24. Dark Side

1.4K 168 10
                                    

☘︎☘︎•••☘︎☘︎

       Senja menatap Eugene yang tertidur, hanya ada dirinya dan Eugene disana. Leher Eugene memar dan ada beberapa luka yang ditimbulkan oleh goresan kuku Sevia.

       “ Dia melukai kulit halusmu. Apa kamu pernah marah dan berpikir untuk membalasnya lebih parah?” Tanya Senja sembari memainkan surai hitam Eugene.

        “ Tenang sayang, kakak yang akan membalas dia. Dia harus membayar banyak untuk ini. Bahkan kehancurannya bukan apa-apa.” Imbuh Senja.

       Sudah sejak dua jam yang lalu Senja memperhatikan Eugene yang tertidur. Dokter mengatakan jika luka Eugene tidak parah namun saturasi oksigen Eugene rendah sehingga anak itu kesulitan bernafas saat datang. Penanganannya cepat sehingga kondisi Eugene sudah mulai stabil.

      Tidak lama, pintu ruangan itu terbuka, Elena datang bersama Angkasa. Elena langsung menghampiri Eugene dan bertanya pada Senja, apakah putranya baik-baik saja?

      “ Senja, apa kata dokter?” tanya Elena.

      “ Lukanya nggak parah Tante, cuma perlu dirawat dengan baik supaya nggak infeksi. Tapi saturasi oksigennya rendah, makanya dokter Dean pakaikan masker oksigen. Sekarang udah lebih baik.” Jelas Senja.

       “ Baiklah. Terima kasih ya Senja, makasih karena sudah mau bantu Tante.” Elena menepuk bahu Senja.

       “ My pleasure, Tante. Tapi, sekarang Senja harus pergi sebentar, ada urusan perkerjaan. Tante ditemenin Papanya Senja dulu gak apa-apa.” Senja akhirnya pamit pergi, ada urusan mendadak yang harus dia kerjakan.

       “ Ohh Tante gak apa-apa kok sendiri, nanti sepulang sekolah juga kakaknya Eugene kesini. Papa kamu juga nanti agendanya terhambat kalau nemenin Tante disini.” Balas Elena.

      Senja tersenyum lalu menjawab, “ Papa hari ini memang gak ada agenda kerja. Papa mumet kerja terus jadi hari ini free dulu. Papa disini, nanti Senja kesini lagi kok.”

      “ Yaudah, Senja hati-hati dijalan ya. Sebagai ucapan terima kasih Tante, kalau Eugene sudah boleh pulang kerumah, ayo makan malam dirumah Tante. Tante yang masak spesial.” Senja mengangguk dengan senang, Elena juga sangat senang dengan respon baik Senja.

      “ Tante aku pamit. Papa jangan kemana-mana, kalau Senja balik kesini terus Papa hilang, ku kunci gerbang rumah.” Elena tertawa melihat perbedaan nada suara Senja saat berbicara dengan Angkasa.

•••

       Senja memasuki ruangan itu setelah dipersilahkan oleh seorang sekretaris. Senja akan bernegosiasi dengan seseorang. Senja tersenyum dan menjabat tangan seorang pria tua yang juga merupakan pimpinan dari perusahaan Grace.

       “ Sudah lama tidak berjumpa, Nona Senja. Kapan kamu pulang dari Sweden?” Tanya Tuan Grace.

      “ Aku kembali sudah satu bulan yang lalu, namun ada sedikit kecelakaan kecil, jadi aku belum sempat bertemu kolega bisnis, Papa.” Balas Senja.

      “ Kecelakaan kecil? Apa sekarang kamu sudah baik-baik saja?” Tanya Tuan Grace lagi.

      “ Tentu saja, perempuan gila mana yang sakit berlama-lama. Oh iya Tuan, bagaimana dengan kabar Hazel? Aku dengar dari berita yang sekarang sedang panas-panasnya, Hazel dirundung oleh kakak kelasnya.” Senja tahu bagaimana Keluarga Grace merawat Hazel sebagai satu-satunya cucu laki-laki dikeluarga itu.

MasterpieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang