekat dengannya bahkan Ibu dari pasien itu sudah seperti Ibu angkat Rayyan. Mereka sangat murah hati.” Dokter Praga selalu memperhatikan Dokter Dean yang begitu bangga saat menceritakan pasiennya yang satu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masterpiece
RandomTransmigrasi book 3 Akhirnya Harrendra meninggal diatas ranjang pesakitannya. Empat tahun melawan penyakit tumor telah merenggut sebagian besar waktu berharganya diusia 18 tahun. Namun sepertinya Tuhan masih begitu baik dengan Harrendra. Walaupun d...