CHAPTER 5

900 42 15
                                    

Sebelum baca/scroll jangan lupa vote

Kalo rame gua usahain up tiap hari 😗

Part kali ini akan sedikit panjang, bonus sedikit karna mau bulan puasa☺️

Happy reading!!

.
.
.

                                   ***


"BANGUNNNN WOYYY"

"Lima menit lagi Bun"

"Apaa apaan Bun?,dikira gua emaknya apa.BAUNGUN NATA NANTI KITA TELAT "teriak Arkan,mencoba membangunkan nata.arkan datang ke sini karna semalam nata bilang dia akan nebeng ke  sekolah bareng dirinya,alesan karna males bawa motor.

"Berisik ikh masih pagi udah teriak ke toa untung ni kamar gue kedap suara"

"Bacot banget udah untung gua bangunin,buruan mandi kita telat nanti gua ga mau di hukum ya."ucapnya panjang lebar

"Iya-iya sabar Napa si ,udah ke emak-emak aja "lanjut nata dalam hati sambil mengambil handuknya lalu pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Sambil nunggu nata mandi Arkan duduk di pinggir kasur sambil memainkan ponselnya.

Namun Arkan merasa ada yang memperhatikannya,di setiap sisi penjuru kamar nata. Bener atau mungkin hanya perasaan Arkan saja.

Tak lama nata keluar dengan seragam sekolahnya yang melekat di tubuhnya.lalu nata berjalan menuju meja belajarnya memasuki buku-buku yang ia akan bawa nanti.

"Emm Nat"panggil Arkan

"Hmm"dehem nata yang sibuk memasukan buku-bukunya.

"Lu ga ngerasa aneh gitu sama ni kamar"

"Aneh gimna,kamar gua gapapah tuh"

"Bukan itu maksud gue,lu ga ngerasa kaya di perhatiin gitu"ujar Arkan sambil melihat sekeliling kamar nata.

Nata yang mendengar itupun berbalik menghadap ke arah Arkan. Nata terdiam sejenak

"Mungkin cuman perasaan lu aja kali,"ucap nata berbalik lagi mengemasi barang-barangnya,Arkan terdiam mendengar ucapan nata.
"Apa benar cuma perasaan gua aja ya"ujarnya arkan dalam hati.

"Ayo katanya ga mau telat"ucap nata yang sudah rapih dan siap untuk berangkat ke sekolah lalu ia menatap Arkan yang sedang melamun.

"WOY "teriak nata di depan muka Arkan.

"Shiaa"umpat Arkan terlonjok kaget,ia sadar dari lamunannya

"Ayoo kenapa jadi ngelamun, lu mau telat"ucap nata.
Arkan menggelengkan kepalanya.

Mereka pun keluar dari kamar,menuju lantai bawah di sana sudah ada bunda nata, sepertinya ayahnya sudah pergi ke kantor.

"Sini sarapan dulu baby boy"ujar bunda alettha menyuruh nata dan Arkan untuk sarapan pagi.
"Lagi heyyy aku ini udah besar loh Bun bukan anak kecil lagi pake di panggil baby boy segala mau di taro di mana muka aku ini kalo ketauan temen-temen sekolah"ucapnya yang hanya bisa iya lontarkan dalam hati.

"Ngga Bun kita makan di kantin aja Udah mau telat soalnya"ucap nata sambil menyalami bundanya Begitupun dengan arkan

"Iya Bun kita sarapan di kantin aja takut telat nanti di hukum"kata Arkan memanggil bunda nata dengan sebutan 'bunda' karna bunda natalah yang bilang panggil dia seperti nata memanggilnya. Walau tadinya canggung namun lama-lama ia jadi  terbiasa.

PSYCHOBOSS ARCHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang