"Selain suka bolos, suka ngomong kasar. lo hobi banget ngerokok ya?"Ujar lelaki yang langsung mengejutkan Jenna.
Jenna tertangkap basah, menurut nya lebih baik ditegur oleh osis atau pembina OSIS dari pada ditegur oleh pujaan hatinya itu. Ya betul lelaki itu Nathaniel. Jenna langsung panik dan langsung melempar rokok nya dan langsung menginjak nya.
Jenna hanya diam membisu setelah melihat nathan berjalan perlahan ke arah Jenna. Nathan benar-benar duduk disampingnya.
Pikiran Jenna langsung tak karuan."Malu banget sampe pengen jungkir balik astaga ya tuhan."batin Jenna.
"kenapa suka banget sama rokok?"tanya Nathan.
"loh siapa yang ngerokok, salah liat kali lu." jawab Jenna dengan muka sok polos nya.
"Gak usah bohong Jen"Nathan menatap tajam kearah Jenna.
"Oke oke, fine gue ngaku."Jenna ditatap seperti itu langsung tak bisa mengelak lagi .
"Jangan ngerokok lagi ya?" Nathan memandangi Jenna dengan senyumnya yang sangat manis.
"SIALAN NIH ORANG BAHAYA BANGET"batin Jenna.
"Apa gue cium aja ya?"batin Jenna.
"Lo bukan siapa siapa gue, jangan atur gue."ujar Jenna membuat lelaki di sebelahnya terdiam sejenak.
"sorry gue cuma khawatir sama lu."jawab Nathan dengan bibirnya mengerucut.
"LO? KHAWATIR SAMA GUE??" sentak Jenna.
"iya, gue khawatir banget sama lu takut lu mati gara gara hal kayak gitu." ucap Nathan.
"Lu kali yang mau mati. jangan khawatirin gue, khawatirin diri lo sendiri." Ia memalingkan wajahnya ke arah langit.
"Tapi lu jangan mati dulu lah segede apapun masalah lu jangan mati dulu pokoknya." Jenna tiba-tiba berdiri didepan Nathan.
"Ga janji haha, tapi emang kenapa?"Jawab nathan ketawa kecil.
"Sebelum mati harus pacaran dulu sama gue minimal sebulan atau setahun juga boleh"celetuk Jenna.
"Ga ada hubungannya Jen."ucap Nathan bingung dengan perkataan Jenna itu.
"Ada hubungannya. Lo ga perlu tau, sut."ujar Jenna sambil mendekatkan telunjuknya ke bibir nathan
"Nat mau pacaran sama gue gak? gue bisa masak bisa menjadi pacar yang kuat yang selalu ada saat lu ada masalah, janji deh gue."pinta Jenna.
"Jelek banget" ucap nathan.
"APANYA YANG JELEK?" Jenna terkejut dengan ungkapan Nathan yang membuat ia hanya ingin menghilang dari bumi. Ia sudah menurunkan gengsi nya malah dijawab begitu saja.
"Ngajak pacaran lo jelek banget" ucap Nathan ingin mengoreksi.
"gini nih" Nathan berdehem.
"Jenna rebecca, will you be my girlfriend?" Nathan berbisik ke arah telinga Jenna. langsung membuat muka Jenna pipi merona.
"yes, i will Nathaniel argantara." Jenna mendekat ke arah muka Nathan. Nathan terkejut dengan perlakuan Jenna itu ia langsung memalingkan wajahnya.
"Karena kita udah pacaran jadi kita harus sama sama terbuka ya?"pinta Jenna.
"Gue gak janji Jen, sorry ya" ujar Nathan memegang tangan Jenna dengan lembut.
"Yaudah gue juga gabakal ngomong ngomong kalau ada masalah, mau ngambek aja gue."Timpal Jenna membuat Nathan ketawa ngakak.
"Gue juga usahain terbuka sama lu." ujar Nathan.
"Gitu dong effort, hehe." Jenna tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The bad and good
FanfictionSeorang lelaki sedang berdiri diujung rooftop, dengan kondisi kepala yang sakit karena ucapan dari orang tuanya. Tidak sengaja seorang gadis baru saja datang ke rooftop,dia terkejut apa yang dia lihat, OMG ternyata percobaan bunuh diri. Bagaimana ke...