Seorang lelaki sedang berdiri di ujung roftoop sekolah. Disana terlihat sangat indah dengan langit yang berwarna oranye ke merah-merahan. Dibawah sana sangat sepi karena hari itu sudah sore.Lelaki itu merasa kepala nya berisik oleh kata kata ayah dan ibu nya. kata-kata itu selalu gentayangan di kepala ia.
"Apa-apaan kamu nilai mu cuma 90? emang sesusah itu dapet 100? Nathan argantara jawab." tanya lelaki itu dengan wajah marahnya ia melempar kertas ujian itu.
"kayak nya kamu perlu dihukum ya." ucap wanita yang tak lain tak bukan ia Ibu nya. dia mengatakan itu sambil mengusap punggung ia dan tersenyum.
dia masih berdiri di pinggir roftoop itu masih memikirkan ia akan terjun atau tidak. Setelah mengingat semua kenangan kenangan yang membuat ku seperti ini lelaki itu hanya ingin pergi dari dunia ini.
"woi ngapain lo!" sentak seorang gadis sedang merokok itu ia langsung menghampiri lelaki itu. Lelaki itu tak merespon apapun.
Dengan cepat gadis itu langsung menarik tangan lelaki itu. "lepasin aja."ungkap lelaki itu.
"sengklek ni orang, kalau gue tersangka pembunuhan gimana anjir" ungkap gadis itu yang sedang kesusahan memegang tangan lelaki itu. Akhirnya lelaki itu selamat tanpa luka.
Gadis itu terlihat ngos-ngosan "lu berat banget, diet sono"
"gak ada yang nyuruh lu bantuin gue."
"anak siapa si lu, udah ditolongin gak bilang makasih" gerutu Jenna.
"makasih." jawab singkat lelaki itu.
"gitu dong, good boy."ujar Jenna ketawa kecil, ia mengacak ngacak rambut lelaki di sebelah nya itu.
"mau rokok?" tanya Jenna sembari mengeluarkan rokoknya.
"gue gak ngerokok." ucap lelaki, mata ia terlihat kosong.
"Lo nathan kan?"tanya Jenna yang daritadi baru sadar lelaki itu Nathaniel argantara.
"iya." jawab Nathan singkat.
"Lo kenapa, ada masalah?"
"enggak ada jangan peduli in gue, kalau mau ngerokok jangan disekolah."
''nih orang kok ngeselin juga ya." batin nya.
"salken gue je-" ucap ia terpotong karena melihat lelaki disebelah nya pergi tanpa mengatakan apapun.
"gue Jenna Rebecca, Kalo ketemu gue jangan lupa sapa aja!" teriak Jenna yang berlari ke arah Nathan.
nathan tidak membalas perkataan Jenna. ia berlari dengan cepat meninggalkan gadis itu.
"gue ga pantas buat dekat sama seseorang. gue juga gak layak buat ditolong. orang pasti percaya gue baik baik aja." ucap nathan dalam hati.
"cowok yang menarik." ujar Jenna sambil menyeringai kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The bad and good
FanfictionSeorang lelaki sedang berdiri diujung rooftop, dengan kondisi kepala yang sakit karena ucapan dari orang tuanya. Tidak sengaja seorang gadis baru saja datang ke rooftop,dia terkejut apa yang dia lihat, OMG ternyata percobaan bunuh diri. Bagaimana ke...